Cerita Penggantian Paspor Biasa ke E-Paspor

proses ganti paspor biasa ke e-paspor


Di bulan Januari 2024 lalu, kebetulan paspor lama saya sudah habis masa berlakunya dan kebetulan juga dibulan Januari ada rencana ke Singapura, pas banget.
Pas banget juga karena saya memang mau ganti dari paspor biasa ke paspor elektronik. 

Persiapan Ganti Paspor
Sebenarnya sudah dari pertengahan tahun lalu rencana mau ganti ke paspor elektronik, tapi mengingat rencana keberangkatan masih di bulan Januari dan saya agak ogah-ogahan mau ijin kantor, akhirnya baru instal aplikasi M-paspor di bulan Desember 2023.

Setelah beberapa kali ganti paspor, ada rasa yang masih sama yang muncul saat ingin melakukan pengurusan, yaitu deg-degan, deg-degan kalau nantinya diwawancara 🤣. Jadi kayak takut nggak lolos di Acc gitu sama kantor Imigrasinya. 

Bisa dibilang, saya terlalu menganggap enteng pengurusan paspor ini. Di kantor Imigrasi Jember, di pertengahan tahun lalu untuk pengurusan e-paspor masih belum tersedia, dan satu-satunya cara yaitu dengan mengurus ke kantor Imigrasi Juanda Surabaya.Makanya, planning saya ingin mengurus di pertengahan tahun. Tapi bisa-bisanya saya membatin sendiri

“ahh tenang pasti ada kuota”

Sampe masuk di bulan Desember, saya mencoba cek di akun instagram kantor Imigrasi Jember yang mana kok kebetulan lagi ada pasang info mengenai kuota pengurusan paspor di bulan januari 2024. Baidewei, kuota pengurusan paspor sudah full di bulan November dan Desember 2023. Alamakjang hahahaha. Dan info terbaiknya, di kantor Imigrasi Jember sudah bisa mengurus e-paspor, hfftt kan nggak perlu jauh-jauh ke Surabaya akhirnya.

Yang membuat saya malas untuk booking slot di aplikasi M-Paspor karena ribet mau isi data. Pas download aplikasi di kantor, ehh diminta untuk memasukkan foto Kartu Keluarga, filenya kan ada dirumah. Males buat lanjutin lagi.

Akhir Desember 2023, jam 6 pagi saya mencoba untuk cek kuota pengurusan e-paspor di kantor Imigrasi Jember, ehhhh masih ada slot untuk minggu pertama Januari 2024. Langsung deh saya booking tanggal untuk tanggal 5 Januari 2024.

Setelah proses pengisian data, ehdalahhh malah dibingungkan sama proses pembayaran. Maksud hati, ingin melakukan proses pembayaran melalui m-banking BCA dan ternyata nggak ada pilihannya, adanya harus ke ATM BCA. Dikasih waktu untuk penyelesaian pembayaran selama 1 jam, pagi-pagi dibikin heboh dengan browsing di google mengenai “cara pembayaran paspor”. Akhirnya saya mengganti mekanisme pembayaran melalui Tokopedia.

Penggantian Paspor Biasa ke e-Paspor
Di tanggal yang saya pilih, sekitar jam 9 pagi saya sudah tiba di kantor Imigrasi Jember, saya kira sepi kan ya, ternyata di dalam ruangan sudah banyak banget antriannya. 

Setelah menyerahkan berkas di bagian Customer Service, saya kembali duduk menunggu panggilan selanjutnya, karena saya memilih hari Jumat, untuk proses foto dan wawancara dilakukan setelah sholat Jumat. Lagi-lagi saya balik ke kantor dan nantinya balik lagi ke kantor Imigrasi. 

Berkas yang saya bawa ketika pengurusan penggantian paspor juga sama dengan syarat ketika membuat paspor baru, yaitu 
  1. Fotocopy KTP
  2. Fotocopy Kartu Keluarga
  3. Bukti pembayaran melalui Tokopedia, berupa Invoice yang dikirimkan ke email
  4. Paspor Lama
Untuk KTP dan Kartu Keluarga tetep saya bawa aslinya, buat jaga-jaga kalau diminta untuk nunjukkin.

Saat proses foto dan wawancara, saya request untuk meminta paspor lama . Disini, saya ditanyai alasannya kenapa. Untung ya, saya diwawancara sama bapak-bapak yang menurut saya santai dan nggak terlihat galak. Soalnya di meja sebelah, dengan pegawai ibu-ibu, kok kayaknya judes gitu waktu wawancara pemohon yang lain. Entah permintaan saya di ACC atau enggak, saya nggak tahu, yang penting saya berusaha buat ngomong kalau keinginan paspor lama saya ambil aja.

Seminggu kemudian, saya balik lagi ke kantor Imigrasi Jember untuk mengambil paspornya. Sebelumnya, saya sempat browsing dulu syarat apa aja yang perlu dibawa kalau paspor lama diminta kembali. Untungnya saya sudah membawa materai 10ribu untuk syarat pengisian di surat pernyataan permintaan paspor lama. Dann taraaa e-paspor saya sudah jadi dan petugasnya memastikan kembali kepada saya, apakah paspor lama diminta. Ya tentu aja saya jawab iya dan diminta menyerahkan materai 10ribu.

Duluuu tuh rasanya kalau mau mengurus paspor kayak ketemu hantu aja, banyak calo di kantor imigrasi yang nawarin buat membantu proses pembuatan paspor. Untungnya dari awal punya paspor, saya mengurus sendiri semuanya dan ribet di awal aja, karena adanya ketidaksamaan nama di Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga, yang mana saya harus mengurus surat keterangan di kantor kelurahan bahkan sampai ke kantor kecamatan.

Senengnya lagi, paspor sekarang masa berlakunya 10 tahun, dulu sempet memimpikan hal ini, berharap “mbok ya masa berlaku paspor dilamain, biar ga bolak balik ke Imigrasi”, 5 tahun rasanya kayak cepet aja hahaha. Akhirnya Imigrasi Indonesia punya aturan baru mengenai masa berlaku paspor. 








Comments

  1. Wuih, selamat mbak Ainun kini udah punya paspor elektronik :D Oh begitu ya caranya? Iya ya agak ribet di kantor pas isi data kudu siap kartu keluarga dll. Oh, ternyata bisa ya kita minta paspor lama dengan menandatangani surat bermaterai? Boleh juga nih, kebetulan pasporku sudah habis masa berlakunya. TFS.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kadang aku masih heran mbak, bukannya data kita tersimpan di kantor imigrasi kan ya, tapi masih aja disuruh nunjukkin KK yang asli.
      iya mbak, kalau ada rencana mau minta paspor lamanya, waktu interview bilang aja, terus nanti pas mau ambil paspor baru, siapkan materai dari rumah biar ga ribet pas di kantor imigrasinya

      Delete
  2. se-simple itu ya sebenarnya untuk pergantian paspor.
    hanya aja mungkin menyiapkannya yang malas, dan gak dari jauh-jauh hari hehe.
    siip udah ada ilmunya, tinggal go aja nih siap pakai paspornya buat traveling, aamiin

    ReplyDelete
  3. aku masih paspor biasa dan pas urusin perpanjangan akupun kaget woh jd 10 th skrg smg ada rezeki bisa traveling ke LN

    ReplyDelete
  4. Hiks, saya kok kalau udah berhadapan dengan petugas ibu-ibu tapi judes, kadang pengen berharap biar tuh ibuk dirumahkan aja, biar judesnya sama anak-anaknya aja di rumah, wakakakkaka.
    Nyebelin sih, giliran dirumahkan, bilangnya diskriminasi, padahal survey membutuhkan emang kebanyakan ASN ibuk-ibu atau perempuan, judes, meskipun nggak semua yak.
    Bikin hal yang sebenarnya mudah, jadi terasa ribet

    ReplyDelete
  5. Lovely blog, thanks for taking the time to share this

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar biar saya senang