Seperti biasa sekalinya
teman share foto tempat wisata di WAG, yang respon lumayan juga. Saling sahut
menyahut sudah biasa, entah kalau untuk urusan realisasinya, biasanya banyak
gagalnya.
Hal ini bermula ketika teman
mengirimkan foto kolam renang alam yaitu Biskit, nampak di foto yang ia bagikan,
kolam renang ini seperti berada di tengah hutan. Saya sendiri baru
mengetahuinya. Kemana saja sis selama ini hahaha.
Minggu lalu lumayan banget
banyak hari liburnya dan mumpung sempat saya ikutan teman-teman juga untuk
refreshing singkat ke pemandian alam Biskit.
Obyek wisata alam Biskit
Reborn ini masih berada dalam pengelolaan Perum Perhutani Jember yang berlokasi
di Dusun Sepuran, Desa Sumberjati, Kecamatan Silo. Perjalanan dari kota Jember
saya tempuh kurang lebih 1 jam. Dikarenakan saya sendiri minim informasi, jadi
saya hanya mengekor di belakang teman saya saja.
Untuk menuju lokasi wisata
ini sebenarnya mudah dan akses jalannya sudah cukup bagus. Dari pertigaan
kemisan Sumberjati Sempolan berjalan ke arah utara sekitar 3 kilometer dan
sempat saya melihat petunjuk jalan juga berupa banner kecil, sayangnya
penempatan lokasinya menurut saya kurang tepat dan tulisannya juga terlalu
kecil, kalau mata tidak awas, pastinya akan kesasar.
Jalur yang saya lewati ini
sepertinya jalur alternatifnya, karena beberapa ruas jalan yang saya lewati
cukup kecil dan kalaupun mobil lewat nggak akan cukup. Tetapi sebenarnya ada
jalur jalan lain lagi yang lebih lebar sehingga mobil pun bisa masuk ke area
Biskit ini.
Saya tiba di lokasi kurang
lebih jam 12 siang dan ketika saya tiba hanya ada beberapa rombongan teman saya
yang sudah lebih dulu tiba dari pagi dan beberapa ABG. Menjelang sore, tinggal
rombongan saya saja yang menjadi penguasa di area ini.
Saya nggak terlalu banyak
explore tempat di area pemandian alam Biskit Reborn ini, karena niatnya memang
hanya di area kolam renang dan ngadem saja. Menurut informasi dari teman saya,
harusnya hari itu kolam renang sudah dalam kondisi bersih setelah dikuras, ternyata
ketika rombongan saya tiba, air kolamnya banyak terdapat lumut. Beberapa teman
saya ada yang mencoba berenang meskipun nggak lama juga. Ternyata oh ternyata,
rencana menguras kolam alam ini ada di hari Sabtu, sedangkan saya ke sana di
hari Kamis.
Area Biskit ini berada nggak
jauh dari pemukiman warga dan di lokasi Biskit pun juga ada satu rumah warga
yang tinggal disana, si pemilik rumah tersebut jugalah yang membuka warung
satu-satunya disana.
Sempat berbincang sebentar
dengan ibu pemilik warung.
“Kalau malam apa nggak takut
buk, ini kan nggak ada penerangan sama sekali?” tanya saya
“Enggak mbak, sudah biasa
disini, istilahnya ya sudah betah”, jawab ibunya
Lahh kalau saya mungkin
sudah pindah ke deretan rumah warga di area yang lebih ramai. Ibunya malah
milih tinggal di tengah hutan yang banyak dikelilingi pohon-pohon gede ini.
Saya mencoba mengamati
sekitar lokasi pemandian, disisi seberang terdapat hutan juga tapi sudah
terlihat lebih bagusan dikit dengan penataan tumbuhannya yang enak dilihat. Untuk
menuju ke sisi seberangnya dipisahkan dengan jembatan bambu kecil yang dicat
warna-warni, sayangnya sekarang catnya sudah nampak pudar sehingga terlihat kurang
camera-able untuk difoto, berbeda dengan foto yang sempat saya lihat ketika
browsing sebelumnya, tentunya foto yang saya lihat di laman browsing itu sudah
lama publish-nya.
Di bagian bawah jembatan bambu
ini mengalir aliran sungai kecil dengan debit air yang nggak terlalu besar,
aliran air ini juga berasal dari sumber air yang digunakan pengunjung ketika
ingin membilas badan.
Ditempat yang cukup
terpelosok ini, ada juga penjual cilok, sempol dan molen yang datang dengan
motornya, berharap cukup banyak pengunjung disini, padahal ini hari libur tapi
ternyata saat itu memang hanya rombongan saya saja dan beberapa pengunjung yang
nggak terlalu lama disana.
Jika dari awal memang ingin
agak lama di lokasi Biskit ini, ada baiknya membawa bekal makan sendiri seperti
rombongan saya ini, untuk urusan makan sudah dikordinir dengan baik oleh teman.
Jadi yang lain tinggal setor uang saja hehehe
Tiket masuk yang saya
keluarkan di Biskit Reborn ini hanya membayar biaya parkir motor saja sebesar
2ribu rupiah. Tapi jika berminat untuk renang, hanya membayar tambahan 5ribu rupiah. Total pengeluaran nggak sampai 10ribu rupiah di wisata Biskit ini. Untuk sekedar refreshing singkat ramai-ramai sama teman dan
mencari suasana yang berbeda, boleh juga mampir sebentar kesini. Tapi jangan
terlalu berekspetasi yang tinggi.
Besok mau ngadem kemana lagi
ya? Atau ada yang punya ide menarik?
Tempat wisata alam seperti ini harus banget dilestarikan ya kak. Zaman sekarang, susah banget nemu tempat wisata seperti ini apalagi masuknya pun gratis, hanya bayar parkir motor.
ReplyDeleteTempat wisatanya juga adem banget, banyak pohon-pohon. Cocok banget buat sekedar chill dan menghilangkan penat 😍
Semoga tempat wisata ini bisa terus dilestarikan~
bener banget lia cocok buat sekedar chill, menghilang sejenak dari kota ke desa seperti ini, adem banget
Deleteiya jarang banget ya sekarang nemuin tempat wisata meskipun yang model sederhana kayak gini dan biaya masuknya mungkin cuman bayar parkir aja. oia, kalau renang bayar terpisah lagi lia, 7500 aja
Waaah sejuk kelihatannya, mba :D
ReplyDeleteTapi membayangkan suasana malamnya kok berasa seram, ya. Ibunya berani tinggal di sana. Apakah ibunya tinggal sendiri atau ada keluarga lainnya, mba? :3 by the way, harganya cuma 2.000 untuk tiket masuknya, even berenang hanya plus 5.000, omg murah bangats :O -- hehehehehe. Mba Ainun nih selalu dapat saja tempat-tempat wisata yang nggak biasa :D hihihi, seru bacanyah <3
iya mbak ademmm mak nyess hehehe
Deleteaku juga ngebayangin kalau malam, sepi banget ini, ibunya tinggal sama anak dan cucunya mbak, tapi aku lihat udah biasa banget nget meskipun jauh dari tetangganya
hehehe murah meriah ya mba, 5000 bisa renang, di hotel paling nggak 75ribu untuk paketan renang sama makan kalau di kotaku sini mba
Mba Inun, liat ini saya jadi ingat impian saya dulu, saking seringnya liat banyak wisata di Jawa, saya pengen suatu saat pulang ke Buton dan bikin tempat wisata gitu.
ReplyDeleteSayangnya, ternyata saya nggak mau pulang wakakakak.
Bapak saya dulu punya kebun jeruk, setiap kali jeruknya berbuah, kakak saya ajak teman-temannya untuk panen di sana.
Saya jadi ingat wisata petik jeruk atau apel di Malang, kalau dikelola lebih serius bisa jadi tempat wisata dan pemasukan tuh ya.
Apalagi liat kolam renang di tengah hutan itu, jadi membayangkan di lokasi itu dibangun kolam renang buatan gini asyik kayaknya, apalagi nggak jauh dari kebun tersebut ada laut.
Kece sebenarnya, tapi saya nggak mau pulang wakakakaka
aku ngebayangin kampungnya mbak rey kok menyenangkan.
Deletebayanganku: di kebun bapaknya mba rey masih ada tanah lapang trus bisa dibangun kolam renang juga, lalu bisa di komersilkan wisata petik buah jeruk dan wisata renang renang manjah di tengah perkebunan, keliatannya kok cuan banget ini hahahaha
malang ini potensinya apik pol, dimanfaatkan dengan baik, petik buah apel, petik buah strawberry, owner seneng, pengunjung juga seneng
hahaha kalau menerawang mba rey sekarang yang nggak mau pulang, aku jadi flasback cerita cerita mbak rey sebelum sebelumnya di blog. di sidoarjo udah pewe banget pokoknya :)
hahahah iya Mba Inun, aslinya di sana juga banyak potensi, dulu tuh pengennya gitu, sambil nyari investor buat suntikan dana di sini, sayang saya malas pulang :D
DeleteSekarang mulai bermunculan deh tempat wisata, ada taman-taman, wisata kebun, kolam renang.
karena media sosial ini, jadinya banyak yang mulai punya ide bikin ini itu, bahkan taman bunga buat foto-foto juga :D
hehe dulu kalau masih muda inginnya bisa bangun kampungnya sendiri biar tersohor ya mbak, tapi pas udah pewe di kota rantau jadi ogah balik :D
Deletetaman bunga aja sekarang bisa tambah cantik dengan adanya spot foto dengan bentuk yang unik ya, padahal cuman taman lho :D
kalau ngomong taman bunga jadi inget Selecta di malang mbak, taman bunganya cantikkkk
Jebyur.. Seger kayaknya nyemplung mbak..., sayang banget masih campur sama lumut karena belum dikuras. Tapi saya pernah lho mbk renang di kolam yang warnanya ijo karena lumut, kalau dipikir lagi kok ya jijik😂
ReplyDeleteJalan-jalan ke hutan disebrangnya juga asyik, pasti anginnya sepoi-sepoi.
Btw.. Saya pengen onde-ondenya mbk.
iya mbak astria seger ya liatnya, apalagi kalau airnya terlihat biru bersih bening macam kolam renang di hotel, betah kayaknya
Deletenahh ya itu mbak, pas aku kesana mayan juga lumutnya udah bermunculan, tapi anak muda mudi ya nyemplung aja hahaha
hehe ada kenangannya ya mba astri dulu, pernah renang dikolam yang udah ada lumutnya, gpp mbak, tapi lumutnya kan nggak terlalu banyak banget toh
disekeliling area ini banyak pohon pohon yang rindang kayak difoto itu, dan di seberang jembatan sana juga sama ademnya mbak, apalagi ada pohon gede itu
nahh onde onde ini kok ya kebetulan temen yang bawa, pas banget dah, nyemil onde onde sambil nikmati angin sepoi sepoi
Sebenarnya area ini potensial dikembangkan untuk wisata keluarga.
ReplyDeleteTinggal areanya dipoles sedikit biar kelihatan lebih resik dan ngga terkesan menyeramkan.
Semoga saja ada investor yang berniat mengelolanya.
sip betul kak hima, yang aku tau kawasan hutan ini juga dibawah pengawasan instansi terkait.
Deletemungkin akhir akhir ini sedikit terlupakan pengawasan dan perhatian dari pihak terkait itu, jadinya kayak tempat wisata independen warga saja, yang dikelola secara mandiri.
kalau lebih dipercantik dengan tambahan spot foto yang oke, dicat ulang lagi untuk jembatan bambunya, kemudian kamar mandi juga diperbaiki, sepertinya makin banyak yang kesini
Iya mbak, adem sekali nampaknya. Si ibu yang tinggal di sana mungkin memang itu alasannya memilih menetap di tengah hutan, biar bisa ngadem setiap hari. Tapi itu kolamnya tidak berpagar ya mbak, apa tidak ada ular yang nyemplung buat sekadar olah raga ya?
ReplyDeleteiya mas agung sepertinya ibunya memang seneng suasana yang tenang kayak gitu ya
Deletekolamnya ga ada pagarnya, aku malah ga kepikiran ada ular padahal bisa saja kemungkin itu terjadi, soalnya ini kawasan kebun dan hutan, pasti ada aja ular disana, apalagi kalau kolam lama ga dibersihkan, siapa tau di dasar kolam ada ularnya ya. waduhh
sayang sekali datangnya pas ada lumutnya ya mba ai, coba kalau setelah sabtu mungkin uda memungkinkan buat renang
ReplyDeletetapi memang syahdu gitu kalau di tengah hutan, walau kalau malem aku malah ngebayangin film friday 13th klo ada pemandangan kolem di hutan hihi
tapi kalau siang malah adem, enak buat penyegaran otak setelah lelah bekerja ya..
beda dengan kolam renang pada umumnya yang ruamai karena biasanya wisata yang berhubungan ma air khususnya di weekend jadi sasaran pengunjung keluarga dengan anak2
iya mba nit kok ya pas lumutnya pada dateng semua hari itu
Deletebetul banget mbak, adem disini, mayan ada angin sepoi sepoinya, malah bisa bikin ngantuk
film friday 13th aku belum pernah nonton, tapi kalau mba nita mengisyaratkan seperti itu kok sepertinya horor dan mencekam, ditengah hutan malem malem waduhhhh
kalau di kolam renang umum atau waterpark yang terbilang nggak terlalu ramai banget, pas wiken aku kesana ujung ujungnya rame juga mbak, meskipun ga terlalu full pengunjungnya. nah yang kolam alami ini, cuman segelintir orang aja, padahal sama sama hari libur
Wisata Alam Biskit Reborn ...🤯 Baru tahu saya ternyata di Jember Jatim ada alam yang masih Asri dengan hutannya yang cukup menarik ditambah ada kolam renangnya lagi, Yang boleh dikatakan cukup terawat sih kalau saya lihat dari gambarnya.😊
ReplyDeleteEehh tapi saya keppo saya kolam renangnya apakah itu cuma satu2nya...🙄 😲 Berarti lelaki sama wanita dicampur dong dalam satu kolam.🤯 🤯..
Dan yang menarik dari Biskit Reborn adalah suasana hutannya yang sejuk dan asri, Buat pacaran enak banget sepertinya..🤣 🤣 🤣
Jadi pengen ke Biskit Reborn cari pacar...Eehh!🤯 🤭 🤭 Ngadem maksudku.🤣 🤣
wkwkwkwkwk kalau ditanya ortu "mau kemana nak", mau renang buk ke biskit
Deletepadahal mah modus anaknya mau nyari pacar atau nyari kesempatan sama pacar #ehhhh
aku sendiri juga baru tau pas temen share foto soal tempat ini, mungkin karena jarang di expose juga kecuali yang sering blusukan dan sudah tau ada tempat ini dipinggiran Jember. Lumayan adem disini mas satria, temen pasang hammock dan pewe dibuat tiduran hehehe
nah kolamnya cuman 1 itu aja, dan lelaki sama wanita renangnya di satu kolam ini aja hehehe
kolam nya unik ya diliatnya.. kyak segerr hehe. ngadem di trawas mbaa, coba.
ReplyDeleteunik ditengah hutan ya kak, betul sekali, jarang jarang disini ada kolam yang dibangun di tengah hutan seperti ini
Deletenahh trawas nih apalagi, ademnya luar biasa tapi viewnya oke juga. pengen sih kapan kapan, semoga kesampaian ya
Harga yang sangat murah dengan fasilitas yang ditawarkan :D
ReplyDeleteItu kolam renangnya cuma satu aja mbak?
Kalau lihat tempat berdasarkan foto mbak ainun, rasanya tempat ini cocok untuk camping. Tinggal bawa tenda dan ngurus perijinan. Kalau pengen ngadem dan menikmati suasana hutan juga sangat tepat.
Mungkin aku juga bakal betah bersantai di sana mbak :D
untuk kolam renangnya hanya satu aja mas Vai, cuman yang dipageri itu aja
Deletenahh awalnya temen temen ada yang punya rencana camping disini tapi waktu kesana sepertinya masih sekalian survei lokasi juga.
bawa hammock oke disini mas Vai, sambil tiduran nyantai gitu, temen aku niat berangkat pagi sampe sorean disini, seharian cukup puas juga
Kalau lagi pandemi begini, saya lebih suka pergi ke tempat terbuka seperti ini. Lebih segar dan sirkulasi udaranya tentu lebih bagus
ReplyDeletenahh setuju aku mbak, lebih deket sama alam ya, apalagi banyak pohon pohonnya yang bikin adem juga
Deletetakutnya tempat wisata kaya gini kalau makin sepi pengunjung, tapi biaya pemeliharaan juga ngga ada trs lama-lama terbengkalai deh.. harus pintar2 pengelolanya cari terobosan2 baru supaya pengunjung nggak bosan, kalau potensi sih udah ada ya..
ReplyDeleteberani bgt ibunya tinggal di sana, gak kebayang kalau malem seremnya kaya apa (buat kita-kita),, :D
pemikiran mas Bara masuk akal juga, soalnya banyak kasus seperti itu juga.
Deletebahkan di kotaku sendiri Jember sini. sekarang bangunan, kolam renangnya udah hancur cur tak bersisa, padahal dulu taun 90an tempat wisata Bedadung namanya, rame banget
kalau buat aku dan kita kita kayaknya stay disana bukan pilihan yang tepat seperti ibuk ini, mending nyari yang ramean di kota ya :D
Halo Mbak Ainun!
ReplyDeleteUuw.. pertama kali main kesini dan suka sama tampilan blognya yang simple dan clean!
Nice sekali!!!
Waktu baca judulnya, pas baca kata biskit, aku langsung mengasosiasikannya sama biscuit, karena cara bacanya hampir sama, eh ternyata setelah ditelusuri ini tuh tempat wisata ternyata.
Adem banget kalau dilihat dari foto-fotonya Mbak. Aku jadi keinget kolam renang favoritku, lebih tepatnya pemandian sih, cuman udah dipoles jadi kolam. Vibe nya hampir sama lah, rindang gitu, tapi g di hutan sih.
haii mbak Pipit, terima kasih sudah mampir :)
Deleteaku pertama kali waktu temen menyebut nama biskit, di otakku yang kedengeran kayak biskuit juga mba hahaha
Bener mbak di Biskit ini adem, karena banyak dikelilingi pohon pohon juga
wahh waktu mba pipit cerita soal pemandian, aku jadi keinget pemandian juga di daerah pinggiran kota Jember, waktu aku kecil lumayan sering kesana dan tempatnya bukan juga di hutan, malah deket perkampungan warga dengan akses yang gampang banget
Oh ternyata kolam renang nya kayak berada di tengah hutan gitu ya, pasti adem banget ya hawanya. Cuma memang jika sudah sore apalagi malam hari pasti serem suasananya.��
ReplyDeleteTiket masuknya murah juga ya, cuma bayar 5 ribu kalo mau renang dan 2 ribu buat parkir. Tapi kalo terlalu murah pemeliharaan tempat rekreasi nya jadi kurang maksimal.
iya mas Agus kolamnya ada ditengah hutan, tapi juga deket dengan perkampungan warga juga sebenarnya
Deletenahh kalau malem otomatis serem, soalnya ga ada penerangan juga, cuman ya ibu yang buka warung disana berani sekali tinggal di deket kolam ini
nah itu dia mas Agus dengan harga segitu memang sangat murah sekali ya, seandainya banyak pengunjung, misal 50 orang sehari, tapi nggak semua berenang, dan cuman bayar parkir aja, pemasukan otomatis dikit kan ya.
mungkin karena minim anggaran juga, jadi diperhatikannya juga minim
semoga kedepannya lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah setempat
Wah jadi nambah lagi wawasan wisata Jawa timur nih . Dari foto-foto nya kelihatan adem dan seger banget . Wajib masuk bicket list wisata nih...
ReplyDeleteiya mbak Novri tempatnya adem mbak, angin juga berhembus sepoi sepoi gitu disini, cukup betah juga apalagi kalau rame rame
DeleteWah seneng banged bisa ke Biskit Reborn ya Mba Ainun... kolam renangnya bersih ya, warga yang mengelola lokasi juga buka warung ya jd kl abis renang mau jajan kan lebih gampang ya, sip dehh
ReplyDeletekalau dateng ke kolam setelah dibersihin, kolam akan bersih mbak, waktu aku datang kebetulan udah agak kotor juga
Deleteiya mbak ada warga setempat yang buka satu warung aja disini, jajanannya juga sederhana aja, cuman buat ganjelan perut
Sbnrnya kolam renangnya bagus, tapi sayangnya berlumut itu sih yaaa. Aku salut loh temenmu msh ada yg mau berenang walo berlumut mba :D.
ReplyDeleteSuka liat tempat wisatanha. Apalagi murah, dan ga terlalu ramai. Tempat wisata gini yg smntara aku mau dtangin mba. Kalo rame dan crowded, ga deh, masih takut.
nahh itu dia mbak Fanny waktu pertama kali liat foto dari temenku, kolamnya terliat apik, adem.
Deletekok ya pas aku dateng udah muncul lumut karena udah selang beberapa hari setelah dibersihkan dan belum waktunya dibersihkan lagi
luar biasanya temennku ada yang nyemplung buat ademin badan sepertinya :D
iya mbak Biskit ini kebetulan jauh banget dari kota dan di desa gitu, jadi sepi pengunjung dan sepertinya hanya orang sekitar aja yang tau lokasi ini
Berarti kalo main ke Biskit Reborn better di hari Minggu pagi ya, pas kolamnya baru dikuras hari Sabtunya. Tempatnya adem karena banyak pohon ya,, emang khas hutan dan perhutani. Lumayan nih buat re-charge energi.
ReplyDeleteiya mbak dini, rata rata kolam di bersihin seminggu 2-3 kali. Minggu pagi pagi oke juga kesini, kolam masih bersih soalnya
Deletesuatu tempat yang berada di bawah naungan Perhutani selalu identik dengan pohon pohon gede begini ya mbak, dan memanfaatkan alam yang ada untuk tujuan wisata warga. Tempatnya sederhana mbak dan lumayan juga buat refresh ya
Sayangnya pas ke sana pas banyak lumut di kolamnya ya, Mbak. Coba kalau bersih, pasti puas main air deh.😆
ReplyDeleteNgomong-ngomong kalau main ke wisata alam seperti ini lebih enak memang bawa bekal sendiri. Jadi bisa agak lama dan gak berasa lapar juga. Ngomong-ngomong tempatnya asri dan ada spot fotonya pula. Enak nih, kalau ke sana sambil cari foto buat menghiasi feed Instagram 😍
nahh iya mbak roem, waktu aku kesana kok ya pas lumutan kolamnya hahaha
Deleteaku sendiri nggak ada niatan nyemplung juga sebenernya.
betulll bawa bekal sendiri lebih enak ya mbak, ga perlu repot nyari, dan disana memang nggak ada yang jual nasi, bisa kelaparan ntar :D