Review Menginap di Hotel Luminor Banyuwangi

Kunjungan ke Banyuwangi kali ini, saya memilih penginapan di Hotel Luminor dan nggak pasang expetasi yang berlebihan karena memang sebelumnya belum pernah menginap di jaringan Hotel Luminor. Hotel ini terbilang cukup baru berdiri di Banyuwangi, yaitu sekitar pertengahan tahun 2019.

“Sialnya” sebelum check-in di hotel sekitar jam 10 malam, saya meet-up dulu sama sohib. Dan pas dia nanya saya menginap dimana, ya saya jawab kalau menginap di Luminor.

Biasanya saya dan sohib memang suka ngebahas hotel-hotel yang cute, tapi berbeda tanggapan dari expresi sohib saya ini ketika saya menyebut nama Hotel Luminor di Banyuwangi. 

‘“Serius nginep di Luminor”, tanyanya

“Iya”, jawab saya singkat

“Ya udah hati-hati”, lanjutnya lagi sambil mesem-mesem nggak jelas

Sialan

Jadi, sohib saya ini punya travel agent dan pernah mendapat cerita dari salah banyak clientnya, bukan satu lagi, tapi beberapa client, yang nggak mau menginap di Luminor dengan view kamar menghadap Hotel Ilira Banyuwangi. Intinya, si client pernah mendapat “penampakan” disana.

Dasar dari cerita si sohib, saya jadikan clue ketika akan check-in di hotel.

Selamat Datang di Hotel Luminor

Proses check-in malam itu agak lama ya, mbak resepsionis satunya masih sibuk dengan tamu sebelumnya dan mas resepsionisnya waktu itu kurang gercep juga ketika melihat saya datang. Sampai akhirnya, mas resepsionisnya mempersilahkan saya untuk menghadap ke meja dia di sisi sebelahnya. “Hebatnya” lagi si mas resepsionis bisa tahu nama saya sebelum saya tunjukkan voucher bookingan hotel. Ya iya, kayaknya yang booking dari kalangan instansi cuman saya dengan atas nama cewek.

Ketika proses check-in inilah saya request nggak mau kamar dengan view menghadap Hotel Ilira. Cukup lama juga menunggu proses ini, karena masih dicarikan kamar lain yang available. 

Sambil menunggu dicarikan kamar by sistem, saya mengamati loby Hotel Luminor, untuk ukuran lobynya nggak terlalu luas juga, setelah pintu masuk, tamu akan disambut dengan alat pengukur suhu badan dengan sistem camera face disebelah kiri pintu. Disebelah kanan terdapat beberapa kursi dan spot cakep buat sekedar foto-foto.

Foto ambil dari Traveloka

Di area dekat dengan bagian resepsionis, terdapat beberapa sofa untuk dimanfaatkan tamu sebagai ruang tunggu.

Kelar dicekkan urusan kamar, saya kembali dipanggil sama mas resepsionisnya dan diinfokan kalau kamar yang saya mau yaitu yang nggak menghadap ke Hotel Ilira sedang full. Jadi, kamar saya diupgrade di kamar type Executive hahahaha.

“Clue yang works-it”, pikir saya

Baidewei, kamar saya sebelumnya adalah type Deluxe dengan harga kurang lebih 400ribu. Dan besoknya setelah saya cek sendiri via OTA, untuk rate kamar yang Executive berada dikisaran harga 600ribuan. Rejeki anak sholeh. 

Room Tour 

Kamar saya berada di lantai 1 dan nggak jauh dari area resepsionis. Untuk ukuran kamarnya amat luas ya, lumayan banget. Pas masuk kamar, di sebelah kiri disambut dengan toilet dengan amenities standart seperti sabun dan shampoo yang sudah direfill ke wadah khusus, jadi nggak bisa dibawa pulang. Sikat gigi, hair cup, handuk putih bersih dan hair dryer juga sudah disediakan.

Di sebelah kanan, sebuah lemari dengan ukuran besar lengkap dengan hanger, sandal hotel dan laundy bag plus cermin dengan ukuran besar. Standart aja sih isiannya.

Di bagian tengah terdapat sebuah televisi ukuran sedang yang menempel di dinding dengan meja panjang dibawahnya.

Nggak ketinggalan perlengkapan untuk ngeteh atau ngopi cantik seperti water heater dan printilan teh, kopi plus gula dalam bentuk sachetan sudah disediakan.

Untuk tempat tidurnya nggak ada masalah, empuk dan nyaman pastinya. Disisi tempat tidur masing-masing terdapat nakas, colokan listrik plus fasilitas telepon juga nggak ketinggalan.

Breakfast Time

Jam sarapan tersedia dari jam 6 pagi. Restonya berada di lantai 2 (kalau nggak lantai 2 ya lantai 3, lupa). Pilihan menunya lumayan banyak banget, kayaknya saya sendiri nggak sanggup icipin semua menu. Ada masakan Indo dari nasi goreng sampai tumisan, bubur, dawet atau jenang ala Jawa, aneka roti, salad, omelet, aneka cake juga ada.

Untuk ketersediaan kursi dan meja makan juga nggak kalah banyak, ada area indoor yang jadi satu dengan tempat makanan ini tersedia, ada juga area luar dari ruangan dalam ini yang dipisahkan dengan dinding kaca, plus ada juga pilihan tempat duduk outdoor semacam rooftop. Cuma kalau jam 7-an makan di outdoor terasa banget panas mataharinya. Dari area outdoor ini, tamu juga bisa melihat area kolam renang dari atas.

Jaringan Wifi

Nggak kelupaan buat nyobain gimana bagus atau nggaknya wifi di Hotel Luminor ini. Untuk wifi-nya so-so alias nggak ada masalah ya waktu saya menginap disana. Beda sama Kertanegara Premium Guest House yang saya coba ketika di Malang.

Area Keseluruhan

Secara keseluruhan menginap di Hotel Luminor baik dan aman jaya sentosa. Dari segi lokasi juga strategis, masih di daerah kota dan nggak terlalu jauh jika ingin ke Pantai Cacalan. 

Baidewei, di sepanjang Jalan Yos Sudarso ini banyak berjejeran hotel-hotel, dari Hotel Dialoog, Hotel Ketapang Indah, Hotel Mirah, Hotel Ilira dan masih banyak lagi.

Untuk area parkirnya sendiri lumayan luas, cukup lah buat menampung beberapa mobil khusus di area parkirannya dan masih ada lagi lahan di sebelah sisi hotel yang juga dimanfaatkan sebagai area parkir.

Barangkali nih ada teman-teman yang mau ke Banyuwangi dan bingung mau menginap dimana, Hotel Luminor mungkin bisa dipertimbangkan.

Jadi, kapan mau ke Banyuwangi?

Hotel Luminor

Jl. Yos Sudarso No. 66 Banyuwangi