Saat berkesempatan untuk liburan ke Lombok beberapa bulan lalu, sehabis dari menikmati sate rembiga Ibu Hj Sinnaseh, saya melanjutkan mengunjungi Masjid Raya Islamic Center Hubbul Wathan. Bisa berkunjung ke masjid ini memang salah satu wishlist saya.
Perjalanan dari warung Ibu Hj. Sinnaseh saya tempuh dengan menggunakan ojek online, sedangkan Alid dan si Bayu menggunakan motor sewaan. Memang susah waktu di Lombok kemarin, tempat persewaan motor sudah full semua, jadi saya mengandalkan ojek online kemana-mana.
Sebelum masuk ke dalam masjidnya alias baru lewat di depan area masjidnya saja, saya sudah seneng kebangetan hahaha. Maklum, wishlist yang tercapai ceritanya. Karena Alid sudah sampai duluan, bapak ojek berbaik hati mengantarkan saya dengan motornya di area pintu keluar. Di masjid ini sepertinya punya banyak pintu, sampai-sampai bapak ojeknya minta diperjelas pintu sebelah mana.
Kata yang keluar dari mulut saya saat melihat besarnya masjid raya ini. Keren banget.
Masjid Islamic Center Mataram ini dibangun pada tanggal 9 Maret 2010 dan selesai pada 15 Desember 2013 yang ditandai dengan diresmikannya oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat saat itu yaitu TGB.H.M Zainul Majdi.
Bangunan masjid ini didominasi warna cat kuning emas dan hijau, perpaduan warnanya benar-benar terlihat cantik. Masjid raya Islamic Center Lombok dibangun dengan 4 lantai dan memiliki 5 menara yang menjulang tinggi. Salah satu menaranya memiliki ketinggian yang mencapai 99 meter, yang melambangkan Asmaul Husna.
Dan menara ini dapat dinaiki oleh pengunjung masjid dan hanya diwajibkan membayar tiket kurang lebih 5 ribu saja. Tenang, untuk naik ke menara, pengunjung nggak disuruh buat naik tangga, tapi dengan naik lift.
Dibagian depan pintu masuk utama masjid, bangunannya berbentuk seperti rumah adat Lombok dan memiliki motif batik khas daerah Nusa Tenggara Barat yaitu motif batik sasambo. Saya juga melihat di tengah-tengah area luar masjid juga disediakan tempat untuk mengambil air wudhu yang dibangun melingkar.
Sesekali saya mengamati bagian dindingnya, sangat disayangkan saya melihat ada tembok yang retak, nggak hanya di satu bagian saja, tapi di beberapa bagian tembok lain juga terlihat retak. Saya berpikir kalau tembok retak itu karena efek dari gempa yang sempat terjadi di Pulau Lombok beberapa tahun silam. Dan hebatnya lagi, tembok-tembok selasar itu masih berdiri.
Oia, saking besarnya masjid ini, waktu saya mau balik dan pesan ojek online lagi, bapak drivernya nanya, pintu sebelah mana, utara atau selatan atau mana. Lahh saya sendiri yang “turis” juga nggak ngerti saya berdiri di pintu sebelah mana hahaha. Saat itu di halaman masjid memang sepi pengunjung, jadi nggak ada yang bisa ditanyai juga. Untung bapak drivernya gercep dan paham area pintu-pintu di masjid ini dan bisa menemukan saya yang berdiri cukup lama.
WOWWWW... 😱 bagus dan gede bingit yaaa mba 😁
ReplyDeleteitu retak karena gempa ya mba? Tapi iya sih. Lombok dulu kan pernah gempa tahun 2018 lalu kalau nggak salah. Kukira retaknya karena kepanasan atau adukan semennya kurang..
Aku tuh ke Lombok baru sekali dan udah lama banget.. Jadi, memori perlombokan kebanyakan sudah tak ada lagi di Otak.. zaman SMP soalnya 😁
Belum pernah ke lombok :( semoga bisa ke masjid ini kalau suatu saat berlibur kesini :D keren masjidnya!
ReplyDeleteBismillaaah... Semoga ada rejeki buat ke Lombok lagi dan bisa main ke masjid ini.
ReplyDeletesaya kalau pergi ke suatu tempat pengen datang juga ke masjidnya, semoga ada rejeki untuk ke lombok...
ReplyDelete