Semakin saya gede, saya merasa kalau momen lebaran sudah nggak seperti dulu lagi. Dulu saat saya masih duduk di bangku sekolah, liburan ke Surabaya atau Blitar bukan hal yang asing dan mungkin beberapa memori sudah nggak terekam lagi di kepala.
Apa sih mudik itu?
Mudik adalah tradisi yang dilakukan banyak orang khususnya umat muslim setiap menjelang idulfitri. Tradisi ini dilakukan oleh para pendatang yang tinggal di kota-kota besar untuk pulang ke kampung halaman mereka dan merayakan lebaran bersama keluarga.
Keluarga saya sendiri bukan termasuk orang yang ribet urusan packing banyak barang, dulu kalau mudik seringnya naik bis, seingat saya, Bapak saya hanya membawa satu tas saja.
Serunya Mudik Bersama Keluarga
Saya pernah membaca sebuah artikel yang intinya “ciptakan memori yang baik-baik untuk anakmu”, maksudnya siapa sih orang tua yang nggak ingin memberikan kenangan yang bagus, yang terekam dengan baik di kepala oleh anak-anaknya. Bahkan ada yang sesekali mengajak liburan keluarganya, supaya anak-anaknya mendapatkan kesenangan dan memori yang indah.
Sejak nenek dari Bapak saya ikut ke Jember, saya sudah jarang mudik ke Surabaya untuk mengunjungi nenek, lahh kan satu rumah juga hahaha. Kalaupun ke Surabaya pastinya mengunjungi saudara-saudara yang lain dan memang Surabaya sudah seperti hometown kedua buat saya.
Dulu pernah dan memang niat juga mudik sekeluarga ke Surabaya dengan kendaraan pribadi, pastinya nih kalau mudik dengan orangtua, bawaannya akan semakin banyak. Kalau naik kendaraan umum, nggak pernah bawa bantal, kalau naik kendaraan pribadi, bantal ikut juga dibawa sama ibu. Sudah seperti mau pindah rumah pokoknya.
Ketika saya tinggal di Malang, keluarga besar memutuskan untuk berlebaran di Kabupaten Jombang, sudah pasti lebih jauh dari Jember. Jadi, libur lebaran saya ke Surabaya dulu dan nantinya dilanjutkan ke Jombang dengan saudara-saudara yang lain.
Masih ingat betul di ingatan saya saat semua keluarga berkumpul, apalagi om, tante, bude, bulik selalu bikin kehebohan dan membuat yang muda-muda ikutan ketawa.
Paling senang kalau tiba saatnya lebaran adalah memantau berita mudik melalui layar televisi. Entah kenapa dari dulu saya suka update berita mudik, melihat video pemudik atau perantau yang pulang ke kampung halamannya baik dengan menggunakan moda transportasi motor, mobil atau kendaraan umum sungguh menyenangkan. Banyak cerita seru yang bisa saya tangkap dari liputan berita tersebut. Kemacetan di titik-titik strategis juga hal yang biasa dan semua saya rasa happy dan sabar menghadapi macet demi bertemu dengan keluarganya di kampung.
Tips Mudik Nyaman Bersama Keluarga
Menurut hasil survey, potensi pergerakan masyarakat yang dilakukan Kementerian Perhubungan, selama masa Lebaran 2023, masyarakat cenderung menggunakan kendaraan pribadi dan bis sebagai moda transportasi mudik.
Mudik pastinya nggak asal mudik juga, perlu persiapan yang dilakukan, seperti budget, persiapan fisik sampai bekal yang mungkin bagi sebagian orang disiapkan.
Nah berikut beberapa tips mudik bareng keluarga yang bisa kita siapkan :
1. Merencanakan Rute Perjalanan
Kalau rute mudik misalkan dari Jember ke Surabaya, rute yang akan dilalui pasti “itu-itu aja”, dari Jember melewati Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo dan sampailah ke ibukota Surabaya. Sekarang karena sudah ada akses jalan tol, jadi nggak perlu lagi melewati Kota Pasuruan.
Merencanakan rute perjalanan perlu juga, kalau saya memilih rute tanpa melalui jalan tol, pastinya waktu tempuh agak lama, sedangkan kalau memilih melewati jalan tol ada tambahan biaya masuk tol dan waktu tempu menjadi cepat.
Selain merencanakan rute perjalanan, ada baiknya kita juga melakukan pengecekan terhadap kondisi kendaraan pribadi, lebih baik lagi kalau sebelumnya dilakukan pemeriksaan atau servis di bengkel, jadi sekalian bisa mengganti part kendaraan kalau ada yang perlu diganti.
2. Mempersiapkan barang bawaan
Ketika melakukan perjalanan mudik bersama keluarga, sebaiknya hindari membawa barang bawaan yang berlebihan. Memang saat saya mudik dengan kereta misalnya, ada ibu-ibu yang sampai kerepotan membawa kardus yang cukup banyak, hitung-hitung membawa oleh-oleh untuk keluarga maksudnya. Akan tetapi lebih baik disesuaikan dengan kondisi tubuh kita supaya tidak kelelahan membawa barang.
Nggak hanya membawa barang bawaan seperti pakaian atau oleh-oleh, tetapi juga perlu dipersiapkan membawa obat-obatan pribadi.
3. Istirahat di perjalanan
Perjalanan mudik yang menghabiskan waktu berjam-jam di jalan pastinya membuat kita capek di tengah jalan. Seperti himbauan pemerintah, kalau capek saat berkendara ada baiknya mengistirahatkan tubuh seperti di rest area.
4. Mengutamakan keselamatan
Saat memutuskan untuk mudik dengan kendaraan pribadi, pastikan kita mengutamakan keselamatan diri sendiri dan keluarga. Caranya yaitu dengan mematuhi rambu-rambu lalu lintas saat berkendara. Soalnya nih, kecelakaan atau kemacetan yang terjadi biasanya disebabkan oleh pelanggaran yang dilakukan pemudik.
5. Hindari stress
Kemacetan yang dihadapi di perjalanan biasanya membuat pemudik stress. Oh no.
Kalau bisa nih, untuk menghindari stress coba deh dengarkan musik favorit saat menyetir dan dibuat happy saja perjalanannya. Nggak usah buru-buru juga nyetirnya, pelan asal selamat.
Gimana nih sudah siap mudik belum? Yuk siapkan sebaik mungkin dan selamat berkumpul bersama keluarga ya.
Sumber :
www.tribunnews.com
Selamat mudik mba Inun. Mohon maaf lahir dan batin
ReplyDeletedjangki
avant garde