Biasanya urusan memilih
penginapan bisa menghabiskan waktu berhari-hari, dari milih lokasi, harga,
kamar dan kalau bisa bonusnya instagenic juga.
Mencari referensi dari
blog-blog lain dan review dari situs OTA hampir nggak luput dari pantauan.
Beberapa hasil googling, ada satu hotel yang sering jadi pilihan warga
Indonesia sendiri ketika ke Bangkok, yaitu Glur Centram Pratunam. Yaweslah saya
ikutan juga booking disini. Padahal perjuangannya untuk sampai di hotel lumayan
bikin kaki gempor.
Welcome to Glur Central
Pratunam Hotel
Tampak depan, Glur Central
Pratunam terlihat kecil, pintu yang terbuat dari kaca akan menyambut kedatangan
tamu. Lobi hotel pun juga mungil, nggak terlalu luas, di area ini terdapat meja
resepsionis dan sudut pojokan dengan kursi malas dan beberapa rak buku.
Awalnya saya mengira area Glur
Hotel luasnya kecil, ternyata saya salah, di hotel “mungil’ ini tersedia lift
untuk menuju ke kamar. Dari hasil berselancar di dunia maya, foto yang
ditunjukkan untuk kamar dormitory terlihat nyaman, hal ini yang akhirnya
membuat saya untuk memilih female dormitory.
Pemesanan saya secara online
adalah memilih ruangan dengan 4 tempat tidur, akan tetapi diganti ke kamar
dengan jumlah tempat tidur 6 dan saya terima saja tanpa banyak komplain, asalkan masih female dorm.
Ketika proses check-in
menginap, dijelaskan oleh mbak resepsionisnya kalau ada deposit sebesar 100
Baht yang akan dikembalikan ketika saya check-out nantinya.
Kamar Dormitory
Begitu membuka pintu ruangan
kamar, terlihat dengan jelas, space untuk berjalan amat kecil, kalau dua orang berbadan besar berjalan beriringan jelas sangat tidak mungkin.
Kasur saya berada ditingkat
atas, ini memang menyusahkan, kesalahan waktu booking online sepertinya saya
lupa tidak menuliskan request tambahan memilih kasur dibagian bawah.
Dekat dengan pintu, terdapat
rak besi susun dalam ruangan dorm ini, tas-tas bawaan atau
koper disimpan di dalam lemari besi dan untuk keamanan tas masing-masing
mending membawa gembok kecil sendiri, karena pihak hotel tidak menyediakan
kunci pengaman. Saking sempitnya space sisa ruangan, untuk yang membawa koper
gede bakalan kesusahan untuk membuka dilantai.
Pembatas antara kamar saya
dengan kamar tetangga hanya berupa papan triplek, kalau suasana lagi sepi,
obrolan tamu di sebelah kamar akan terdengar sampai ke kamar saya.
Teman sekamar saya ada ibu
dan seorang anak ceweknya yang berasal dari Bali dan ternyata mereka joint di
komunitas Bali Backpacker maupun Couchsurfing, biasanya kalau di komunitas
seperti ini lingkaran pertemanannya cukup banyak dan saling mengenal. Kalau
ketemu dengan sesama dari satu Negara, omongannya masih nyambung dan nggak
terasa akan panjang lebar.
Selain keluarga dari Bali,
ada juga dua cewek dari Malaysia, raut muka Chinese, jadi mereka seringnya
ngomong Bahasa Inggris atau Cina. Dan saya hanya ngobrol just say hi atau where
are u go to next.
Menginap di jenis kamar dormitory di Glur adalah bukan yang pertama kali buat saya, meskipun ada nggak enaknya, kadang tetap saja saya booking jenis kamar ini.
Point "kekurangan" kalau menginap di dormitory adalah kita nggak punya kebebasan alias -ruang privasi menjadi terbatas, mau salin baju masih harus ke toilet dan barang-barang pribadi nggak bisa diletakkan begitu saja.
Toilet Hotel
Fasilitas dari memilih kamar
tipe dorm adalah shared bathroom dan kudu siap dengan segala “resikonya”.
Sarapan di Hotel
Ruangan pantry terletak satu
lantai dibawah lantai kamar saya, jadi bisa menggunakan tangga biasa, biar
tidak terlalu lama. Tempat sarapan ini terlihat sangat luas, malah ada sudut
dengan kursi malasnya untuk leha-leha. Disini juga terdapat beberapa ruang
kamar tidur, tapi hanya untuk tipe kamar yang family room.
Lantai ruangan pantry full
didominasi oleh lantai kayu, jadi alas kaki dilepas dan diletakkan di rak
sepatu di depan pintu masuk dapur.
Untuk menunya ada dua
pilihan saja, nasi goreng dan mie. Saya memilih nasi goreng.Bayangan saya, nasi
gorengnya sama seperti di Indo, minimal ada topping-topping apa gitu meski
sedikit.
Ternyata nasi goreng disini
hanya nasi putih biasa yang sepertinya sudah dibumbui tapi menurut saya hambar
dan irisan telur suwar suwir sedikit. Karena kebanyakan orang Indo yang makan
waktu itu, jadi mereka menawari saya boncabe sebagai sedikit perasa, untunglah.
Tersedia juga termos kecil
yang sudah berisikan susu dan kopi, tamu hotel seperti biasa bebas untuk
refill. Tapi memang paling enak kalau sarapan lebih pagi, karena kalau siangan
minuman seperti ini saja cepat habis dan pegawainya repot masak jadi nggak
sempat buatin ulang minumannya. Selain minuman penghangat
tubuh seperti ini, tersedia juga roti dan aneka taburannya, sayangnya saya
tidak kebagian sedikit pun roti tawar disini.
Ciptakan Kedekatan dengan
Tamu Hotel
Glur Central Pratunam
menyediakan papan styrofoam di dekat lift, disini tamu hotel bebas memberikan
kesan pesan atau saran kritik dengan kertas note mini. Biar ada jejaknya juga, saya nggak mau ketinggalan dengan sok ikutan nulis manis.
Kesan pesan dan komplain selanjutnya saya
lanjutkan di website OTA Agoda tempat saya memesan, biasanya dengan menulis di
webite terbesar luar negeri ini, pihak hotel akan memberikan tanggapan terhadap
kesan maupun keluhan tamunya.
Jadi apakah saya akan menginap
disini lagi? Tentu tidak, karena di Bangkok ada banyak sekali pilihan hotel
menarik yang akan membuat saya bingung lagi untuk pilih mana.
Glur Central Pratunam
Soi Phetchaburi 13/1, Ratchathewi
IG : @glur.central.pratunam
Aku waktu di Manila, nginep di hostel eh resikonya pas jam tertentu airnya mati wkwkwkwk
ReplyDeletehahaha kalo pas giliran sakit perut mah susah ya, waduh
Deletelagian di website kadang juga nggak dijelasin ya, bilang jujur mungkin "air nyala dari jam sekian sampai sekian", tamu kan jadi nggak di PHP gitu toh
Saya belum pernah menginap di hotel, baik di Indonesia apalagi luar negeri, lha wong tidak pernah keluar negeri mbak Ainun.
ReplyDeleteTapi baca ulasannya kok kayaknya gimana gitu ya, lorong yang agak sempit bahkan untuk membawa koper besar berisi pakaian dan oleh oleh buat orang dirumah juga hampir ngga bisa.
Belum lagi air yang menggenang karena mampet, apa karena petugasnya ngga bersihkan ataukah...
Ah sudahlah, yang penting bisa liburan ya mbak.😊
semoga nanti ada yang ngajakin check-in ya mas agus, si satria mungkin ehmmm
Deleteiya mas agus, buka koper di lantai uhh repot, koper aku ukuran sedang tapi ya agak maksa juga kalau mau buka koper dibawah
aku sekali pernah liat petugas yang bersih bersih kamar mandi, mungkin dalam sehari cuman sekali aja di bersihinnya, padahal yang make kamar mandi banyak juga
Mbak keren banget sih, tapi kalau saya mikir enak ya ambil kamar gini, jadi banyak temennya, toh juga kita tujuannya buat traveling, nggak lama leha-leha di kamar, palingan buat tidur doang.
ReplyDeleteCuman memang itu sempit banget space nya, kalau yang bertubuh lebar bisa susah juga jalannya hahaha.
Btw enaknya ada kain penutupnya ya, jadi nggak tidur diliatin orang gitu :D
yang ini sempit banget, kalo body langsing dan gesit naik tangga kayaknya oke aja.
Deleteakhirnya rasa penasaranku terjawab soal situasi kondisi hotel maupun kamar di Glur ini. Bisa jadi pengalaman dan info info ke temen temen
Wah itu beneran sempit banget ya tempat buat jalannya. Bisa jadi hal2 yang nggak diduga tuh kayak di sinetron. Hehehe. *laly ngebayangin adegan macem2
ReplyDeletewkwkwk
Deleteiya ini sempit, kalo mau gedabukan nggak bisa leluasa hahaha
Seru banget mba Ainun pengalamannya :D
ReplyDeleteTapi saya juga mungkin akan kaget kalau ada yang sangat jorok dalam menggunakan kamar mandi. Apalagi kalau harus shower dalam keadaan lantai kamar mandinya becek :\ huhu. However, semoga tetap nggak mengurangi perasaan happy mba saat trip ke Thailand kemarin ya :D
iya ada rasa keselnya juga soal kamar mandi hehe, tapi ketutup sama hepinya liburan ya
Deletewah sempit juag ya lorong2nya
ReplyDeleteiya mama tira jadi tau sendiri kalo gini, nggak bisa bawa tas gede gede hehehe
DeleteMb ini cerita sebelum covid yah.. berabe klo skrg lagi di bangkok ntar gak bisa balik tanah air.
ReplyDeleteBtw ini emg ut backpackeran ya.. saya gak kebayang sarapannya di sana, pasti asing di lidah:)
iya bang day ini jauh sebelum covid. kalo sekarang posisi aku di Thailand mungkin udah nyambi kerja jaga toko hahaha, nggak bisa pulang eh
Deletekebanyakan yang nginep ada ala ala backpacker, ada juga keluarga, kalau yang keluarga besar biasanya mereka pilih kamar yang lebih luas, family room, sempet intip juga dan memang luas untuk yang tipe ini, cocok buat keluarga besar
sarapannya yang cuman nasih putih ibaratnya ya, nggak berasa makan bang day haha, mending beli di resto semacam tom yum
Mudah ya di sana cari resto menu halal?
Deletekalo resto kayaknya agak mudah ya, biasanya di mall di bagian food courtnya ada stand makanan halal. kemarin mau nyobain yang di platinum mall ga jadi, kaki udah capek jalan hahaha
Deleteuntungnya di depan hotel ada resto halal, mantap ini, enak bang day hehehe
Sejauh ini aku blm pernah menginap di kamar dormitory, sebenarnya pengin nyobain juga tp aku ga bisa kl harus stay di ruangan sempit. Apalagi bayangin hotel kapsul, gustiiii.. Pobia ruang sempit nggak jg, tp takut aja.. Apalagi itu lorongnya sempit bgt ya mbak.. Whatever, semoga suata saat q bisa juga nginep di kamar dormitory biar ngrasain sensasinya.. Hhh
ReplyDeletewaktu awal awal booming model hotel kapsul, aku penasaran dan nyobain waktu ke HCMC, dapet posisi kasur yang diatas, rasanya ya memang agak menyiksa naik turunnya. pengen ngetawain diri sendiri dan gemes hahaha
Deletebiasanya kamar kapsul atau dorm ada pilihan kasur single atau double, double ukurannya lebih gedean, kalo yang single alamakk kayak badan nggak bisa gerak hahaha, apalagi buat yang tidurnya nggak bisa diem
Glur ini untuk dorm nya lorongnya sempit mbak, ada posisi tangga juga di tengah-tengah, kayak penghalang waktu jalan
nginep di hostel dormiteory gitugitu, kayaknya seru ya :D
ReplyDeletesaya belom pernah sih. soalnya suka ngentut wgwgw
hehehe iya sungkan kalo nginep bareng sama stranger pas tiba-tiba ngentut, malunya
Deletekalo booking seruangan sama temen temen sendiri masih oke kayaknya, kan temen udah tau luar dalemnya
Pasti cukup kesel ya selama disana? Traveling lancar-lancar aja gak seru harus ada problemnya tapi keren sih buat jadi pengalaman dan menjadi cerita nantinya. Nasi goreng indonesia sih yang paling enak gak ada tandingannya hehehe
ReplyDeleteiya cukup kesel, dikit aja porsinya, biar ga bete-bete bawaannya.
Deletenah iya ini bisa buat pengalaman, jadi tau plus minusnya nginep disini
wahh kalo nasi goreng indo banyak pilihannya, nasgor campur, nasgor seafood, rasanya enak enak semua. paling nggak ada rasanya . Yang punyaku ini ya nasi biasa tapi aneh,aku aja nggak ngerti bumbu apa yang dicampur hehe
Jujur ☺️, sejauh ini aku belum pernah nyobain nginap di dormitory, padahal pengiiin .. [betapa memalukannya pengakuan saya ini 😂].
ReplyDeleteLucu juga ya bisa denger 'bisik-bisik tetangga' kamar sebelah begitu 🤭
Pernah nyoba nginep di dormitory di Jogja, tapi saat itu lagi fullybooked.
Batal sudah keinginanku.
suatu saat kayaknya ada waktunya ya kaka :D
Deletelahh kok tiba tiba suara bisik bisik tetangga hahaha, tetangganya gedabukan jadi nggak sempat bisik bisik hahaha
yang di jogya aku pernah nginep di dorm, namanya Wake Up Homestay, waktu masih baru-barunya hotel ini duluuuu bangett
Laah, suara gedebugan 😱 ?
DeleteHahhaa .. lagi latihan smackdown kali yaaa 🤣🤣
Asik tuh kayaknya staycation di dormitory Wake Up homestay, ya ...
Wis, pokoke suatu hari ntar aku kudu nyobain nginep di dormitory ..., siapa tau aja dapet kenalan, terus diajak dolan barengan xixixi 🙂
wkwkwk semi latihan smackdown kak
Deletenah gara gara aku nginep di wake up ini, tukeran nomer hape dan contact-contact-an terutama soal trip. si mbak sekamar ini orang jakarta, jadi kalo mungkin aku ke jakarta bisa meet up. punya banyak temen juga
aku belum pernah nginep di kamar dormitory.. kurang privasi sepertinya.. hihi..
ReplyDeletekalau masih single sih seru kayaknya bareng teman2
iya mba kalo masih single dibawa seru aja.
Deletekalo udah berkeluarga kayaknya jangan di dorm, ga bisa bebas, mau salin baju kalo malu masih ke kamar mandi diluar kamar, repot
Pembahasannya detail jadi pingin segera kesana. Semoga keadaan segera membaik. TFS
ReplyDeleteaminn semoga segera berlalu wabah ini ya, aku juga bisa ngetrip lagi tanpa harus khawatir
DeleteMantap mba pengalamannya
ReplyDeletehehehe terimakasih mas daris
DeletePengalaman yang luar biasa...
ReplyDeletebetul sekali mas johan :)
Delete