Setelah dari kegiatan berkunjung ke Peternakan Sapi Ijen Makmur di rangkaian Ngopi di Gunung, saya dan teman-teman bergegas menuju sebuah cafe dimana pengunjung juga bisa melihat peternakan luwak.
Cafe sederhana bernama Sarang Kopi yang menyatu dengan lahan sang pemilik ini memang sederhana, tapi dibalik kesederhanaan cafenya tersimpan kopi kopi yang enak. Tentu saja kelebihannya, kopi disini adalah produksi sendiri, mengingat sang pemilik mempunyai peternakan luwak dan memproses kotoran luwak menjadi kopi sampai akhirnya disajikan ke pengunjung.
Berkunjung ke Sarang Kopi Banyuwangi
Baru aja sampai di lokasi, teman-teman rombongan saya langsung semangat menuju kebun kopi milik si ownernya. Disini, kita dijelasin mengenai tanaman kopi, gimana proses pertumbuhan tanamannya, gimana cara membedakan daun kopinya, menarik juga.
Kemudian lanjut ke halaman belakang dari bagian Sarang Kopi, terdapat beberapa kandang yang berisikan luwak, wuihh baru kali ini saya melihat secara dekat yang namanya Luwak. Yaelahhh kalau siang ternyata hobi dari Luwak ini rebahan euy, males-malesan gitu, entahlah mungkin kebiasaan si Luwak emang kayak gini ya.
Bapak owner dengan semangat 45 menjelaskan mengenai proses dari kotoran luwak sampai menjadi kopi, kandang luwaknya aja terlihat bersih. Awalnya saya mengira kalau pergi ke kandang Luwak bakalan bau gitu, ehh ternyata disini enggak. Atau memang kotoran Luwak aslinya nggak bau ya.
Mungkin karena luwak disini dibudidayakan untuk produksi kopi, jadi kebersihan dari Luwak itu sendiri dan kandangnya bener-bener diperhatikan.
Puas dengan urusan kepoin si Luwak, saya kembali ke halaman depan yaitu di cafenya
Disini, saya disuguhkan jajanan tradisional seperti kucur dan gorengan. Fresh dari dapur cafenya dan yang masak istri dari si Bapak Owner.
Untuk sarapannya juga sederhana tapi nikmat, yaitu nasi bungkus dengan isian urap-urap dan dadar jagung.
Sesi yang paling ditunggu-tunggu, tentu saja sajian kopi luwak asli. Saya juga nggak mau kalah, harus cobain, untungnya sudah diisi nasi dulu nih perut, takut nggak kuat lambungnya.
Saya cobain menuangkan kopi luwaknya di gelas kecil yang sudah disediakan, disini saya nambahi gula manis, karena kalau pure kopi, buat saya agak pahit dikit. Dibilang pahit banget sebenarnya nggak juga ya, mungkin perpaduan antara ada pahit dan ada asemnya gitu.
Yang pasti trip Ngopi di Gunung kali ini puass, diajakin camping, diajakin ke peternakan sapi dan berakhir dengan diajakin ngopi luwak di Cafe Sarang Kopi Banyuwangi.
Pengalaman seru banget mbak, udah camping,ke peternakan dan ngopi,dapet penjelasan gimana proses si kopi luwak,untuk harga gimana mbk,denger"kopi luwak tuh secangkir ya aja kalo di kafe-kafe lumayan mihiil, rasanya beda gak sama kopi"pada umumnya?
ReplyDeleteWahh kalo mau ikut acara gini bayarnya berapa Mbak? Menarik nih lihat luwak dari dekat plus dapat edukasi gimana cara bikin kopi luwak. Iyaa setuju ama komen di atas, kopi luwak kalo udah di kafe/resto jd mihil euy.
ReplyDeleteHbs baca ini jadi pengen kue cucur wkwkkwkw.
luwaknya terlihat ingin berpose bareng... Hahahaha... Benar juga ya, karena luwak ini dipelihara untuk proses pembuatan kopi luwak tentunya kandangnya juga harus dijaga kebersihannya. Dan luwaknya sendiri juga harus dipelihara dengan baik. Seru banget nih pengalamannya
ReplyDeleteBersih banget kandang luwaknya ya, Saya jadi kepo gimana prosesnya biji kopi tersebut dari dimakan si luwak sampe di diminum pembeli ya, tentu harus higinis banget :D
ReplyDeleteAku tuh belum pernah cobain langsung kopi luwak mba, palingan yg instan. Tapi kan beda yaaa. Pengen coba yg beneran. Soalnya di JKT juga ga banyak kafe yg sedia kopi luwak. Waktu itu di klp Gading ada, ntahlah masih buka atau ga.
ReplyDeleteManteeep disuguhi kopi luwak asli plus gorengan 😄😍😍. Paling cocok udah 👍
wahhhh keren ini bisa langsung ke kandang luwak nya bener2 liat proses kopi luwak langsung dr asalnya :)
ReplyDeleteaku belum pernah cobain kopi luwak deh sptnya nyaa..emang sie katanya rasanya ada asem2nya gt ya mbaa hehehe..secara aku juga bukan kopi lovers taunya kopi pait gt aja duhhh hehehe
Menarik banget nih mba Cafe Sarang Kopi Banyuwangi, tempatnya nyaman dan kopi nya home made. Udah gitu ada peternakan luwak, luwak nya in frame ramah berpose..
ReplyDeleteTempat sederhana namun nyaman sangat memberikan kesan akrab serta hangat, auto betah minum kopi dan makan cemilan di sini.
Mantaps nih Mbak menikmati kopi luwak langsung di tempat kopi itu dihasilkan.
ReplyDeleteSepertinya asik juga mendengarkan pemilik cafe menjelaskan bagaimana proses pengolahan kopi luwak. Jadi tambah pengetahuan deh...
Salam,
Cocok banget minum kopi panas di daerah pegunungan. Plus bisa lihat dan belajar bagaimana step by step pembuatan kopi luwak ya, Mbak. Makanan di kafenya juga enak-enak kayaknya, sederhana tapi pas aja sama suasananya di sana ya..
ReplyDeleteLuwaknya pasti model ya berpose gituu..aku mau banget ke sini bisa nambah wawasan tentang kopi luwak terus bisa mencicipi kopi luwak yang terkenal itu...mupeng banget..
ReplyDeleteKaget bgt liat si Luwak ikut nampang juga wkwkwkk.
ReplyDeleteSuamiku pasti seneng banget kalau bisa kesini, kalau aku ga bisa minum kopi hitam, kurang suka aja lebih tepatnya mba.
Tempatnya menyatu bgt dengan alam beneran ini mah ya mba, adem, salah satu tempat yg pengen bgt aku kunjungi, kota Banyuwangi.
Menggoda sekali tripnya, bisa melihat langsung peternakan sapi dan bisa menikmati kopi, tapi paling menggodanya itu sarapannya yak #ngiler
ReplyDeleteWah cocok banget buat para pecinta kopi apalagi bisa langsung lihat kandang luwaknya ya, semoga bisa berkeliling Banyuwangi semuanya termasuk bisa mampir ke tempat ini juga, pasti seru banget mba Ai, saya suka wisata yang meliaht binatang-binatang gitu
ReplyDeleteKalau ke Cafe Sarang Kopi Banyuwangi ini kudu rombongan kah?
ReplyDeleteSeru yaah.. Aku jugabaru tau yang namanya Luwak dari fotonya ka Ainun. Oh, ternyata Luwak juga kayak kucing gitu yaa.. hewan nocturnal.
Beneran semahal itu yaa..?
Sebungkusnya jadi berapakah?
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteApa karena bukan pecinta kopi ya jadi aku gak tahu sama sekali tentang kopi luwak. Baca postingan Mbak ini baru mangut mangut, oh itu yang namanya kopi luwak toh, jadi penasaran mau icip juga. Pasti seru ya bisa trip kayak gini dan menikmati Kopi Luwak langsung dari tempat pembuatannya
ReplyDeletePernah lihat luwak emang ngga bau kotorannya, apa karena dia makan buah kopi jadinya bau kopi kotorannya. Hihi
ReplyDeleteSeru ya bisa dapat penjelasan tentang asal muasal kopi luwak yang diminum nambah wawasan & edukasi buat anak-anak.
Harganya kisaran berapa Mba?