Beberapa waktu lalu timeline sosial media diramaikan dengan postingan hamparan taman bunga yang disebut Taman Galuh. Sebuah pemandangan alam berupa perbukitan hijau lengkap dengan kebun bunganya. Sekilas dari informasi yang dijelaskan dicaptionnya, konon lokasi Taman Galuh ini katanya berada di Kabupaten Bondowoso tepatnya di kawasan Kawah Ijen.
Saya yang tinggal di kota sebelahnya, Jember, nggak tahu kalau di daerah Ijen masih ada destinasi alam lain yang juga nggak kalah bagus dengan Kawah Ijen. Beda lagi sama teman-teman saya yang rutin blusukan dan malah sudah tahu ada daerah ini jauh sebelum viral.
Ceritanya, komplotan teman-teman main mau ngadain camcer atau camping ceria, sebutan yang biasa mereka lontarkan ketika ingin berkemah santuy. Setelah melihat tanggal yang saya rasa cocok, saya memutuskan untuk ikutan. Ada yang berangkat duluan dari pagi, ada yang berangkat dari Banyuwangi dan kloter terakhir dari Jember, yaitu saya berdua dengan teman yang menyusul belakangan.
Taman Galuh, Destinasi Baru di Kabupaten Bondowoso
Pasti yang langsung terucap ketika mendengar nama Kabupaten Bondowoso atau Banyuwangi adalah Kawah Ijen. Obyek wisata Kawah Ijen ini terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi. Jadi, mau diakses dari Kabupaten Banyuwangi juga nggak masalah.
Balik lagi ke Taman Galuh, terlepas dari nama besar Kawah Ijen masih ada tujuan destinasi alam lain yang nggak kalah menarik, ya seperti Taman Galuh ini yang berada di kaki Gunung Crengih.
Saya sendiri baru dengar ada nama Gunung Crengih, malah kalau teman cerita soal Crengih, saya mengira kalau Crengih ini hanya bukit biasa.Rute Menuju Taman Galuh Bondowoso
Taman Galuh ini berada di Afdeling Girimulyo, Kecamatan Ijen. Rutenya sama ketika kita mau pergi ke Ijen. Bedanya adalah ketika sampai di Kecamatan Ijen akan bertemu dengan pertigaan yang terpampang papan penunjuk arah, dimana untuk arah yang lurus adalah jalur menuju Kawah Ijen. Sementara untuk menuju Taman Galuh, harus mengambil arah ke kiri yang nanti akan menghubungkan ke Desa Watu Capil.
Kontur jalanan |
Naik jeep istimewa |
Karena saya nggak tahu jalan, saya hanya duduk manis di boncengan motor teman saya. Dan sebenarnya, perjalanan ini sudah di-arrange dengan baik oleh teman jalan yaitu Bang Jhon. Bang Jhon lah yang memesan jeep jauh-jauh hari, yang akan kita pakai nanti ketika offroad menuju Taman Galuh.
Kendaraan jeep ini disewa karena pertimbangan kenyamanan juga terutama untuk cewek-cewek dan balita. Iya, saya ke gunung ala-ala ini bareng sama balita juga guys.
Untuk rombongan teman-teman saya yang laki-laki, mereka tetap menggunakan motornya sampai ke puncak Taman Galuh, bahkan motor matic pun diajak offroad. Luar biasa.
Saya berganti naik kendaraan jeep ketika tiba di Desa Sempol, karena beberapa motor yang nggak dibawa naik akan dititipkan di rumah warga yang sudah dikenal baik oleh Bang Jhon.
Petualangan Dimulai
Saya sama sekali nggak ada gambaran medan jalan menuju Taman Galuh seperti apa. Baru berada di dalam jeep beberapa menit saja, ternyata sudah dihadapkan dengan jalanan makadam yang aduhai parahnya.
Saya berpikir “ahh mungkin rintangan ini cuma 30 menitan”
Ternyata salah pemirsa, selain melewati perkebunan warga, melintasi kandang sapi, bertemu dengan kampung pertama, perjalanan kembali memasuki hutan dan tibalah di kampung terakhir sebelum sampai di Taman Galuh.
Perjalanan dilanjutkan kembali, melintasi kebun kopi dan tetap dengan jalanan tanah berbatu yang lumayan membuat pantat dan pinggang merana. Perjalanan berat ini kurang lebih membutuhkan waktu 1-1,5 jam dari desa tempat penitipan motor tadi. Mungkin dari selepas ashar dan baru tiba di tempat untuk membangun tenda jam 17.30. WewCamping Ceria di Taman Galuh
Kelar urusan membangun tenda, malam itu nggak banyak yang bisa lakukan, selain memakan nasi bungkus dari rumah untuk bekal makan malam dan tidur beralaskan matras. Beberapa teman saya masih asik bercengkrama sampai malam dan berburu foto milky way.
Angin malam di sekitar lokasi dan puncak Taman Galuh ini kenceng banget. Jadi memang lebih enak buat tidur saja. Saya malam itu lelap sekali tidurnya hahaha.
***
Pagi-pagi sekali teman saya sudah bangun dan menghirup udara pagi ala sunrise. Saya? Saya masih melanjutkan tiduran dan baru keluar tenda sekitar jam 06.30 dan itupun sudah terlihat cerah banget seperti jam 9 pagi.
Gini enaknya kalau pergi sama teman-teman yang doyan bawa makanan banyak, makan pagi udah ready dan saling berbagi hahaha. Ada yang bawa nugget, mie instan, ikan bumbu santan siap makan dari rumahnya, saya cuma terima sumbangan saja.
Beberapa teman saya yang lain ada yang memilih naik ke puncak Taman Galuh untuk melihat lebih jelas landscape alamnya dari ketinggian. Karena saya niatnya adalah camping santai yang nggak mau capek, jadi nggak berminat buat tracking saat itu wkwkwk.
Saya hanya bercanda ria saja dengan teman yang nggak ikutan naik dan nggak jauh dari tempat kita mendirikan tenda, juga masih bisa melihat view kawasan ini dengan bagus. Plus masih bisa melihat kepulan asap belerang dari Kawah Ijen yang bersembunyi di balik perbukitan.
Jam 10 pagi, jeep jemputan sudah datang. Segala perlengkapan camping kembali dimasukkan ke dalam mobil dan kembali bersiap-siap melewati jalanan yang lagi-lagi aduhai. Rute kepulangan jeep yang saya naiki diambil berbeda oleh driver dan lebih parah jalur makadamnya, tetapi menurut driver lebih dekat ke titik temu dengan rombongan cowok yang naik motor, yaitu di pertigaan arah menuju pemandian air panas Blawan.
Tips Menuju Taman Galuh
- Jika niat untuk camping, pastikan membawa peralatan campingnya lengkap dengan matras dan sleeping bag. Saya saja yang tiduran beralas matras tipis, masih bisa merasakan lekukan tanah yang cukup membuat punggung saya sakit. Dan pastikan juga untuk mendirikan tenda bukan diatas kebun warga.
- Kalau ingin motoran, pastikan kondisi motor prima, karena kondisi jalanan yang nggak bagus, seperti berbatu
- Jangan sungkan bertanya dengan warga sekitar arah jalan menuju Taman Galuh. Duluuuuu sebelum Taman Galuh viral, ternyata teman saya sudah sampai di area ini, hanya saja masih dibagian bawahnya dikit. Coba kalau dia naik ke atas lagi, pasti sudah nyampai di Taman Galuh yang sebenarnya. Karena semakin di atas, sudah jarang banget warga yang bisa ditemuin di sepanjang jalan.
- Bawa perbekalan terutama air yang cukup. Oya, sebenarnya di tempat saya mendirikan tenda sudah dibangun mata air oleh pemilik kebun. Pemilik kebun ini peduli banget dengan mereka yang niat camping, mungkin berkaca dari pengalaman pengunjung yang kesusahan mendapatkan air.
- Lebih baik jika ingin ke Taman Galuh, mending ketika musim panas. Kalau musim hujan, jalanan tanah menjadi seperti lumpur yang agak menyusahkan dilewati kendaraan.
- Kalau mau nyaman dikit, opsi menyewa jeep memang lebih baik. Tinggal duduk manis dan menikmati pemandangan sepanjang jalan. Kalau butuh contact-nya, nanti saya terusin ke Bang Jhon hehehe.
Camping ceria 2 hari 1 malam ini lumayan lah buat refreshing meskipun harus rela badan pegal-pegal hahahaha. Setidaknya itu yang bisa saya lakukan bareng teman-teman dekat di saat pandemi seperti sekarang.
Happy weekend semua !
Referensi :
* Sebagian foto dari jepretan temen
Woaaah seru banget mba 😍
ReplyDeleteBerarti kalau kita ke Taman Galuh nggak ada kegiatan naik naik ke puncak gunung ya, mba? Hanya duduk manis di jeep dan bisa langsung sampai tujuan? 🤣
Saya malas ke Ijen karena harus naik turun, padahal ingin lihat, tapi mengingat jalurnya yang terjal langsung menyerah duluan. Hahahahaha. By the way, view Taman Galuh cantik yaaa, mirip Switzerland 😍💕
nahh ini mba yang aku sempet cerita sibuk camping di kolom postnya mba eno hehehe, di Taman Galuh
Deleteiya mbak, di taman galuh ini bukan model pendakian kayak ke Gunung Rinjani atau semacamnya, cuman gini aja, mau ga naik ke bukit itu juga gapapa. Tapi memang jalur menuju ke sini yang aduhaiiii sekaliii
Aku baru sekali ke Ijen, temen aku bisa berkali kali, luar biasa memang mereka. Aku aja ngos-ngosan, udah hampir nyerah aja hahahaha
iya mba mirip mirip Switzerland ya bukitnya itu, cakepp
Kembarannya si Rey mah kalau Eno nih.
DeleteMaunya liat yang indah-indah, tapi liat medannya udah nyerah duluan hahaha.
Itu belum termasuk kempingnya terlihat asyik, tapi realitanya, nanti pipisnya gimana? Apalagi pupnya 🤣🤣🤣
Wah cantiknyaa pemandangan di taman galuh. Pasti udaranya segar banget ya mba. Pas baca bagian angin malam yg bikin tidur lelap dan bangun pagi itu, seakan bisa ngerasain udara dingin segar dihirup ke hidung. Baca tulisan ini bikin jadi pengen jalan2 lagi. 😍
ReplyDeleteiya betul mbak Rizki, udaranya seger alami, ga ada polusi polusian hehehe, masih masuk kawasan gunung Ijen juga sepertinya
Deletesemoga keadaan segera membaik ya mba, biar bisa jalan jalan lagi
Pemandangannya cantik banget, Kak Ainun 😍
ReplyDeleteSeperti sedang di Sumba yaaa! Setidaknya kalau ingin dapat vibe yang mirip dengan Sumba, bisa ke sini yang lebih dekat hahaha.
Aku pengin banget coba camping di alam terbuka seperti itu 😍. Btw, kalau nggak punya alat camping, apa disekitar sana disediakan tempat sewanya?
betull Lia mirip Sumba ya, ketika kemarin pengen ke Sumba tapi ga jadi, liat ini anggap aja lagi di Sumba :D
Deletenahh kalau peralatan camping di sekitar lokasi ini nggak ada, ini udah masuk ke pedesaan, susah. Paling enak sewanya ketika masih di kota, banyak kalau di kota persewaan peralatan outdoor untuk camping. Peralatan camping kayak tenda kayaknya ada yang praktis ya sekarang, tinggal lipat lipat, jadi kecil bentuknya, cuman yang gede biasanya matras sama sleeping bag, makan tempat kalau naik motor
Cakep pemandangan alamnya di taman Galuh, tidak rugi jauh jauh kesana nyewa Jeep. Pemandangan nya apik tenan mbak, pengin kemping lama lama disana boleh tidak ya? 😃
ReplyDeleteBerarti enakan musim panas saja kalo kesana ya. Iya sih, kalo hujan memang jalanan susah dilalui karena becek apalagi yang bawa motor.
iya mas Agus, viewnya mayan bikin mata seger.
DeleteDan aku cuma bayar 75 ribu ke Bang Jhon untuk ongkos patungan jeep ini.
kayaknya boleh boleh aja camping lama disini mas Agus, lamanya berapa lama? palingan orang orang maksimal 2-3 hari
betul mending musim panas aja, gapapa berdebu, yang penting ban kendaraan ga selip
Murah juga sih menurutku bayar 75 ribu naik jeep dari pada jalan kaki jauh, mana capek lagi, biaya ke tukang urut biasanya lebih mahal.😁
DeleteKalo aku lihat itu lebih banyak padang ilalang daripada pohon ya mbak. Btw, ngga ada kejadian aneh ya mbak di gunung? Misalnya penampakan.😱
betulll mas agus, 75 ribu ini harga urun per orangnya. terima beres tinggal duduk manis aja
Deleteiya sekitar tempat ini lebih banyak ilalang aja, pohon ditengah ilalang nya nggak banyak juga, kalau pohon di kebun warga yang deket dengan area taman galuh nya yang banyak
huwaaa aku mencoba berpikiran positip mas agus, waktu kita bangun tenda petang-petang gitu, minim cahaya juga, hanya mengandalkan lampu motor dari temen temen, angin juga lagi gede, sekitar kita udah pasti gelap, aku ga berani liat kemana mana hahahaha, fokus yang didepan di sekitar temen temenku aja, makanya malam itu mending aku stay di dalem tenda aja, bubuk cantik hahaha
banyak destinasi wisata yang tak sadar sebenarnya dekat dengan kita tinggal ya mba.. saatnya anak muda bikin wisata itu jadi viral :)
ReplyDeleteiya mas, malah aku sering nggak tau tempat tempat di daerahku yang bisa jadi jujugan refreshing. Justru mereka mereka yang demen blusukan yang kadang membantu mengexpose tempat itu
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteeh beneran cantik loh tempat nya.. aku belum pernah camping camping gini, paling yang ada tu camping pramuka, jadi bawaannya udah trauma duluan XD, padahal mungkin kalau camcer ini nggak secapek pramuka ya
ReplyDeletedicoba mba camcer keren lho banyak pengalaman yang bisa didapet, jangan lupa jepret jepret nya
Deletecamping pramuka kayaknya dulu waktu SD aku pernah, tapi seingatku malah tidur di dalam kelas bukan di dalem tenda hehehe
Deletedan biasanya pramuka memang lebih capek mbak, yang kegiatan jelajah, trus kumpul kumpul renungan lalu bangun tenda.
Camcer ini simple simple aja, temen aku yang cewek aja jago mendirikan tenda sendiri, tendanya simple banget
nahh bener kata mas Sudibjo, jepret jepret nya jangan lupa, sayang momen :D
kalo butuh cameo buat foto foto jangan sungkan buat hubungin saya wkwkwk
Deletehahahaha idenya nemu aja nih mas sudibjo
Deletesaya tidak sanggup berkata-kata karena inda banget ya alamnya, ini memang ciptaan tuhan yang sebenarnya, luar biasa
ReplyDeletehehehe iya mas Kuanyu, kalau udah naik ke bukit biasanya cuman bisa bengong bengong kagum
DeleteMba Inuuunn, saya pengen banget camping kayak gini, kayaknya asyik aja.
ReplyDeleteTapi kalau liat perjuangannya ya luar biasa hahaha.
Kalau naik jeep gitu asyik ya, biar kata badan jadi sakit semua, namanya juga berpetualangan 😂
Btw, senang deh melihat Mba Inun kembali menekuni petualangannya.
Akhiiirrnyaaa..
Dan kita-kita pembaca blog ini juga kembali bahagia membaca perjalanan-perjalanan Mba Inun, menginspirasi, kali aja si mamak Rey jadi bisa melawan manjanya dan ikutan petualangan 😂
Test komen ulang berhasil tidaknya.
ReplyDeleteTadi sudah komen, tapi kok ngga ada tanda komentar bakalan muncul :(
Laah itu .. muncul !.
ReplyDeleteBetulan, tadi udah ngetik komen panjang, eh ngga nongol.
Gini, lihat jalur trek nya okai banget !. Kayak lagi safari di gurun pasir.
Ngga kering, atau juga lagi tamoak hijau ilalangnya .. tjakep banget buat fefotoan.
hehehe yang sabar ya kak, mungkin blogspot lagi eror waktu dikomen, tadi aja aku balas komen, responnya juga lama
Deletehahaha ini bener bener petualangan alam, jalur trek yang di ilalang itu ga susah menurut temen aku, palingan waktu turun mereka ada yang milih prosotan hahaha
nahh kebetulan view nya ijo semua ini kak, cakepp
Keren pemandangannya mbak...Dan saya baru tahu kalau ke Taman Galuh kita boleh kemping. Enaknya ketaman Galuh minimal seminggu kali yee mbak jadi puas kita menikmati alam pegunungan yang menarik dikawasan Jatim kabupaten Banyuwangi atau Bondowoso..😊😊
ReplyDeletePernah dengar sih nama gunung Crengi saya kira anakan dari Gunung Mahameru benar apa nggak mbak inun..😊😊 Jawa timur saya tahu gunung cuma mahameru karena dulu sering kesana.😊
iya kang Sat, boleh boleh aja camping disini, nggak ada ijin resminya juga
Deletewowww seminggu sekali nanti badan lama lama legrek :D
Setau aku gunung Crengih bukan anakan dari Gunung Mahameru, kayaknya lokasinya kok jauh gitu
aku sendiri belum pernah ke gunung Mahameru lho kang sat, pengen sehh, tapi ntar ntar aja kalau ada waktu yang cocok
Aaawww seru sekali camping ceria di tempat baru, ini nih yang aku seneng baca artikel kak ainun pasti banyak spot-spot terbaru dan belum banyak orang yang kunjungi, yaaa walaupun aksesnya butuh perjuangan ya.
ReplyDeleteAku udah pernah rencanain mampir ke Gunung Ijen, tapi batal gara-gara kendala sikon, pokoknya tahun depan harus bisa ke kawah ijen dan terus mampir juga di taman galuh bondowoso. Btwe, untuk datang ketempat ini ada biaya tiket masuk atau harus lapor dulu sama penduduk disana?
biasanya temen aku mbak yang punya banyak referensi tempat tempat tersembunyi, kalau aku waktunya cocok ya ngikut. Malah banyak ketinggalannya aku ini hahaha
Deletewaktu itu pernah ada tawaran ke puncak bukit juga masih di daerah Jember, ngeliat fotonya dulu kok kayaknya ga sanggup wkwkwkwk, tapi emang bagus view dari atas,, sepadan sama perjuangan nanjak nanjaknya yang nggak mudah
aminnn semoga taun depan bisa ke Jawa ya mba Siti,sekarang Ijen udah dibuka meskipun tetep dibatasi jumlah pengunjungnya
untuk ke Taman Galuh nggak ada ijin atau tiket masuk mbak. Kebetulan teman saya kenal baik juga sama pak kampung di desa paling akhir untuk menuju taman galuh, jeep yang kita sewa itu punya pak kampung ini dan anaknya yang nyetirin.
Cakeeeeep bangettttt pemandangannnyaaaa... Ya ampuuun aku sukaaaaa. Kebayang aja ya mba, bangun tidur, trus kluar kemah lgs beginiiii. :D. Buatku gpp lah Medan berat, toh masih naik kendaraan kan. Beda cerita kalo Medan berat disuruh jalan kaki wkwkwkwkwkkw. Itu baru aku emoh :D.
ReplyDeletehahahhaa masuk akal mba fan, medan berat tapi naik kendaraan masih oke, tapi kalau disuruh jalan aku juga emoh.
Deleteiya mbak, aku lama nggak camping, pas bangun bangun view nya udah gunung aja
gila mbak, cakep bener nih. baru tahu kalau di Bondowoso ada tempat secantik ini, dududud. noted nih Taman Galuh bisa masuk wishlist, apalagi nggak perlu capek2 naik gunung. yeeeyy, salut banget sama para ibu yang ngcamp ngajak anaknya mbak. hihi, semoga esok lusa aku bisa juga ngajak ngcamp anak2ku, apalagi ngcamp seru dengan view yang cantek ini. lah ini kenapa malah halu :(
ReplyDeletehahahaha halu dulu sapa tau real beneran khannn
Deleteiya mbak ella, di taman galuh ga perlu naik naik kayak ke Ijen, niatnya ini cumman refreshing liat yang ijo ijo, mayan juga meskipun medannya ya begitu
Mbak... boleh share kontaknya Bang Jhon
ReplyDeletelebih tepatnya kontak untuk sewa jeepnya sih
ReplyDeletehai mbak devy, maaf baru sempet balas komennya. boleh boleh mbak
Delete081-33699-2006
monggo mbak