Sepertinya nggak sedikit diantara anak muda zaman now yang galau memikirkan “beli rumah dulu” atau “beli mobil”.
Ada yang memilih untuk mempunyai kendaraan pribadi sendiri, silahkan saja. Ada juga yang memilih ingin punya rumah sendiri dulu, ya oke oke saja. Semua punya pilihan dan berhak memilih.
Saya juga pernah membaca sebuah artikel, yang intinya “anak muda susah nabung karena kebanyakan ngikuti gengsi”, ehmm balik lagi juga sebenarnya ke personalnya ya. Kalau orang itu punya niat kuat untuk mempunyai hunian sendiri misalnya, pasti seseringnya dia kluyuran misalnya, sudah dipikirkan pos-pos budget lain yang disisihkan untuk mewujudkan impiannya.
Seperti membeli rumah misalnya, kalau kita melihat brosur perumahan di pameran properti, harganya lumayan banget kan, bahkan tiap tahun harga tanah naik dan sudah dipastikan kalau harga properti dan harga rumah juga ikut berpengaruh. Membeli rumah juga harus penuh perhitungan, saya saja mikirnya sampai lama, karena banyak faktor yang perlu dipertimbangkan.
Menurut penelitian dari Luno dan Dahlia Research, mengungkapkan bahwa 69% dari 7.000 orang generasi milenial nggak menabung rutin.
Penyebab Milenial Susah Menabung
1. Impluse Buying
Kalau pergi ke mall dan melihat papan info dengan tulisan Sale, ada yang penasaran ingin tahu dan masuklah ke merchant, pulang-pulang malah bawa tas belanjaan. Intinya, susah menolak tawaran diskon.
Dan muncul pemikiran “mumpung ada diskon nih, kapan lagi, beli aja dah”, saya saja pernah berpikir kayak gini, tapi nggak sering banget.
Harusnya nih kita bisa aja nyantai dulu, nggak perlu terburu-buru untuk membeli dan ada baiknya dipikirkan lagi apakah barang itu termasuk urgent banget buat dibeli atau cuma sekedar “mumpung murah”
Biasanya penyesalan selalu datang terakhir-terakhir dan malah jadi berpikir “ngapain tadi beli ya”
2. Mau Beli Barang Terbaru
Ada juga beberapa anak yang gampang bosan sama barang yang dimiliki dan selalu ingin mengikuti tren terbaru. Misalnya seperti smartphone terbaru, yang setiap tahun selalu rilis varian baru.
Hal ini bisa dipikirkan lagi, apakah smartphone yang lama masih layak pakai, fiturnya apakah masih mendukung pekerjaan sehari-hari atau memang waktunya buat ganti smartphone.
3. Punya Prinsip “Hidup Hanya Sekali”
Pasti semua tahu istilah “you only live once (YOLO)”. Ada benarnya, hidup itu harus dinikmati.
Tapi kudu ingat juga, jangan semua pendapatan langsung dihambur-hamburkan, sisihkan sekian persen untuk tabungan misalnya.
Sesekali memanjakan diri sendiri memang perlu, akan tetapi ada baiknya kalau dilakukan setelah menyisihkan dana untuk kebutuhan yang lain.
4. Gaji Stagnan
Mungkin dari sekian anak muda milenial berpikir, “gaji nggak banyak, mana bisa buat nabung”, padahal sekarang banyak akun atau tontonan yang memberikan informasi menabung, bagaimana caranya supaya bisa rutin menabung meskipun gaji nggak terlalu besar.
Masih banyak jalan menuju Roma, seperti menjalankan pekerjaan sampingan dari hobi misalnya. Kalau hobi masak, bisa tuh coba bikin kue terus dibuat sistem PO.
Menabung Untuk Membeli Rumah
Berdasarkan survei terbaru di tahun 2021 yang dilakukan salah satu situs jual beli properti
51% milenial belum memiliki rumah atau aset properti sama sekali77% milenial memprioritaskan tabungannya untuk membeli rumah
Jadi, gimana caranya supaya anak milenial rajin menabung untuk mempersiapkan budget membeli rumah?
1. Tambah pendapatan di luar
Yup, sekarang ini banyak sekali lowongan pekerjaan yang bisa dijadikan side hustle atau freelance sesuai keahlian masing-masing. Misalnya jago fotografi, bisa tuh dijadikan ladang tambahan penghasilan dengan menjadi fotografer lepas di akhir pekan.
2. Alokasikan uang tabungan secara otomatis
Cara mudah supaya kaum milenial nggak lupa untuk menabung yaitu dengan menerapkan sistem debet otomatis ke dalam rekening berjangka yang terpisah untuk membeli rumah
Kurangi pengeluaran Non Esensial
Mengurangi kebutuhan sekunder dan tersier seminimal mungkin seperti pakaian, sepatu atau gadget terbaru
3. Raup Passive Income melalui Investasi
Banyak pilihan cara untuk berinvestasi seperti misalnya membeli saham. Ada baiknya harus mengenal dulu cara kerja, risiko dan potensi asetnya sebelum memutuskan untuk investasi.
Mengenal Mortgage Calculator
Saat sudah memutuskan untuk membeli rumah melalui Kredit Pemilikan Rumah, kita memang harus siap dengan segala biaya yang timbul, pastinya nanti akan ada bea materai, biaya notaris, banyak sekali ketentuan yang harus ditanyakan ke pihak developer atau marketing yang menangani pembelian rumah.
Langkah awal yang bisa dicoba yaitu dengan bantuan Mortgage Calculator. Jadi, Mortgage Calculator diperuntukan untuk membantu pemilik atau calon pemilik perumahan dalam menentukan berapa jumlah kemampuan orang pada umumnya untuk melakukan Kredit Pemilikan Rumah atau KPR.
Pengertian lain dari Mortgage Calculator ini yaitu kalkulator hipotek yang memungkinkan pengguna menentukan implikasi keuangan dari perubahan dalam satu atau lebih variabel dalam pengaturan pembiayaan hipotek.
Memulai perjalanan membeli rumah tanpa gambaran kasar tentang kemampuan pembayaran kita sama saja dengan “bencana”. Meskipun ada banyak manfaat menggunakan kalkulator hipotek, salah satu fitur terbaiknya adalah kalkulator ini akan merinci pembayaran bulanan dan benar-benar menunjukkan kepada calon pembeli mengenai perhitungan biaya yang akan dibayarkan, memberikan perkiraan pokok bungan..
Selain menganalisis pembayaran si calon nasabah, kalkulator hipotek ini akan membantu menentukan anggaran yang realistis untuk mencari rumah. Memiliki perkiraan tentang apa yang dapat kita beli saat menjalani proses pembelian rumah pada akhirnya akan membantu kita menemukan rumah impian dan mengurangi stres karena bertanya-tanya apakah sebuah properti sesuai dengan anggaran apa nggak.
Gimana, sudah siap membeli rumah impian?
Almarhum kakekku selalu bilang, "Rumah dulu baru mobil," dan aku setuju dengan itu :)
ReplyDeleteWah anak milenial galau ya mbk..antara rumah atau mobil...keknya rumah lebih perlu deh..bukan krna ah bisa numpang sama ortu atau ah bisa ngekos..tapi kalau udh punya sendiri koq rasanya puas yh
ReplyDeleteimpulse buying itu emang bahaya sih. Ga ada rencana apa-apa tiba-tiba checkout dan langsung bayar. Soal beli rumah memang perlu direncanakan. Termasuk menabung untuk membeli rumah yang dibutuhkan.
ReplyDeleteMembeli rumah itu emang sesuatu ya, saking harganya emang luar biasa, dan rumah bakalan jadi tempat yang paling sering kita tempati sepanjang hidup :D
ReplyDeleteKalau buat saya antara rumah maupun mobil, memang keduanya sama2 kebutuhan. Kayak adek saya dulu lebih fokus beli mobil dulu, karena untuk membawa ayah mertua berobat rutin. Namanya bawa orang sakit, kalau pakai taksi online kan kan kurang nyaman ya.
ReplyDeleteI will continue to study safe money
ReplyDeleteKalau cukup wang simpanan, saya lebih suka ada rumah sendiri dari menyewa. Bila menyewa, hati tak tenang sebab takut empunya rumah akan minta kita berpindah bila-bila masa, satu lagi rasa terbeban dengan tanggungjawab menanggung kerosakan dalam rumah yang disewa. Kalau ada yang rosak, terus hangus deposit sewa. Jadi untuk rasa selamat, pilih untuk beli rumah secepat mungkin.
ReplyDelete