Menjelang bulan Ramadhan adalah
saat-saat yang menyenangkan serta mengucapkan syukur karena masih dipertemukan
kembali dengan bulan penuh hikmah di tahun ini. Perasaan bahagia ini tidak
hanya dirasakan oleh saya, tetapi juga oleh seluruh anggota keluarga. Semua
antusias menyiapkan keperluan hari pertama berpuasa, seperti mulai membeli
beberapa kebutuhan pangan untuk sahur maupun berbuka, yaitu sayuran, buah, dan
tidak ketinggalan juga untuk membersihkan rumah.
Banyak berita bermunculan di
daerah tempat saya tinggal, terutama dari pihak takmir atau pengurus masjid
yaitu memberikan himbauan untuk melaksanakan sholat tarawih di rumah
masing-masing. Tentunya berita ini sedikit mengurangi euforia malam pertama
menyambut puasa. Tak dipungkiri setiap tahunnya, masjid akan selalu penuh
dengan umat muslim yang akan melangsungkan ibadah sholat tarawih berjamaah.
Tidak hanya antusias untuk
pergi ke masjid, anak-anak dan remaja di kampung saya biasanya selalu semangat
keliling kampung sekitar jam 3 pagi sambil memukul bedug untuk membangunkan
warga sahur.
Hal ini tidak lain
dikarenakan adanya wabah Covid-19 yang merata di seluruh wilayah Indonesia.
Pemerintah pun juga menghimbau masyarakat untuk berdiam diri di rumah dan
melakukan aktivitas dari rumah. Sejak himbauan ini muncul di pemberitaan media
nasional, tagar #dirumahaja menjadi viral dan menjadi peringatan kepada seluruh
warga untuk patuh terhadap aturan pemerintah.
Hari pertama menunaikan
sholat tarawih, saya dan keluarga tidak
pergi ke masjid, melainkan melaksanakan sholat tarawih sendiri di rumah. Meskipun
terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kita sekeluarga tetap menyambut
gembira Ramadhan kali ini.
Semangat di bulan Ramadhan
Berpuasa bukanlah suatu
hambatan untuk bermalas-malasan. Saya sendiri masih melakukan aktivitas
berangkat ke kantor karena program Work From Home dibuat dengan sistem
bergantian dengan rekan kerja. Hal yang membuat berbeda dengan waktu sebelum
wabah Covid-19 ini muncul adalah lebih seringnya saya menggunakan masker dan
membawa hand sanitizer kemanapun saya pergi sebagai langkah antisipasi terhadap
diri sendiri.
Untuk beberapa orang,
bekerja dari rumah merupakan proses adaptasi baru, termasuk saya, karena sudah
terbiasa dengan rutinitas bekerja di kantor. Saya sendiri mencoba untuk
mengambil sisi positif dari kebiasaan baru tersebut, yaitu saya mempunyai waktu
untuk membereskan kamar dan menata kembali interior di dalam kamar yang selama
ini sempat tertunda.
Adik saya juga melakukan
kegiatan belajar dari rumah, hal ini tentunya sedikit berbeda jika adik berada
di sekolah setiap harinya. Tentu saja hal ini menjadi kendala bagi ibu saya
dengan adanya sistem belajar yang mengharuskan online setiap hari dengan guru,
sehingga membuat beliau harus mempelajari teknologi terkini demi kelancaran
proses belajar. Kejadian ini membawa perubahan positif juga untuk anggota
keluarga, yaitu dengan mempelajari hal-hal baru.
Biasanya di bulan Ramadhan,
agenda untuk buka puasa bersama dengan teman masa sekolah maupun sahabat di
luar rumah rutin diadakan, untuk saat ini kegiatan buka bersama ditiadakan,
jadi saya cukup berbuka puasa di rumah saja. Semua memaklumi kejadian ini, ada
hikmahnya juga supaya lebih dekat dengan keluarga sendiri di rumah.
Tunda Lebaran Tak Masalah
Pemberlakuan peraturan
pemerintah mengenai larangan mudik semakin menguatkan keluarga saya untuk tidak
berlebaran di Surabaya. Biasanya setiap tahun, saya menghabiskan waktu libur
lebaran dengan berkunjung ke rumah saudara di Surabaya, karena orang tua berasal
dari Surabaya.
Moda transportasi yang biasa
kita gunakan adalah kereta api dan tidak berselang lama dari himbauan dilarang
mudik, muncul informasi bahwa transportasi kereta juga akan diberhentikan sementara
operasionalnya.
Pastinya lebaran tahun ini
tidak akan ada hari-hari penuh canda tawa secara langsung dengan saudara, tante
maupun om. Biasanya ibu, bapak, tante dan om banyak bercanda setiap bertemu dan
tiap tahun selalu meninggalkan kenangan yang menyenangkan. Pasti ada kesedihan
bagi saya dan keluarga, tapi demi keselamatan bersama, kita memilih untuk
menunda sementara acara berkumpul bersama keluarga besar ini.
Berkah Ramadan #DiRumahAja
bersama Shopee
Seringnya saya berada di
rumah saat ini tentu saja semakin membuat lebih akrab dengan saudara-saudara
yang tinggal serumah. Terkadang saya dan adik membuat dalgona coffee yang
sempat viral beberapa waktu lalu. Bahkan saudara sepupu yang masih
duduk di bangku SD dan tinggal di kecamatan sebelah lebih sering bermain di
rumah, sehingga membuat suasana rumah menjadi lebih ramai.
Tidak dirayakannya momen
lebaran di Surabaya yang menyebabkan tidak bisa merasakan serunya bertemu
saudara sepupu, membuat saya ingin menghadirkan keseruan itu di rumah sendiri. Tentunya
saya ingin menghadiahkan ibu dan adik saya dengan barang-barang yang bermanfaat.
Kebetulan, website belanja online favorit saya yaitu Shopee biasanya di bulan
Ramadhan seperti sekarang ini mempunyai banyak promo.
Hadirnya platform belanja
online Shopee pastinya memudahkan siapa saja untuk belanja dari rumah, apalagi kondisi
sekarang ini yang mengharuskan kita untuk berdiam diri di rumah. Kehadiran Shopee
di Indonesia pada tahun 2015 benar-benar memudahkan para penjual dan pembeli
dalam satu wadah yang praktis. Kategori produk yang dihadirkan mewakili semua
kebutuhan masyarakat, seperti fashion, kosmetik, makanan, perlengkapan rumah,
elektronik bahkan bisa berdonasi dari Shopee.
Kali ini saya tertarik untuk berbelanja mukena, baju muslim kekinian dan outer. Semua fashion yang saya inginkan, masuk dalam kategori fashion muslim dan promo Big Ramadhan Sale. Mukena cantik berwarna peach dengan motif bunga membuat saya untuk memilihnya. Toko rajatashop yang berlokasi di Denpasar menyediakan beragam variasi mukena dan harga yang terjangkau. Tanpa banyak berpikir lagi, dengan cepat saya masukkan ke keranjang belanja. Mukena cantik ini saya dapatkan dengan harga hanya Rp. 85.000
Begitu juga dengan outer
motif batik berwarna kuning cerah, yang saya beli di toko geraiklambiku dan
berlokasi di kota Solo dengan harga Rp. 52.200 dari harga aslinya yaitu Rp.
60.000. Serta baju muslim kekinian warna dusty atau pink muda yang saya beli
dari toko Mybamus di Bandung dengan harga Rp. 93.900, untuk harga asli baju
muslim ini sendiri yaitu sekitar Rp. 300.000
Awalnya saya ragu,
pengiriman akan lama karena beberapa wilayah memberlakukan PSBB atau Pembatasan
Sosial Berskala Besar, tapi ternyata semua barang tersebut tiba dirumah hanya
membutuhkan waktu tiga hari dari tanggal pemesanan.
Saya serahkan baju muslim
dan mukena untuk ibu dan adik saya, mereka sangat senang menerimanya. Paling tidak
saya bisa membuat mereka sekeluarga bahagia dengan momen Ramadhan tahun ini
yang sebagian besar waktunya dihabiskan di rumah.
Shopee tidak hanya
memberikan layanan kebutuhan produk masyarakat, tetapi saya juga berkesempatan
untuk mendapatkan THR dengan bermain #ShopeeTanamTHR 10 M di aplikasi Shopee dalam rangka promo Big Ramadhan Sale. Lumayan untuk mengatasi kejenuhan saat dirumah.
Rayakan Hari Kemenangan di
Rumah
Untuk mengobati kerinduan
berkumpul dengan keluarga yang sebagian besar berada di luar kota, saya akan
tetap bersilahturahmi melalui telepon maupun video call. Sepertinya outer
berwarna kuning cerah yang saya beli di Shopee tadi, akan saya kenakan saat video
call dengan saudara-saudara, supaya suasana lebaran makin ceria juga.
Biasanya di kampung saya,
setelah sholat idul fitri warga berkumpul di area sekitar masjid untuk saling bermaaf-maafan. Tidak
sabar menunggu momen bahagia nanti di puncak Ramadhan
.
Artikel ini diikutkan dalam Kontes Blog
#THRBigRamadhanSale2020 Bersama Shopee
Mbaaaa, kenapa ya kalau liat foto-foto senyum Mba itu, rasanya bebas aja, kayak nggak ada beban, senyumnya lepas, nggak ditahan-tahan hehehe
ReplyDeleteBtw, kudu banyak-banyak sholawat deh saya kalau liat baju lucu gini, biar kagak keracunin, duuhhh jangaaann...jangaannn... baju saya masih banyak, hahaha.
Itu batik yang kuning keceh amat dan baju pink itu, favorit saya banget warnanya.
Btw, asyik banget sih ya yang bisa belanja di shoope dan dapat diskonan :D
hahahaha kayak ikutan seneng pas liat foto aku tersenyum gini ya, nular gitu
Deletebener mbak banyakin sholawat, aku juga kok ini hehe, biar ga terus-terusan, baju beberapa kali beli tapi ada yang belum kepakai.
hahaha warna kuning terliat ceria pembawaannya dan pink soft itu bagus juga, lembut warnanya. bagus sih ini hehehe #PROMOinAHHH
hahaha, iya Mba, kadang udah beli nggak kepakai.
DeleteApalagi baju-baju yang lucu aja buat acara resmi, kalau liat kok lucu, pas dibeli baru sadar kalau nggak cocok dipakai sembarang waktu.
jadinya nggak kepakai deh, nunggu waktu yang pas :D
betulll, waktu di toko 'ihh kok lucu, apik, cuss beli'
Deletebesok besok pas ngaca dirumah 'ehhmm kok gini ya' hahaha sering aku kayak gini
Wah, dalgona coffee. Saya sering banget bikin itu akhir-akhir ini. :D
ReplyDeleteApps e-commerce memang membantu sekali pas keadaan seperti ini. Nggak perlu ke toko atau supermarket buat belanja, cukup lewat gawai saja. :)
hehehe ikutan DIY juga ya mas morishige, rame banget soalnya di timeline bikin ginian
Deleteaku sampe bikin di jam istirahat di kantor, sampe segitunya hahaha
bener mas, belanja sambil rebahan, nyantai pas di kantor aja udah bisa klik klik belanjaan online, asal nggak sering sering aja ini, nipis ntar doku nya