Bahagia vs Sedih, Seberapa Besar Kadarnya?

Pepatah yang sering saya temui “hidup itu kadang di atas, kadang dibawah, hidup itu kayak rollercoaster”, ya memang benar adanya. Cuman persepsi tiap orang akan berbeda-beda, ada kalanya saat orang itu lagi merasa down, dia mengganggapnya emang lagi “terjun bebas dan useless”.

Perasaan tiap orang pasti pernah mengalami masa-masa bahagia dan ada masanya mengalami kesedihan. Kalau sedih, ya jangan dibuat sedih terus, cari cara supaya bisa tertawa lagi.

Kalau saya ditanyai apa yang membuat saya bahagia dan sedih, ehmmm mungkin ini jawabannya.

Hal-hal yang membuat bahagia

Wahhh banyak, bisa jalan ke mall meskipun nggak beli apa-apa aja sudah bikin senang. Bisa jajan kulineran di luar kota juga bisa senang. Selama saya pengen ke tempat A dan kesampaian sudah pasti bikin auto senang.

Bisa berbagi, yup saya juga bergabung di komunitas berbagi nasi, meskipun sekarang hampir semua anggotanya sibuk sendiri-sendiri, tapi jiwa berbagi ya masih ada. Kalau ada musibah dan ada rejeki lebih saya usahakan untuk membantu sesama. Meskipun nominalnya nggak besar, karena dalam hati kadang tuh suka kepikiran kalau misal pengen bantu si B tapi belum kesampaian.

Hal lain yang bisa bikin senang yaitu masuk Gramedia hahaha. Meskipun ujung-ujungnya nggak bawa tentengan, karena efek bingung mau beli yang mana dulu. Bahkan untuk update buku baru saja, mending datang langsung ke Gramedia sambil ngadem gitu ceritanya.

Hal-hal yang membuat sedih

Bisa dibilang saya ini sensitif atau mungkin sangat sensitif, dikit-dikit mewek, nonton drama atau film saja bisa nangis. Jangankan nonton drama, urusan kantor saja juga bisa bikin saya sedih hahaha. Misalnya, kayak pimpinan ngomongnya nggertak atau sok, terus sok nyalahin padahal dianya yang salah, yang tadinya good mood bisa langsung berubah jadi bad mood.

Urusan sohib juga bisa bikin sedih, misal pas sohib curhat, awalnya biasa saja, terus lama-lama si sohib berkaca-kaca, ya auto ikut mewek dong saya.

Sepertinya hal-hal yang membuat saya bahagia dan sedih terlalu simple ya. Iya secara garis besar memang seperti itu.

Kalau teman-teman bisa happy karena apa, hayo?