Yuk, Cobain Kimchi

Sekitar tahun 2005 saya mulai mengambil les Bahasa Korea, tahun segitu kayaknya lagi ramai-ramainya drama korea Full House, Princess Hours atau My Girl. Paling nggak waktu nonton drama, sedikit-sedikit jadi paham apa yang diomongin, meskipun kalau kalimat panjang yang ngomongnya cepet masih agak susah dicerna kalau melalui listening.

Tenaga pengajar les Bahasa Korea adalah asli wong Korea, iya Native Speaker-nya asli dari Korea dan memang sudah lama juga tinggal di Indonesia, jadi sesekali juga ngomong campur Korea-Indo. Native speakernya seingat saya ada dua, satu orang bapak-bapak dan satu orang ibu-ibu.  Model orangnya ya kayak di drama-drama korea gitu. Yaiya namanya juga orang korea hehe.

Dari pengajar saya ini, saya jadi tahu kalau tahun segitu di Korea, warganya kalau mau nyetor duit ke Bank nggak perlu repot antri melalui teller, tapi cukup melalui mesin aja. Tahun 2003 atau 2005-an di Indonesia masih belum saya temui ada mesin atm yang bisa setor otomatis kayak sekarang ini.  Sampai-sampai si ibu ini geleng-geleng kepala mengetahui kalau di Indo masih so jadul hahaha.

Waktu saya dan teman-teman yang lain dikasih cerita gini aja, kita semua udah “wowww”, emang canggih bener di Korea sana. Rasanya tinggal di Indo aja kayak ketinggalan teknologi. 

Suatu hari, pengajar yang ibu-ibu ini ngajakin semua muridnya yang memang nggak banyak itu, buat main ke rumahnya di daerah Jalan Galunggung Malang, untuk diajarin dan dikasih tahu secara langsung makanan khas dari Korea, Kimchi.

Yess, itu pertama kalinya saya cobain Kimchi. Dan di rumah si ibu ini juga ada baju Hanbok dan kita bebas mau foto-foto dan pakai bajunya. Se-happy itu pokoknya.

Kenalan Sama Kimchi

Kalau mengingat lagi belasan tahun lalu, bahan apa aja yang dimasukkan ke dalam adonan kimchi, jelas saya lupa. Jadi saya googling aja soal history-nya ya.

Awal pembuatan kimchi, pada zaman dulu,  dicelupkan dalam garam di dalam sebuah kendi tembikar, yang kemudian dikubur dibawah tanah.  

Jadi, kimchi adalah makanan tradisional Korea berupa asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas. Setelah digarami dan dicuci, sayuran dicampur dengan bumbu yang dibuat dari udang krill, kecap ikan, bawang putih, jahe dan bubuk cabe merah.

Sayuran yang umum dibuat kimchi adalah sawi putih dan lobak. Sampai sekarang, kimchi menjadi hidangan yang wajib ada di meja makan orang Korea dan merupakan bagian dari gaya hidup masyarakat Korea.

Menurut sejarah, konon kimchi sudah ada sejak zaman Three Kingdoms of Korea. Catatan sejarah menunjukkan bahwa kimchi ditemukan sekitar 4000 tahun lalu menurut Sigyeong.

Saat itu, orang Korea makan kimchi dengan cara dirobek-robek, kurang lebih sama dengan sekarang.

Hal unik lainnya soal kimchi ini adalah adanya sebuah budaya yang dinamakan “kimjang”, yaitu saat dimana masyarakat membuat kimchi bersama-sama. Para tetangga akan membuat kimchi bersama, yang juga bertujuan untuk menjaga solidaritas serta rasa saling memiliki.

Pengalaman Icip Kimchi

Saya melihat pengajar Bahasa Korea saya dengan semangatnya menguleni adonan sayuran di sebuah wadah yang cukup besar. Meskipun sudah ibu-ibu tapi tetep semangat ya kalau soal aduk-mengaduk kimchi. Semangat 45.

Setelah adonan jadi, mari kita icip. Dannnnn asem rasanya menurut saya. Itu kesan saya waktu pertama kali mencoba memasukkan kimchi ke dalam mulut. Jadi makannya nggak banyak-banyak juga.

Berikutnya, kalau mau cobain makan kimchi lagi sudah ada gambaran soal rasanya dan sedikit terbiasa juga. Lama nggak masuk ke restoran Korea, pas nulis ini kok ya jadi pengen makan kimchi hahaha. Hitung-hitung menghidupkan memori lama gitu.

Gimana nih cerita Kimchi versi teman-teman?

Source :

Seoulkoreatour.net