Setelah balik dari cuti kantor, di bulan Februari kemarin, saya memang udah niatin untuk ngurus rumah, dari mulai beli gorden, nyari tukang yang kompeten sampai nyari tukang kebun hahaha. Dibilang sibuk banget, sebenernya nggak juga. Tapi ngurusin rumah aja butuh waktu lama.
Taman depan rumah dan halaman belakang rumah, rumputnya udah mulai banyak dan cukup tinggi. Karena saya nggak punya waktu longgar buat cabutin rumput atau membersihkan halaman belakang yang terlihat lebih parah rumputnya, saya mencoba mencari tukang bersih-bersih taman di Google, dan kebetulan di Kota Jember ada jasa penyedia tukang sesuai spesialisasinya.
Karena waktu lowong saya ada di hari kerja, mau nggak mau ijin beberapa jam buat ngurusin rumah ini. Untuk tukang kebunnya, saya mengira kalau bakalan membersihkan taman dan halaman belakang dengan menggunakan clurit, ternyata salah dong, si tukang malah membawa mesin pemangkas rumput yang suaranya berisik itu. Saya sampai nggak enak sama tetangga sebelah karena belum sempet ngomong, ehh pak tukangnya udah keburu memusnahkan rumput-rumput di halaman belakang dan debunya otomatis mengenai jemuran tetangga.
Perkara selanjutnya yaitu mencari tukang yang ahli untuk urusan talang air, karena beberapa sudut terlihat kayak ngrembes, sebenernya nggak terlalu bermasalah, cuman saya lihat bekas air di tembok risih aja. Di grup WA perumahan, kebetulan ada tetangga yang share nomor kontak tukang-tukang langganannya, saya mencoba menghubungi salah satunya.
Dan karena tukang yang saya hubungi juga lagi sibuk dengan proyeknya sampai waktu yang nggak bisa ditentukan, si tukang ini merekomendasikan temennya dan ternyata tetangga saya sendiri hahaha, cuman beda beberapa rumah aja. Ealah.
Jadi, beberapa minggu lalu saya sempetin buat ketemuan sama pak tukang ini sambil bahas ini itu yang saya mau. Kendalanya, di Jember lagi musim hujan dan nggak tentu cuacanya, jadi urusan talang sepertinya akan saya undur setelah lebaran nanti sambil berharap semoga nggak ada lagi hujan turun.
Halo, mbak Ainun. Salam kenal!
ReplyDeleteSaya juga ngalamin tembok mulai ada jejak2 rembesan air di musim hujan ini. Mau pakai semacam no drop gitu, tapi hampir setiap hari hujann.. kayaknya baru akan dibenerin kalau udah musim kemarau 😅
halo mba nia, hehehe salam kenal juga
Deletenah iya saya juga rencana mau benerin nunggu musim kemarau aja mbak, kalau hujan takutnya menghambat proses pengerjaan juga
Wah, ternyata di bulan Februari lalu adalah saatnya berbenah rumah dan merawat kebersihannya ya. Memang mesti menyempatkan diri ini hal yang satu ini. Apalagi kalau panggil tukang, sebaiknya ada orang di rumah.
ReplyDeleteiya mbak nurul aku sempetin, rumputnya terlalu tinggi hahaha, liatnya bikin risih sebenernya
Deletenah karena rumah masih belum ditempati, jadi masih wara wiri ke rumah kalau panggil tukang, soalnya ga ada orang dirumah , agak merepotkan hehehe
Masalah talang air itu emang nyebelin, paling sering menyebabkan bocor, dan bikin dinding jadi nggak estetik hahaha. Btw jujur saya paling malas berhubungan dengan tukang, tapi emang hal-hal begini sangat butuh tukang
ReplyDeleteiya mbak aku juga males kalau kudu nyari tukang, ditambah aku ga punya kontak tukang-tukang, jadi kadang nanya tetangga atau minta bantuan tetangga
Deleteurusan pertukangan atau bangunan, diriku nol gitu, dan memang jarang komunikasi sama tukang bangunan secara umum, jadi kalau pas butuh susah juga