Jarang nemuin ada tempat ngopi atau kongkow yang berada di dalam perumahan yang padat. Kalaupun ada, saya hanya bisa berpikir “nih ownernya kreatif banget sih” atau nama lainnya pintar memanfaatkan lahan yang ada, tanpa harus keluar biaya untuk sewa ruko kan.
Akhirnya kali ini saya kesampaian juga mampir ke Puspa Rasa Kopi yang beralamat di Perumahan Mastrip Jember. Sebagai orang yang jarang blusukan di dalam Perumahan Mastrip, mungkin agak kesulitan untuk menemukan cafenya, salah satu cara yang aman dan benar, tentu saja nanya satpam di pintu masuk utama, yakan :D.
Dan dengan mudahnya saya nemuin si Puspa Rasa Kopi ini, mengikuti arahan petunjuk dari pak satpam.
Welcome to Puspa Rasa Kopi
Kan ada tuh kadang di Surabaya atau kota besar lainnya, café yang berada di dalam perumahan tapi dengan bentuk bangunan yang sudah modern, hanya kawasannya saja yang berada di area perumahan. Kalau si Puspa Rasa Kopi ini, tempatnya memanfaatkan teras depan dan ruang tamu untuk menjamu konsumennya.
Bentuk bangunan masih tetap sama seperti rumah di samping kanan kirinya, khas perumahan. Meja kasir dan tempat untuk order makanan memanfaatkan ruang tamunya yang minimalis itu dengan sentuhan ruangan bernuansa vintage, seperti masih nampak kursi dan meja kuno. Untuk dindingnya juga dibuat nggak polosan, tapi dipajang juga dengan foto-foto black and white biar terkesan jadoel.
Teras depannya diisi dengan beberapa kursi dan meja kayu yang menempel di salah satu dindingnya. Lumayan kalau bawa laptop nggak terlalu menunduk juga duduknya.
Café ini juga menyediakan beberapa kursi dan meja kecil di pelataran rumahnya, mungkin yang nggak kebagian tempat duduk di dalam bisa melipir ke halaman depan rumah. Jangan siang-siang kalau duduk di luar sini, panas oyy hahaha.
Waktunya Icip-icip
Yess, karena kesini pas siang yang suka berubah jadi mendung secara tiba-tiba dan bawaanya sudah lapar, saya pesan makan agak berat juga. Saya cobain menu chicken blackpapper dan minumnya coffee banana.
Karena datang kesini dalam rangka meet up sama teman sepermainan, jadi saya datangnya menyusul belakangan, dan ketika mas kasir menanyakan duduk dimana, saya langsung bilang “sama mbak yang di depan itu”. Jadi saya cukup bayar saja.
Dan ternyata, kalau orderan sudah selesai dibuat, mas kasir akan memanggil konsumennya dengan membunyikan alarm kecil yang dibawa sama konsumen. Karena saya bareng sama teman, alarm yang dibunyikan adalah yang dibawa teman saya tadi. Unik juga karena baru tahu disini hahaha.
Benda ini akan berbunyi kalau orderan kita sudah selesai |
Pertama nyeruput coffee banana-nya, astagahh pisangnya berasa dan berpadu sama kopi yang soft juga menurut saya, jadi pas. Nggak terlalu manis juga dan harganya cukup membayar 15ribu saja.
Dan untuk menu makan beratnya, diplatting di bowl berukuran sedang dan enyakk pemirsa. Porsinya pas, nggak terlalu banyak dan nggak terlalu sedikit :D. Rata-rata kisaran harga untuk main course-nya adalah 15ribu.
Icip menu lain juga yaitu menu Fettucini Carbonara-nya ini enak juga. Nggak terlalu lembek masaknya, pokoknya pas, creamy-nya ehmm enyakk.
Kalau kesini mending siangan aja, karena nggak terlalu ramai dan biar enjoy ngobrol sama teman. Kalau malam sepertinya penuh dan mungkin waiting list juga.
Dibiasakan kalau sudah selesai makan, alat makannya diletakkan disini |
Satu pesan yang terpampang di tembok café ini yaitu ‘jangan berisik, karena berada di area pemukiman”, hehehe, iyasih kalau berisik yang ada malah nanti usahanya ditutup sama warga.
Mau sih kesini lagi, enak soalnya makanannya dan mau cobain minuman yang lainnya juga.
PuspaRasa
Perum Mastrip Blok X6 Jember
IG : @pusparasakopi
Jadi berasa ngopi di rumah atau macam bertamu ke rumah orang ya, hehe... Rezeki Allah memang luar biasa ya. Suasana rumah pun, bukan full kedai atau resto, bisa mendatangkan pengunjung, terutama pecinta kopi :)
ReplyDeleteiya bener mba Nit, jadi kayak main kerumah temen bawaannya :D. mungkin bedanya yang ini bayar #ehhh
Deletekarena niat awal udah baik, mau memberikan hidangan yang spesial ke pecinta kopi dan pecinta kongkowers #anakNongkrong, jadi jalan selanjutnya dimudahkan rejekinya ya mbak
waduh saya langsung ngiler sama fettucininya mbak
ReplyDeletedengan suasana seperti itu paling tak sampai 10 menit saya bisa habis hehe
iya suasananya homey banget dan bakal bikin betah
apalagi kalau ada alunan mysik syahdu
makin malas untuk segera beranjak dari sana
hehehe tim makan cepet nih mas Ikrom
Deleteenyakkk ini mas Ikrom, kalau di Malang di mana ya? aku suka blank sekarang sama tempat yang baru baru disana
harus buka sosmed dulu hahahaha
Kafe rumahan seperti Pusparasa yang 'tersembunyi' lokasinya di dalam perkampungan atau kompleks begini keraa lebih akrab ya, kak.
ReplyDeleteJugaa .. sqlut dengan idenya yang ngga perlu pakai sewa ruangan di tepi jalan yang sekarang ini ... mihiiils beayanya.
Sebenarnya di kotaku juga ada kedai kopi atau tempat kuliner ywng letaknya di dalam kampung juga perumahan, kak.
Tapi belum kepikiran kureview :).
Baca ulasan kak Ainun ini jadi ngeh juga lokasinya bagus buat direview.
asek asek :D
Deletesederhana tapi cozy ya kak
kadang nih orang mikir, kalau tempatnya kurang oke dikiranya makanannya atau menunya akan biasa aja, tapi nggak semua seperti itu, justru yang sederhana gini dan tersembunyi ehhh malah enyak betull
di Magelang ada ya kak, ayokk kak diceritain, trus besok besok kancani aku kesono yo :D
hipster sekali cafe ni.. cantik masuk ig :)
ReplyDeleteiya mbak, sederhana tapi interiornya bikin cakep gitu mba
DeleteYaampun, kayak lagi ngopi di rumah sendiri 🤣. Itu bangunannya kayaknya nggak dirombak hanya dipercantik dengan penambahan dekor aja ya Kak 🤭
ReplyDeleteTerus sofa duduknya juga kayak sofa di ruang tamu rumah nenek gitu 🤣 menambah kesan homey dan jadul, tapi yang kayak gini malah bikin betah untuk berlama-lama di dalam ya 😍
iya bener Lia, rumahnya nggak dirombak, masih berdiri seperti sedia kala. Di ruang tamu pun masih ada 2 ruangan seperti kamar ukuran mini, tapi dialihfungsikan sebagai ruang buat tim cafe sepertinya
Deletedan aku sendiri kaget juga pas tau di bagian ruang tamunya masih menyisakan kursi kuno macam di rumah nenek. Bener bener memang dibuat kesan old buat nih cage
Salah deh liat fettucini pas jam makan siang haha...
ReplyDeleteBaru di Jember deh mbak liat kedai kopi pake alarm, biar hemat suara juga n gak berisik sih hehe.. sesuai sama tata tertib di kafenya :)
Kalo kafe ini deket sama rumah mba Inun aku mau deh diajakin kesini :) sepertinya nyaman dan kopinya enak
hahaha sebuah kesalahan liat postingan begini mendekati jam istirahat ya mas Isna
Deletenah tuh dia mas Isna, aku sendiri juga baru liat di Puspa Rasa ini, selama ini tiap ke coffee shop di kota lain juga belum nemuin yang seunik ini cara memanggil konsumennya
ini masih daerah Kota juga mas Isna, ga jauh jauh banget dari rumahku.bolehlah kita kesini hahaha. Apalagi kalau sama Daniel, widihh, listnya dia lebih banyak dari aku hahaha
Suasana cafenya jadi berasa di rumah yaa, terlihat banyak juga buku-buku koleksi dari Puspa Rasa Kopi di Jember ini. Kalau sempat ntar mampir aahhh
ReplyDeleteyess mba Siti, suasananya beneran kayak dirumah, jarang banget soalnya tempat ngopi yang suasana mirip di rumah sendiri kayak begini.
DeleteIyes mbakk, kapan nih ke Jember hehe
Halo mba, salama kenal. Sepertinya baru pertama gue mampir kesini hhe.
ReplyDeleteUnik ya, sama ditempat gue juga ada masuk dalam komplek, cuman bedanya dia jadiin halaman keci ldepan rumahnya kedai dan cuman ada beberapa kursi disana, sama juga cocok buat ngobrol tapi sayangnya engga cocok untuk kerja hihi.
Asik juga ya tapi ngopi disana, berasa di rumah sendiri jadinya hihi...
halo mas Adit, salam kenal juga :)
Deleteternyata ada juga ya di Banjarmasin konsep coffee shop yang model rumahan seperti ini nuansanya, aku penasaran jadinya
pasti menu nya enak enak juga kan
iya mas Adit, kalau posisi tempat duduk dan mejanya ga mendukung buat bawa laptop kayaknya ga bakalan nyaman kalau dipake buat nyambi kerjaan juga, nanti yang ada punggung bungkuk terus kan :D
Wow! Ga nyangka ini toko kopi dalam perumahan.. Saya mikir juga, untuk ngobrol santai enak juga ya ngopi di perumahan.. lebih private gitu..
ReplyDeleteFasilitas dan interiornya cakep!
yess kak, aku sendiri juga ga nyangka kalau di Jember, di kotaku sendiri ada tempat ngopi sederhana kayak gini
Deletedan tema yang dibawa juga ga neko-neko, lebih ke vintage atau old, tapi tetep cakep
keren....
ReplyDeleteterkesan "mewah" meskipun di dalam rumah kecil.....
Thank you for sharing
iya kak, nyaman pula ini
Deleteaku sukaaa, bakalan jadi referensi aku untuk temen temen kalau ke Jember
Wahhh cara manggilnya sama pake alarm kecil yang bisa dibawa duduk juga yaa, saya pas pertama kali kaget dengan teriak suara kencang.. Haha malu-maluin banget sih, suasana lagi tenang eh tiba-tiba bunyi kan...
ReplyDeleteWah kalau kesana lagi, kasih tau dongg :D
iya mas andrie, kayak seukuran remote motor, yang ini sepertinya lebih kecil lagi ukurannya
Deletehehehe iya nih mas Andrie, dari kapan hari pengen kesana sama sohib, tapi karena nggak diplanning dengan baik, batal jadinya :D
Jadi ini benar-benar memanfaatkan bagian rumah ruang tamu dan teras untuk di jadikan kedai kopi hingga yang mampir ngopi di situ serasa ngopi di rumah sendiri.
ReplyDeleteyesss betul mas, jadinya kayak datang ke rumah temen atau rumah sendiri
Deletenampak depan cafenya sama seperti rumah sebelah-sebelahnya, masih bentuk ruman bawaan perumahan
Mantep sekali mba. Tempatnya cukup estetique.
ReplyDeleteTapi yang paling mantep sih dia ake alarm gitu. Berasa kayak hotel bintang 5 ya.
-Fajarwalker.com
hehehe iya idenya dapet aja itu bisa pake alarm. ini meminimalisir pegawainya buat jalan ke depan nganterin orderan :D
DeleteTempatnya unik juga ya mbak Ainun.. berada dalam perumahan haha
ReplyDeleteMenu-menu yang dijual juga buat aku ngiler, kayanya enak bangeeet.
Aesthetik tempatnya juga ngga kalah, dilihat dari foto-fotonya aja, udah pasti betah dan kerasa banget untuk nongkrong disana 😍
iya mba Aqma jarang jarang ya ada tempat nongkrong di sebuah rumah dan masih di dalam area padat perumahan.
Deletemenunya enakkkk mbakkk, aku suka, pas gitu rasanya. Hayuk sini mba Aqma hehehe
tempat duduknya juga nggak banyak, jadi nggak terlalu berisik juga ya
betah disini pokoknya
Halo Mbak Ainun salam kenal
ReplyDeleteTempatnya keliatan asik ya, ada buku-bukunya juga, harganya juga terjangkau sekali..
Pasti bikin betah dan nggak bikin kapok nih...
Halo mas Edotz salam kenal juga :)
Deleteiyes mas tempatnya nyaman, ada beberapa buku bacaan, lumayan buat temen ngopi atau santai disini
harganya aku sukak, murah hahahaha
interiornya cozy banget ya... bikin betah serasa rumah sendiri
ReplyDeleteKalo rumah sendiri memang bikin betah bang day, kalo rumah mertua.😂
Deletehahahaha rumah mertua kalau nyaman, tenang, pasti betah. Lahh ini kenapa sampe ke rumah mertua ya :D
Deleteiya Bang Day berasa rumah sendiri disini, cuman nggak bisa seenak sendiri kayak dirumah hehehe
Kreatif juga ya, memanfaatkan teras rumah untuk jadi tempat usaha, mana berada di area perumahan jadinya ramai.
ReplyDeleteTapi kalo ngopi disana seperti main ke rumah teman saja ya mbak.
iya mas Agus, rasanya kayak mau berangkat ngopi ke rumah temen, anggap aja main gitu ya hehe
Deletebetull sekali, memanfaatkan lahan yang ada ya, pokoknya buka usaha
Asyik mba Ainun...
ReplyDeleteNggak usah jauh2. Palagi kalo sedang males ke kota...
Emang banyak yg ragu kalo buka kafe di kompleks rumahan gitu.. padahal dgn situasi pandemi gini pasti orang milih yg deket. Apalagi sekomplekx...
Hebat iya, kreatif. Hak perlu keluar duit utk bayar sewa tempat. Terus pinter memainkan warna lampu. Jadinya makin keren kursi dan mejanya, meski kelihatan jadul.
Aku ngebayangin, ngupi sambil nikmati alunan lagu... terus bisa bawa notebook🥰
Betah dehhhh....
hehehe iya mbakk lagunya juga bukan lagu kenceng yang diputer, terus sambil laptopan duhhh nyamannn gitu mba hehehe
Deleteapalagi suasana rumahan kan ya.
betulll mbak, sekarang ini kalau niat pengen buka usaha dan punya lahan dirumah yang bisa dimanfaatin, sepertinya mending dirumah aja ya, minim budget sewa tempat juga. mayann hemat
ngilerrrr pengen bikin karbonara hahaha.
ReplyDeletebaca ini saya jadi ingat janji ama si Kakak mau ngajak nongkrong di kafe yang buka di kompleks sebelah.
Si kakak mah, kecil-kecil suka nongkrong.
enaknya kalau nongkrong di tempat gini, makanan dan minumannya terjangkau ya.
etapi salut juga ama tetangganya, jarang loh ada orang yang setuju tetangganya buka kafe, soalnya kan bikin berisik dan mengundang banyak orang asing datang :D
hahaha dulu pas awal makan karbonara, aku kira ga akan kenyang, weewww ternyata mayan kenyang juga, cukupan gitu
Deletewuihh kaka kecil kecil anak milenial nih hehehe
dann aku heran juga nih mba Rey, harganya terjangkau ini untuk ukuran cafe ya, betah kalau murah murah begini
dannn di tembok cafe ini nggak lupa dipajang tulisan "jagan berisik karena komplek perumahan"
untungnya nurut nurut pengunjungnya :D
Lucky banget mbak bias mampir di suasana vintage kopi ginian. Itu loh, saya penasaran dengan kopi yang dicampur pisang gitu. Selama ini saya kalo minum kopi, ya sama kremer, atau di tambah coklat, atau rempah gitu. Tapi belum pernah tu nyobain sama pisang...sedaaap ya mbak...
ReplyDeleteIya mbak tampilan cafenya terliat old tapi keren juga
Deletenahh terus karena kemarin itu di buku menu ada tulisan banana coffee langsung penasaran, karena ga pernah nemuin kopi campur pisang. Dan pas diseruput pertama kali, enak juga
Yaampun ada teenlitnya Meg Cabot ��✨
ReplyDeletehehehehe iya mbak, jaman aku sekolah dulu eksis banget nih Meg Cabot
DeleteWah unik ya mbak cafenya, kalau orderan udah siap ada alarmnya. Tempatnya juga nyaman ya, serasa lagi ngopi di rumah sendiri atau rumah teman.
ReplyDeleteAku jadi penasaran sama rasa kopi yang dikombinasikan dengan pisang
iya mbak sistemnya orderan kalau udah selesai dibuat baru aku temui disini, pake alarm. lucu gitu hehe
Deletedan tempatnya karena dirumah jadi adem hawanya
hahaha banyak yang penasaran sama kopi dicampur pisang ya, enak juga ternyata ini mbak
Kadang tuh, saya pernah baca plang berbunyi "dilarang menjadikan area pemukiman sebagai tempat usaha". Tapi sepertinya di sini hal tersebut tidak berlaku. Rumah milik sendiri, suka-suka dong, mau diapain. Yang penting tidak membuat keributan.
ReplyDeleteTapi yang punya rumah memang kreatif, ih. Bisa banget idenya. Membuat usaha di tempat yang tidak ramai itu tidak mudah. Tentu pelayanan yang baik adalah salah satu bagian promosi terbaik.
kadang ada suasana yang seperti itu juga ya mbak, nemuin tempat makan di area pemukiman padat penduduk tapi malah cuek dengan lingkungan sekitarnya.
Deletedan kalau di Puspa Rasa ini untungnya meskipun yang dateng kadang ngobrol keras atau ketawa tawa tapi masih terhitung nggak urakan juga, masih bisa diredam suaranya. Mungkin karena pengunjung disini paham kalau puspa rasa berada di area padat penduduk yang dinding bangunannya mepet sama rumah sebelahnya
musim ujan memang cocok ngopi nih, apalagi kalo udah bareng sama teman-teman wah pasti seru
ReplyDeletehehehe nah kan betull tuh mas Intan, sama sohib sohib yang seru seru
DeleteZaman sekarang harus pintar dan kreatif. Sekecil apapun ruangan biss disulap jadi tempat usaha. Tak peduli apakah di emperan toko, halaman rumah atau di sela pemukiman penduduk. Yang penting cerdas memanfaatkan peluang. Salam krnal, Mbak Ainun.
ReplyDeletesalam kenal balik mbak
Deleteiya mbak setuju sekali, kalau kita kreatif, apapun bisa dijadikan peluang usaha ya
apalagi kalau punya rumah dengan halaman luas, bisa aja halamannya dimanfaatkan buat usaha garden cafe mungkin
wah jaman saya kuliah dulu
ReplyDeletebelom booming kafe2 kayak gini
hehehe iya mas Rezky waktu aku kuliah juga masih belum booming di Indo
Deleteadanya menu menu soda kayaknya ya, kayak mojito gitu
Sangat kreatips sekali ya kak, memanfaatkan ruangan yang cukup efektif untuk sebuah bidang usaha. Salam buat owner nya kak, sungguh kreatips sekali.
ReplyDeletehehehe kreatif banget ya mas Andy, memanfaatkan lahan untuk peluang bisnis
Deletecantik dan selesa ruang yang disediakan...saya suka suasana sebegini... rasa sangat tenang dan relaks..
ReplyDeletebetul mba Anies, suasananya tenang kayak dirumah, feel like home gitu mbak
DeleteKafenya asik kayaknya, ala vintage. Cocok buat foto-foto ala ala manjah ehehehe. Baru kali ini aku liat kafe di Indonesia pake alat kecil bernama paging calling seperti itu. Bahkan kafe hits terkenal kelas enternesyenel di mall-mall gak ada yang pake gituan. Klo di Jepang dan Korea alat itu udah umum sih. Di Jombang malah ngeselin dipanggil namanya via pengeras suara. Kan isiiiiiiiiinnn.
ReplyDeletehahahaha pake pengeras suara yampun kakkkkk
Deletedi Jember ada tapi ga pake pengeras suara, jadi pelayannya yang manggil nama sesuai nama yang disampaikan ke petugas awal di kasir. pas awal awal makan di mie kober namanya, aku yo isin kak hahaha. etapi seringnya pakai nama temen aku
woww ternyata di Indo jarang malah ya ada cafe yang pake alat paging calling begitu, ehmmm canggih juga ternyata puspa rasa ini hahaha
Tempatnya asik banget Mbaaak, suasananya juga tenang banget itu. Terus itu unik banget ada alarm-nya! Belum pernah aku ketemu sama kafe modelan begitu di kotaku, hihi. Terus keren banget ya membiasakan selfservice, jadinya memudahkan bagi pelayannya juga. Saling memudahkan :)
ReplyDeleteMenunya bikin ngiler banget, huhuhu. Terima kasih sudah menuliskan ini ya Mbaak! Sehat terus untuk Mbak Ainun ^^
iya mbak Andhira tenang banget disini meskipun juga rame pengunjung, karena kursi juga ga banyak banyak banget, jadi masih wajar keramaiannya
Deletetrus pelayanan dengan sistem panggilan pakai alarm itu, aku juga baru nemuin di jember ya disini ini mbak
kaget juga pas di puspa rasa disediakan rak sendiri khusus untuk peralatan makan yang udah dipakai, pengunjung bisa naruh sendiri alat makan yang udah selesai di tempat itu, asik
Asyik keknya. Berasa langsung 'akrab' gitu ya, mungkin karena tone dekorasinya dominasi coklat juga jadi terkesan hangat.
ReplyDeleteSalut buat pengusaha yang 'berani' buka tempat ginian di dalam perumahan. Ini pemasarannya harus kenceng karena tempatnya ngga bisa langsung dilihat calon pelanggan.
Menunya juga harus enak, jadi pelanggan akan datang lagi dan lagi.
Nilai plusnya, biasanya tempat-tempat di dalem gini punya pelanggan loyal. Ada ketemuan sama relasi, di sini aja. Ngajak ketemuan teman, di sini aja. Kalo udah cocok pelanggannya setia.
setuju banget sama pendapat mba Lasmi
Deletedidominasi serba kayu jadi berasa adem,rileks gitu mbak, nggak neko-neko interiornya tapi tetep keren
nah itu dia mbak, karena jarang banget ya pengusaha yang berani buka usaha di sebuah rumah di kawasan perumahan, pertama mungkin karena menganggap lokasinya jauh nyempil, nggak langsung terliat kayak kalau misalnya di ruko atau pinggi jalan
kedua, menu yang dibuat ternyata enakk meskipun terkesan di dalam rumah model coffee shopnya
dan aku rasa pelanggan setia di puspa rasa ini cukup banyak juga mbak
eh aku sukaa loh kalo nemu kafe yg daerah perumahan gini ;p.. krn memang lbh cozy pastinya dan terasa homey.. apalagi kalo makanannya enak2.
ReplyDeleteresto yg di lingkungan perumahan, aku belum banyak nemu yg bener2 pas.. ada yg tempatnya bgs, tapi makanan B aja. ato sebaliknya.. cuma dikiiit yg bener2 aku suka banget.
tempat di atas kopi dan spageti nya kliatan enak mbaaa. jd pgn masak spagety hr ini hahahaha. cara memanggil customer melalui bel yg dibawah, kalo di jkt udh banyak.. rata2 bbrp restoran memang udh begitu.. jd pembei membawa alat yg bakal berbunyi dan bergetar begitu pesanan udah bisa di ambil :)
yup setuju sama mba Fanny, kalau pas misalnya nemu cafe di area perumahan yang cozy plus bonus makanannya enak enak, bakalan betah lama lama disana ya mbak
Deletekadang memang ada tempat yang bagus, menarik tapi ternyata masakannya B aja, jadi yang dijual atau dibayar mahal sama pengunjungnya adalah suasana cafenya, biasanya gitu kan ya mba
hahaha beneran enak itu mba spagetinya, aku sama sohib aku kaget juga, gilakk ini enakkk
di Jember baru di puspa rasa aku nemuin model bel kayak gini kalau di cafe, jadi petugasnya ga perlu capek jalan nganterin makanannya ya
Wew, ini coffee shop-nya beneran di dalam perumahan modern, di mana di depan gapura ada satpam yang jaga gitu yak? Eh aku kok penasaran si Puspa Rasa buka sampe jam berapa. Kalo sampe malam dan ramai pengunjung, tetangganya nggak protes yak.
ReplyDeleteAish kebanyakan nanya deh. :P
Btw, tempatnya asik dan homey beneran. Mungkin karena emang menggunakan layout rumah tinggal dan emang lokasinya di rumah tinggal, jadi atmosfernya rumahan. Catat ah siapa tahu main ke Jember.
iya mba Dini, di depan pintu masuk perumahan ada pos satpam yang jaga mbak. aku nanya lokasi ini juga hasil dari nanya pak satpam hhahaha
Deletepusparasa buka dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam mbak.
waktu terakhir kali kesana, beberapa minggu lalu, kayaknya jam 7an sampe jam 8 malam aku disana. dan karena habis hujan deres, jadi malam itu agak sepi pengunjung
nah itu dia mbak, sepertinya kalau pengunjungnya terlalu ramai, kayaknya nanti petugas cafenya yang akan kembali ngingetin, biar ga keblabasan gitu ramenya
iya mba Dini, ini udah kayak dirumah sendiri aja, sederhana
aminnn, semoga nanti nanti bisa main ke Jember ya
Tempatnya cozy ya, jadi kangen nongkrong dan ngobrol cantik sama temen-temen. Apalagi kalau harga makan n minumannya masih terjangkau 😄
ReplyDeleteehehe iya mbak, ngobrol cantik kudu ya mbak apalagi kalau sama sohib, pasti tambah seru
DeleteKonsepnya menarik juga Mbak.
ReplyDeleteTapi jadi kayak ngopi di rumah temen atau saudara sih kalo lokasinya ada di perumahan gitu. 🤣
iya mas Rudi, berasa berangkat ke rumah sodara ya. Dari depan ga nampak kalau itu tempat ngopi
Deletedetail ruangannya juga ga macem macem
Aku suka sih sama tempat kopi yang gak berisik. Karena menurut aku tempat ngopi yaa buat bertukar pikiran, ngobrol, no gadget, kalo berisik yaa gak tau sih bakalan dengerin yang mana..
ReplyDeleteBtw, gelasnya cantik, heee
iya mbak kadang pas kita pergi ke cafe, rombongan pengunjung meja sebelah rame, yang diujung rame juga, kadang kita ngomong sama temen nggak jelas ngomong apaan, jadi kadang aku bikin balik rame juga :D
Deletehehehe unik bentuk gelasnya mba, nggak terlalu tinggi, jadi porsi minumannya pas
cakep banget ini dekorasinya mbaak.. baru tahu sekrang ini mulai menjamur kafe-kafe sampai-sampai rumah pun banyak yg jadi tempat kafe yaa. kapan ya terakhir ke kafe, wkwk pas kuliah kayaknyaa, sekarang lebih milih ke warung makan aja, tapi yg tempatnya luas dan outdoor.
ReplyDeleteOh nggak boleh berisik yaa, jadi orang2 pada nggak ngobrol pelan dan nggak musik kah mbak?
iya mba Ghin sekarang dirumah pun bisa dialihfungsikan jadi cafe atau tempat makan ya, bahkan kalau cafe di dalam perumahan juga ada.
Deletewarung makan kadang juga ada yang bernuansa rumah gitu ya, jadi kesannya homey banget terus dibuat dengan konsep terbuka, segerrrr plus ngantuk kalau habis makan kenyang hehehe
di puspa rasa ini ada tulisan jangan terlalu berisik, karena di dalam area pemukiman warga yang padat, sebenernya tamunya kalau ngobrol suaranya juga biasa, nggak sampe yang urakan
kalau musik tetep ada mbak, malah waktu terakhir aku kesana minggu lalu dan tamunya hanya aku dan temennku aja, disetelin musik cukup kenceng untuk suara yang kira kira di dalam rumah itu aja, jadi ga sampe kenceng yang kedengeran sampe di jalan
Wab bisa betah disini, sampe kopi atau makanan habis pun bakalan betah. Kira kira kalo lama lama diingetin ngga ya? Mas udah lebih dari 3 jam, wifinya udah ngga gratis hehehee
ReplyDeletehahahaha kayaknya aku belum pernah sampe "diusir" kalau pas nongkrong
Deletecuman waktu itu aku pernah ke tempat nongkrong lain, aku datang dari jam 7an sampe tutupnya yaitu jam 11, keasikan ngobrol, tapi kita nggak diusir, cuman pas orangnya udah mulai nyapu nyapu gitu, kita sadar diri cabut hahaha
Selalu suka nih kalau Mba Ainun nge-review tempat ngopi di Jember :D
ReplyDeleteWah ini sih kayak pengalaman ngopi sambil "numpang" di rumah orang ya hauahaha. Di sini aku lumayan sering nemu beberapa rumah di perumahan yang buka usaha kayak gini, Mba. Cuma aku memang nggak pernah mampir sih.
Eniwei, aku langsung nelen ludah lihat penampakan es kopinya yang terlihat segar. Haus banget rasanya pengen yang manis-manis sore ini wkwkwk dan untuk harganya sih sangat bersahabat, yaa. Untuk harga segitu cukup kayaknya untuk nongkrong sebentar bareng sahabat atau pasangan :D
hahahaha iya mbak Jane kalau pas nongkrong di ala ala cafe rumahan begini rasanya kayak pergi ke rumah temen, terus disuguhi minuman.
Deletebetulll sekali mbak, esnya itu seger, banana coffee, ada rasa pisangnya dikit, unik juga
untuk harga masih mauk akal buat kantong mahasiswa juga
ahahaha beneran tuh mbak aku paling sering kesini sama sohib yang sevisi misi, visi misinya sama sama suka cobain makanan baru
wow perpaduan antara kopi banana plus fettucini carbonara...siap membuat lidah bergoyang
ReplyDeletedan betul sekali mba ai..yang punya kafe smart bin kreatip ga perlu beli atau sewa ruko eee bisa bangun rumah usaha kopi di komplek perumahan, asal calon kastemernya udah pada engeh nih, biasanya anak milenial yang banyak tahu dari media sosial
uhuyyy beneran bikin lidah bergoyang mbak nit
Deleteenyakkkkk ampun dahhh
nahh kan bener sekali, kebanyakan yang tau anak muda zaman now yang melek sosmed mbak, aku aja taunya dari postingan temen kalau ada tempat ini