Ngafe Asik di Wafa Cafe & Resto Jember

Siang itu datang tawaran ajakan dari temen-temen buat makan siang di salah satu cafe yang baru launching di Kota Jember dan pas banget saya juga lagi longgar waktunya. Kali ini saya cobain cafe Wafa yang berlokasi di daerah kelurahan Talangsari Jember.

Wafa Cafe & Resto ini sebelumnya sudah pernah saya tahu dan cukup sering dilewati, tapi kesan pertama melihat dari bangunan tampak depan kok kayak biasa aja, jadinya saya ya berekspetasi Biasa juga ke cafe ini. Sampai akhirnya, pas iseng buka sosmed, video Wafa Cafe dari salah satu pengunjungnya, nongol di beranda sosmed. Sepertinya kalau sore ke Wafa Cafe, tempatnya asik juga buat menikmati sunset.

Wafa Cafe & Resto di Kota Jember

Wafa Resto & Cafe ini berada di lantai 2 dan 3 dari depot lalapan Ayam Talangsari. Dan pintu masuknya juga dari bagian samping depot ayam lalapan ini. Wuihh tangga naiknya lumayan curam euy. Ngebayangin kalau ibu-ibu yang sudah berumur naik ke lantai 2, merinding disko jadinya.

Masuknya dari sini

Siang itu, temen-temen saya memilih di lantai paling atas, padahal panas banget kalau jam 12-an. Di Lantai 3 ini, ada beberapa pilihan tempat duduk, mau yang beratapkan langit juga ada, tapi panas banget, saya nggak sanggup. Terus ada juga sebenarnya bagian indoor yang ber AC, tapi jumlah tempat duduknya nggak terlalu banyak, sedangkan saya saat itu rame-rame 6 orang.

Kunjungan pertama kali ini saya memesan chicken katsu, porsinya pas buat saya, baik nasi dan porsi ayamnya. Soal rasa untuk chicken katsunya menurut saya so so, alias nggak terlalu istimewa banget. Daging ayamnya dibilang keras, ya enggak keras banget, seperti kurang empuk aja gitu.

Kalau melihat dari segi tempat di Wafa Cafe Jember ini memang lumayan enak sih, apalagi kalau buat gibah #ehhh.

Entah kenapa meskipun menunya nggak terlalu istimewa, 2 hari kemudian saya dan temen-temen yang sama malah balik lagi ke cafe ini buat makan siang. Kedua kalinya ke Wafa Cafe, saya memesan nasi goreng. Tumben-tumbenan saya makan siang dengan nasi goreng, yaweslah nggak apa-apa, ini juga karena penasaran aja. Dan untuk minumannya, saya pesan leci tea yang seger abis.

Dan seminggu kemudian, saya balik lagi ke Wafa Cafe & Resto ini, itupun karena temen yang ngajakin keluar tapi dia bingung mau kemana, akhirnya saya ajakin ke Wafa ini karena lokasinya memang dipusat kota. Apesnya nih, kunjungan yang ketiga ini, pesanan saya dan temen datengnya lama, hampir sejam wkwkwk. Sampai-sampai temen saya bilang

“Wahh nggak bisa diulangin lagi kesini”

Saya sendiri juga merasa lama banget ketika kunjungan ketiga di Wafa Cafe & Resto, entah pegawai di bagian dapurnya dikit dan nggak bisa sat set masaknya atau memang lagi overload pesanan aja.

Di kunjungan ketiga ini, lagi-lagi saya pesan leci tea. Waktu minuman datang, saya agak ragu gitu dan majulah saya ke meja kasir dan menanyakan apakah pesanan yang diantar ke meja adalah leci tea. Yang membuat saya bingung, selama ini kalau pesan leci tea, didalam gelasnya ada beberapa buah leci asli gitu.

Waktu saya tanya ke pegawainya, ternyata memang minuman yang saya pegang adalah leci tea, tapi rasa leci yang dipakai adalah menggunakan essence rasa leci. Owalah pantesan kok buat lecinya nggak ada di gelas yang disajikan.

Interior Wafa Cafe & Resto di Kota Jember

Kalau saya melihat bagian lantai 3 dari Wafa Cafe, konsep yang diusung lebih ke industrialis, soalnya dari pembatas atau sekat di dekat meja tamu menggunakan tralis besi gitu. Kalau di bagian lantai 2 nya menurut saya nggak ada tema ruangannya, di salah satu dinding dekat anak tangga, ada mural gambar ikan, dan disisi dinding dekat meja kasir juga ada mural dengan gambar segelas kopi dan airnya yang seolah-olah seperti tumpah. Enaknya di lantai 2, ya lebih adem aja dan meja yang disediakan cukup banyak.