Soju
yang awalnya dulu saya kira adalah Suju, yaitu akronim dari Super Junior, band
hits asal korea ternyata salah. Maklum meskipun sempat les bahasa Korea tapi
untuk listening sepertinya masih kurang bagus hehe.
Jadi,
soju ini adalah minuman beralkohol khas dari Korea Selatan. Minuman soju dibuat
dari bahan utama yaitu beras. Selain beras, soju juga bisa dibuat dengan
menggunakan ubi, gandum, kentang atau tapioka. Minuman soju ini tidak berwarna
alias bening dan memiliki kadar alkohol antara 20% sampai 40%.
Sejarah
Soju
Menurut
Wikipedia, soju dibuat pertama kali pada tahun 1300 sewaktu orang Mongol
berperang melawan Korea. Soju sendiri banyak diproduksi di kota-kota
tempat tentara Mongol menetap, seperti di
kota Andong, Kaesong dan Jeju. Dan di kota Andong lah yang dikenal sebagai
pusat produksi soju tradisional terbesar hingga saat ini.
Dulunya
nih, soju adalah minuman mahal yang hanya bisa dikonsumsi oleh kalangan
tertentu. Setelah teknik pembuatannya diketahui secara luas, soju perlahan
mulai dikenal di kalangan rakyat biasa. Soju menjadi minuman rakyat Korea yang
populer setelah dipakainya sirup gula hasil impor yang berharga murah untuk
proses pembuatan soju.
Varian
Soju
Di
negara asalnya sana, Korea Selatan, soju memiliki beberapa varian rasa, seperti
soju dengan merk Soju Chum Churum yaitu ada rasa peach, lemon, anggur,
strawberry dan juga rasa Yakult.
Manfaat
Soju
Disebut-sebut,
soju memiliki manfaat untuk kesehatan kulit. Lah kok bisa, ini minuman
beralkohol padahal.
Ternyata,
minuman yang mengandung alkohol memiliki pH
seimbang yang dapat membuat kulit wajah tidak terlalu berminyak atau
terlalu kering alias memperlambat penuaan.
Harga
Soju
Soal
harga soju sendiri, di Korea sana dijual dengan kisaran harga Rp 11.000 – Rp.
34.000, wow murah amat yak. Tapi jika membeli online, maka harga soju berkisar
diantara Rp 60.000 – Rp. 100.000.
Apakah
saya pernah membeli soju? Tentu saja belum pernah. Tapi kalau disuguhi soju,
pernah.
Ceritanya
ketika bertamu nih, maklum lingkup dunia kantor saya, orang-orangnya terbiasa
dengan minuman beralkohol (beberapa sih), enak-enak bertamu bukannya minuman
biasa yang ditawarin, malah soju. Baiklah.
Jadi,
masyarakat Korea selain minum soju original, mereka juga sering mencampur soju
dengan rasa lain seperti dicampur dengan Cola. Kali ini, selain saya minum soju
original merk Jinro dan soju rasa strawberry dari merk Chum Churum, si tuan
rumah malah meminta saya untuk membeli Sprite, Yakult dan Coffe Latte untuk
dicampur dengan soju ini.
Karena
ogah banyak-banyak konsumsi soju, untuk varian campur-campur, saya hanya
experiment untuk varian soju dicampur dengan coffe latte saja. Setelah
dirasakan, rasanya lebih dominan ke latte, jadi rasa sojunya nggak begitu
terasa. Karena yang mencampur teman, jadi dia mengira-ngira saja takaran
perbandingan dari air soju dan coffe lattenya sampai dirasa pas.
Kalau
melihat film atau drakor dengan adegan minum soju bergembira, bisa dibayangkan
minum soju ini serasa seperti ngeteh cantik sambil ngemil manja di café. Hal
ini juga karena soju sudah menjadi “teman sehari-hari” disela-sela rutinitas
warganya.
Saya nggak pernah minum Soju, mba 😂 in general nggak minum alkohol, nggak doyan yang pahit-pahit (hidup sudah pahit soalnya) *halah* hahahahahaa 🤣
ReplyDeleteKalau mba Ainun suka minum alkohol, ada beer peach yang famous kalengnya warna pinky. Nanti kalau ke Korea coba, mba 🤭 hihihi. Ohya, Soju ini memang pengganti teh kalau di Korea. Orang Korea minum soju sudah macam orang kita minum teh saja. Tapi itu pun mereka bisa berbotol-botol banyaknya. Apalagi kalau sambil makan BBQ 🙈
wewww luar biasa ya orang korea sana, minum soju udah kayak minum teh ckckckck, tapi kalau udah tradisi mau gimana lagi
Deletekalau aku ke korea sama temen aku yang doyan minum alkohol, kayaknya dia bakalan cari produknya tuh mbak
soju udah jadi kaya semacam minuman wajib org2 korea saat nongki2 ya? mungkin mirip2 kaya semacam ngebir bintang di bali gitu... aku sendiri belum pernah sih minum soju..
ReplyDeletesepertinya begitu mas bara, udah tradisi dan ada yang kurang kalau nggak pesen soju mungkin ya
DeleteKadang memang minum alkohol itu kebudayaan di sebuah daerah, jadi semacam cara menghormati orang lain dengan sama-sama minum alkohol, mirip minum teh gitu hehehe.
ReplyDeleteSaya ingat dulu waktu kecil, bapak saya jadi sering ikutan minum apa ya namanya, yang dari pohon aren tapi di fermentasi, kalau belum terlalu lama itu maniiisss banget, kalau nggak salah di Jawa namanya legen.
Nah orang di Minahasa itu, fermentasinya di lamain, jadinya beralkohol, itu minuman udah kayak teh, hampir di tiap rumah selalu disuguhin itu.
Kalau Natal lebih-lebih, biasanya Bir Bintang :D (sebut merreeekkk hahaha)
hahaha bir bintang tetep jaya ya
Deletenah betul mba, kadang minuman alkohol ini sudah jadi semacam "trend" di beberapa daerah tertentu.
kalau legen waktu aku kecil gampang banget ditemuin di pinggir jalan dan malah kadang bapak penjualnya rela jalan kaki jauh sambil bawa bambu gede isinya legen, padahal mungkin mayan berat juga beban di pundaknya itu
Nah kalau legen itu enak, sama kayak tape kali ya.
DeleteMasalahnya orang-orang itu sukanya yang udah difermentasi lama, kalau nggak salah namanya tuak atau arak ya?
Itu kayaknya di masak lagi, trus uapnya itu dicairkan kembali, jadinya kadar alkoholnya itu tinggi banget, minum dikit aja langsung mabuk, kayaknya sama dengan kadar minuman keras di Korea gitu, dan sebenarnya bukan cuman di Korea sih, di banyak tempat khususnya yang mayoritas non muslim, minum minuman keras itu kayak budaya yang wajib dilakukan :D
sepertinya rasanya kayak tape ya mbak, udah lama banget aku ga minum, SD kayaknya terakhir kali beli legen. Mirip-mirip rasanya
Deleteyes setauku kalau yang difermentasi lama, sebutan akhirnya tuak mbak. Dan akhirnya bisa jadi kayak SOJU nasibnya, minuman "wajib dan khas" di sini
Kalau saya terakhir minum legen kayaknya tahun 2014 deh hahaha.
DeleteWaktu ke Tuban, mampir beli legen di pinggir jalan.
Enak dan manis sih, meski kalau kebanyakan kadang saya jadi ngantuk, entah karena mabuk.
Sama kayak makan tape, saya jadi mabuk alias ngantuk :D
hahaha jadi ngantuk bin mabuk adalah sodaraan
Deleteaku lupa rasa legen jadi cuman mengingat ingat aja, ada manisnya kan ya mba, mirip tape gitu ya. jarang banget sekarang.
malah ada minuman siwalan di pasar hahaha
tak pernah tengok soju depan-depan. selalu jumpa dalam K-drama saja hehehe
ReplyDeletedi K-drama sering banget ya muncul adegan pemainnya bersantai atau apapun itu selalu nggak jauh jauh dari soju
Deletekalau dari bahan2nya sepertinya menyehatkan ya, beras, kentang, dsb, gak heran bermanfaat buat kulit. dan kulit mereka cantek2 hehehe
ReplyDeleteaku sendiri minum soju blm pernah, alkohol saja cuma sekali, itupun karena rame2 dan biar gak penasaran saja. dan ternyata gak enak, huek. gak pingin lagi, blas wkwkwkw
lah ya itu mba padahal bahan yang dibuat dari bahan alami kayak ubi tapi karena difermentasikan ehh jadinya mengandung alkohol :D
Deletebisa jadi ya selain skinkeran,orang korea karena rajin minum soju jadinya mulus kinclong gitu hahaha
alkohol ada yang pahit mba, pake banget dan yang nggak terbiasa ya itu tadi huek huek hehehe
kalau liat drakor itu mereka emg hobi banget ya minum lalu mabuk sampai melakukan hal2 melakukan (atau demi menambah drama di perdrakoran? hehehe). terus juga disiplin, kalau memang bakal mabuk, gak bawa kendaraan sendiri. disiplin banget. hehehe memang perlu dicontoh kalau yang bagus2 :D
ReplyDeletehahaha kalo nonton drakor demi rating, ceritanya kadang dilebih-lebihkan ya mbak
Deletesepertinya warga Korea sadar betul akan keselamatan diri, kalau niat mau nge-soju ya ga nekat nyetir sendiri, mungkin hukumannya lebih berat dari Indo
setuju mba kalau ada budaya lain yang positif ya itu yang dicontoh,, kalau yang negatif ya buat pelajaran saja