Ijen Shelter : Resto dengan Konsep Alam


Kali ini saya lagi pengen mencari tempat makan yang nggak biasa, tepatnya di daerah menuju Ijen. Dulu saya sudah pernah melewati jalanan ini ketika akan menonton Jazz Ijen, di sepanjang jalan di daerah Kecamatan Licin Banyuwangi banyak berjejeran warung atau depot. Keinginan saya ini dituruti sama travelmate si Andre dan memberikan saya pilihan tempat makan yang menurutnya oke. Saya pun memilih Ijen Shelter sebagai tempat bersantap siang.

Ijen Shelter, Resto berkonsep alam di Banyuwangi

Si Andre yang sebelumnya sudah pernah kesini sempat lupa-lupa ingat dengan jalan masuknya, dikarenakan petunjuk jalan di sepanjang jalan raya besar juga kurang terlihat. Ternyata untuk menuju Ijen Shelter harus masuk gang dengan jalanan makadam. Gang ini hanya cukup untuk dilalui satu mobil saja.

Ijen Shelter, resto berkonsep alam di Banyuwangi

Tiba dilokasi, saya disambut dengan pelataran parkir yang nggak terlalu luas, dari sini sudah terlihat kalau kawasan ini asri banget, banyak ditumbuhi tanaman-tanaman. Untuk menuju ke restorannya, saya harus berjalan kaki menuruni undakan-undakan tanah berlapis batu kali dengan sekelilingnya adalah pohon pohon kecil yang rindang.

Selamat Datang di Resto Ijen Shelter
Bangunan resto Ijen Shelter beratapkan jerami dengan perabotan dominan dari kayu, ada tangga kecil untuk menuju bale-bale mini di bagian atas, beberapa meja panjang dan kursi serta meja kasir. Untuk lantai resto terbuat dari batu bata merah yang dipadatkan. Nuansa yang dihadirkan di tempat ini benar-benar menyatu dengan alam. 

Ijen Shelter, resto berkonsep alam di Banyuwangi

Di sekelilingnya selain terdapat bangunan penginapan, juga terdapat jurang dengan pemandangan hutan yang lebat. Adem banget pokoknya. Dan yang bikin saya nggak nyangka adalah owner-nya seorang warga negara asing.

Ijen Shelter, resto berkonsep alam di Banyuwangi

Yuk, Saatnya Makan
Menu andalan di resto Ijen Shelter ada nasi bakar bambu. Menu nasi bakar ini bukanlah yang pertama bagi saya, tapi biasanya tiap tempat mempunyai cita rasa sendiri-sendiri. Yuk ah dicoba.

Ijen Shelter, resto berkonsep alam di Banyuwangi

Kalau ditempat lain, nasi bakar biasanya sudah dikeluarkan dari bambunya, kalau di Ijen Shelter nasi bakar yang disajikan masih berada di dalam bambu dan nggak lupa diberikan juga bambu kecil untuk mengeluarkan bungkusan nasi dari dalam bambu.

Ijen Shelter, resto berkonsep alam di Banyuwangi

Untuk minumannya saya pesan es lime, astaga seger banget diminum pas disiang hari kayak gini. Kisaran harga makanan dan minuman disini yaitu dari Rp. 7.000 sampai Rp. 45.000.

Saat itu, tamunya hanya rombongan saya saja, jadi bebas mau foto-foto, saking asiknya tempat ini, teman saya si Aron juga sempat menerbangkan drone-nya. Untuk mengusir kebosanan, disediakan juga mainan seperti melempar lingkaran plastik ke beberapa botol yang sudah disediakan. Permainan apa ya ini namanya hahaha.

Ijen Shelter, resto berkonsep alam di Banyuwangi

Oya, Ijen Shelter ini seperti yang saya sebut di awal tadi juga terdapat penginapan, tapi hanya satu kamar, dan sepertinya nanti  akan dikembangkan lagi menjadi beberapa kamar. Tentu saja konsepnya menyatu dengan alam. Untuk penerangan di sepanjang jalan setapak disekitar resto dan penginapan sepertinya nggak ada, kalau menginap disini kayaknya mending rame-rame, jadi kalau jalan keluar kamar malam-malam nggak bakalan ketakutan 🤣
*
Kalau mencari tempat makan dengan nuansa alam di Banyuwangi sebenarnya ada banyak, apalagi di sepanjang jalanan menuju Ijen ini. Barangkali ketika kalian ke Ijen dan kepikiran nasi bakar dengan tempat yang oke, bolehlah Ijen Shelter ini dihampiri.


Ijen Shelter
Jl. Ijen, Licin
IG : ijenshelter 





Comments

  1. Enaknya tempat banget buat nongkrong ya, kesannya sejuk dan asri. Bisa berlama-lama saya kalau sudah nemu tempat kayak gini.

    Senada dengan tempatnya yang mengadopsi tema tradisional, menu makanannya juga yang tradisional ditata dengan baik ya, sangat menggugah selera

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe kayak berasa di halaman rumah sendiri ya mas cipu
      iya mas cipu ide makanannya ditata secara tradisional kayak ditaruh di bambu bambu gini, dan menunya juga khas Banyuwangi, ada nasi lodog juga, bolehlah kalau ke Banyuwangi dicoba nasi Lodog ini mas cipu

      Delete
  2. Wow, kesan rumah makannya memang menyatu dengan alam, jadi ingat dengan rumah adat tempo dulu lihat restorannya.

    Nasi bakarnya juga unik ya, belum dikeluarkan dari bambunya. Cuma sayang jalannya agak sempit ya, ada ada mobil mau keluar dan papasan gimana ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas agus kayaknya memang sengaja dibikin natural begitu ya, lah wong samping sampingnya sawah, hutan hehe

      nah ini jarang jarang ada nasi bakar disajikan langsung sama bambunya sekalian. Waktu aku tau pertama kali seneng liatnya hahaha

      kalau mobil yang masuk kayak expander yang bodi gede kalau papasan kayaknya ga bisa, nanti ngelewati kayak depan sawah dan itu jalannya nggak lebar-lebar banget

      Delete
  3. baru 1 penginapan ya, agak serem jg kalau malem :D ..

    nasi bakarnya unik, masih ada bambunya.. selama ini kalau makan nasi bakar pasti bungkus terluarnya ya daun itu, blm pernah yg sama bambu2nya..

    -traveler paruh waktu

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya waktu itu masih 1 mas bara, malah aku nggak tau kalau disini awalnya ada penginapannya

      bener penyajiannya unik untuk nasi bakarnya dan selama ini biasanya nemu nasi bakar yang cuman dibungkus sama daun pisangnya aja, ga pake bambunya segala ikut disajikan. menarik ini sih ijen shelter

      Delete
  4. Wuiiih mba ai, mantab kali jalan jalannya

    Boleh ni referensi tempat makannya, kali kan aku isa nyangsang sampai banyuwangi in a one day...
    Daaan untuk urusan tempat makan karena sekarang aku punya bocah jadilah aku selalu menomorsatukan kenyamanan. Dan sepertinya resto ini nyaman banget, suasana adem penuh pepohonan

    Mana ga terlalu ramai, jadi berasa lebih privat aja dan cencuwnya bisa bebas fota foto buat isi konten #e tetep ya boook ahahha

    Manalah menunya Indonesia banget yang mana adalah kesukaanku
    Nasi bakar, uh la la syedappp

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe amin amin semoga nanti bisa nyangsang ke Banyuwangi.
      kayaknya betah banget kalo bocah bocah diajak kesini, bisa jadi lari-larian terus terusan,asal nggak ke pinggir pinggir banget.
      hahaha bisa foto foto bebas emang menyenangkan ya mba, apalagi kalo tamunya cuman rombongan sini aja
      ehh mba nita kan suka masak, coba sekali kali bikin nasi bakar mbak

      Delete
  5. Tempatnya bagus mba, hihi saya suka makan di tempat-tempat seperti ini meski di Bali hanya beberapa tempat saja yang saya tau ada modelan begini 🤭

    Eniho, seumur-umur saya kalau makan nasi bakar pasti sudah dilepas dari bambunya alias hanya bersisa daun pisangnya saja sebagai pembungkus. Jadi unik juga kalau mba Ainun bisa lihat bambunya secara langsung 😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya di Bali banyak ya sebenernya yang model begini, aku nggak hapal betul. browsingnya malah ke cafe yang colorfull mulu ahahha
      nah iya mbaknya,asik juga ini bisa liat nasi bakar masih di dalam bambu, baru pertama nemu di tempat ini

      Delete
  6. Hmmm kayanya buat mahasiswa kurang cocok di kantong ya mba? Tebakan sy bener gak yg 7000 itu minuman es teh? Atau malah air mineral 😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. yes bener sekali mba harga segitu untuk tehnya hehehe

      Delete
  7. Saya kok tidak kaget ya kalau pemilik tempat dengan konsep alam begini adalah warga negara asing.
    Nampaknya resto ini memang sebaiknya dikunjungi bersama keluarga atau teman, kecuali di saat patah hati, mungkin perlu datang sendiri sambil mengenang kisah bahagia di masa lalu sambil menikmati suasana alam yang menyegarkan pikiran. Siapa tahu lekas move on.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya ya sebagian besar kalau ada tempat di suatu daerah yang pengelolaannya 'bertaraf' internasional biasanya si ownernya adalah warga asing.
      kayaknya kalau rame rame sama keluarga seru, bakalan terasa kayak family gathering ya, apalagi kalau kebetulan tamunya cuman 1 keluarga aja.
      hehe kayaknya kalo pas patah hati dan maksudnya menyendiri sebenernya ga masalah, tergantung individunya juga, kalo dia tegar alias kuat dengan kisah patah hatinya itu, dia bakalan santai dan segera move on, kebalikannya kalo dia yang patah hati masih lemah takutnya malah 'ngilang' ke jurang di deket resto ini

      Delete
  8. Bisa dikatakan ini hidden resto ya .. , tempatnya asri dan apik meski lokasinya nyempil.

    Tentang penerangan yang mana dan lokadinya yang tersembunyi begini kok bikin aku keingetan sama salah satu resto di dekat candi Borobudur sana, kak.
    Waktu itu bepergian sama Celyn ponakanku.
    Konsep dan lokasinya keren viewnya karena berada di tepi ketinggian kali Progo.
    Tapiii ... kami ngga jadi nongki disana karena ternyata persis dibelakang resto adalah area kuburan.
    Karena aku khawatir bawa ponakan yang masih kecil,takut kenapa napa kami cepat menyingkir dari sana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. nahh betul macam hidden resto, kalau orang yang jarang lewat daerah sini kemungkinan besar nggak akan tau ada resto yang letaknya agak jauh dari jalan besar
      di deket candi borobudur kak? aku mencoba mengingat ingat resto di daerah borobudur tapi tetep nggak ingat ehehe, soalnya kayaknya akses jalannya nggak cuman 1 disana
      apa waktu tau ada resto deket borobudur ini waktunya udah malem kak atau petang gitu?
      kalau pas ada anak kecil memang agak rawan ya

      Delete
  9. Kalo tempat makan dengan konsep alam begini rasanya paling asik bawa keluarga ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha iya ya ya ya masuk akal juga mb rey ini, takutnya nanti keluarga "lain" yang kebawa

      iya bang Day bawa keluarga, ponakan, sepupu rame rame makan disini seru, sambil main main sama alam juga itung itung

      Delete
  10. Bagus banget tempatnya Mba, benar-benar alami banget, kayak di hutan malah hahaha.
    Jadi kayak ke rumah nenek di kebun gitu deh Mba, asal jangan ada hewannya aja, lagi makan terus ada macan datang gitu :D (lebaaayyyy)

    Btw makanannya unik juga ya, pakai bambunya sekalian :D
    Jadi ingat nasi bambu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba rey restonya tetanggaan sama hutan hahaha
      lokasi yang jauh dari pusat kota Banyuwangi ini mirip mirip kayak jalan ke desa dan kebetulan restonya ya mblusuk mblusuk gitu. kalau macan kayaknya ga ada, adiknya macan ada mba, alias kucing hehehehe

      iya nih mba jarang jarang pesen nasi bakar ada bambunya, btw nasi bambu yang kayak gimana, asli buton kah?

      Delete
  11. Senengnyaa bisa makan di alam begitu. Sudah lama banget gak jalan2 ke alam lagi, kangen huhuhu

    Btw itu nasi bakarnya menarik banget yah, ada bambunya, kebayang pasti wanginya enak banget!

    ReplyDelete
    Replies
    1. menyenangkan ya mba bisa makan di area yang adem ayem deket sama alam begini, iya nih mbak sama lama ga main main ke alam, mengurangi juga karena ada wabah

      bener banget mba kartika, wanginya enak ini, ada daun yang bikin wangi itu, lupa namanya. sedap rasanya

      Delete
  12. tempatnya bagus banget.. asri, sejuk, seger.. ini mah bikin nafsu makan bertambah deh.. wkwk..

    tempatnya juga luas ya.. cucok kayaknya bawa anak kesitu.. hoho~

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe makan kayaknya lahap aja gitu ya mba bawaannya
      bener halamannya depan resto ini cukup luas juga, bisa buat gelar tikar foto ala ala juga hehehe.
      nah bawa anak juga pas mbak, buat main main lari-larian juga, adem juga tempatnya

      Delete
  13. Terkadang ya kalo emang udah ada tempat wisatanya. Seperti penginapan, kuliner pasti mengikutinya. Sangat mendorong perekonomian sih. Kalo diliat dari gambar cukup menyejukkan untuk mampir sejenak, haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bener mas haris apalagi di dukung sama view sekitar yang oke juga.
      hehehe bener mas haris bisa lah tempat ini diampiri sejenak buat refresing mata dan pikiran. seger liat ijo ijo disini hehehe

      Delete

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar biar saya senang