Malam terakhir di Bangkok, saya
rencanakan untuk pindah hotel, alasannya adalah mencari hotel yang lokasinya
dekat dengan Bandara Don Mueang. Padahal saya sendiri nggak ngerti hotel ini
seberapa dekat ke Bandara dibandingkan dengan hotel saya sebelumnya di Glur
Central Pratunam. Alasan yang lain adalah karena saya suka coba-coba suasana
hotel baru.
Hotel lain yang ingin saya
coba inapi waktu ke Bangkok yaitu Chao Hostel. Melihat interior hotel ini di
website OTA adalah berkonsep ala-ala industrial modern. Ketika mau pesan agak
ragu karena nggak yakin akan bisa menemukan hotel ini alias takut nyasar. Untuk
membuat hati ini tenang, saya mencoba kirim email ke hotel untuk minta
dijelaskan cara menuju ke sana.
Cara Menuju Chao Hostel
Chao Hostel lebih dekat
dijangkau dari BTS National Stadium yang katanya hanya berjalan kaki selama 5
menit. Let’s see
Tiba di Stasiun National
Stadium ambil tangga turun disebelah kiri, putar balik badan berlawanan dengan
arah kendaraan. Jalan terus, terus dan saya mulai putus asa, kok nggak
sampai-sampai. Saya bertanya ke abang-abang di pinggir jalan, dia menyarankan
saya untuk naik tuk tuk, saya menolak. Lalu lanjut jalan lagi dengan menggeret
koper yang lumayan agak berat.
Melewati Hotel Holiday Inn
yang di halaman depannya terdapat Mcd, jalan lagi dan belum ketemu hotelnya.
Penerangan di sepanjang trotoar tempat saya berjalan ini agak gelap, maklum
sudah malam dan kebanyakan toko sudah tutup.
Nggak berjalan lama akhirnya
terlihat jelas tulisan "Siam @Siam Building" di depan gedung bertingkat. Iya
Chao Hostel ini terletak di dalam bangunan tinggi Siam Building tepatnya di
lantai 8.
Di bangunan ini ada dua
hotel, yang dilantai bawah adalah hotel yang cukup bernama yaitu Design Hotel
dan harganya juga wow banget. Sedangkan Chao Hostel merupakan hotel
kelas standart alias menengah.
Masuk dari bagian pintu ini (sumber : booking) |
Keluar lift di lantai 8 akan
disambut dengan lampu-lampu gantung yang dihias dengan rotan melingkar, terlihat
mewah. Kedatangan saya sudah ditunggu oleh abang Zayn Malik, iya sekilas mirip,
brengosan ganteng hahaha.
Nggak perlu waktu lama untuk
proses registrasi, mas resepsionis ini mengantarkan saya menuju kamar.
Kamar di Chao Hostel
Pilihan kamar di Chao Hostel
ada yang private room dan dormitory. Dan lagi-lagi saya booking yang female dormitory hahaha.
Dalam satu kamar dormitory terdapat 6 tempat tidur. Model tempat tidurnya dibuat tinggi semua, dengan akses tangga kayu, sedangkan bagiah bawah ada space kotak ukuran sedang yang muat untuk memasukkan barang-barang privasi. Dibagian tengah terdapat papan kayu yang digantung, yang difungsikan sebagai tempat duduk.
Dalam satu kamar dormitory terdapat 6 tempat tidur. Model tempat tidurnya dibuat tinggi semua, dengan akses tangga kayu, sedangkan bagiah bawah ada space kotak ukuran sedang yang muat untuk memasukkan barang-barang privasi. Dibagian tengah terdapat papan kayu yang digantung, yang difungsikan sebagai tempat duduk.
Pertama masuk ke ruangan
kamar saya ini cukup membuat saya agak gimana gitu, lampu memang agak temaram
dan kebetulan semua penghuni kamar sepertinya masih asik jalan-jalan. Sekilas
ruangan kamar ini seperti ada nuansa tradisional bercampur modern.
Di dalam kamar terdapat tiga
buah wastafel dengan kaca lebar yang berpigura kayu disepanjang sisinya. Kamar
mandi ada dua buah disamping kanan dan kiri dari wastafel ini. Pintu kamar
mandi terbuat dari kayu mirip seperti pintu rumah jawa kuno. Nah kerasa kan
suasana “kuno”nya. Saya sampai tolah toleh ke jendela yang ada di sudut kamar
hahaha.
Toilet Chao Hostel
Menurut saya, nuansa dari
kamar mandi di Chao Hostel ini dibuat tradisional, kunci pintu dari dalam kamar
mandi adalah slot kayu biasa seperti pada rumah-rumah kuno.
Terdapat dua area di dalam
kamar mandi yaitu shower pancuran dan toilet yang terpisah. Untuk shower air bekerja
dengan baik, toiletries seperti sabun dan shampoo juga disediakan.
Common Room Area
Common Room masih berada
satu area dengan resepsionis, ada dua bagian disini, yaitu bagian indoor dan
outdoor. Tersedia banyak bantal duduk dan majalah yang bisa dimanfaatkan oleh
tamu hotel. Perabotan yang didominasi kayu membuat suasana nongkrong di luar
kamar jadi betah.
Areanya yang nyaman dan luas |
Restoran
Area restoran juga berada di
satu area dengan common room dan sangat luas. Restorannya fancy banget,
terlihat modern dan berkelas, jarang-jarang ada sekelas hostel dengan resto
secakep ini. Meskipun sudah malam, tamu
bisa membuat sendiri minuman disini, air minum tersedia 24 jam.
Sayangnya, karena berencana
check-out jam 5 pagi, saya nggak sempat merasakan menu sarapan di Chao Hostel.
Jam Kerja Resepsionis
Jarang-jarang point jam kerja resepsionis diceritakan kan, jadi jam kerja resepsionis di Chao Hostel dari jam 7 pagi sampai jam 11 malam. Gimana kalau kasusnya seperti saya yang harus check-out subuh-subuh?
Nggak enaknya kalau memilih kamar dormitory, disaat akan check-out atau "heboh sendiri" untuk packing barang maupun mandi kudu pelan-pelan bae, mau rame sendiri takut nggak enak sama teman yang sekamar. Keluar kamar kayak mengendap-endap haha.
Untuk yang check-out pagi-pagi, infokan ke resepsionis di malam sebelumnya, jadi dia ada persiapan. Pintu utama Chao Hostel modelnya seperti pagar, kunci gembok pagar ini oleh si resepsionis akan ditaruh di wadah yang sudah disiapkan dekat pagar dan kunci kamar pribadi langsung diletakkan disana. Setelah saya keluar dari pagar, pagar akan tertutup lagi otomatis, jadi jangan sampai ada barang yang tertinggal.
***
Kalau ke Bangkok lagi dan
ditanya apakah akan menginap di Chao Hostel lagi, saya akan menjawab iya,
karena nyaman, tenang dan lumayan bersih. Untuk kamarnya akan pilih yang private
room biar bisa merasakan perbedaannya dengan yang dormitory.
Chao Hostel Bangkok
8th Floor Siam@Siam Building, 865 Rama 1 Road
IG : @chaohostelbkk
Artistik banget hotelnya mbak, saya suka namget chandelier rotan gitu. ada ayunan lagi di tengah ruang hotel..
ReplyDeleteiya bener mbak interiornya oke, nyeni ya, pertama kali liat juga suka.
Deleteada banyak tempat duduk di area lobi ini, bisa buat nyantai plus ngelamun hehehe
Salfok aja lihat toiletnya di Chao Hostel, kok sepertinya mau masuk ke dunia lain atau syuting film dari dunia gaib.😱
ReplyDeleteKalo yang lain ok semuanya sih.😊
yakan yakan saya yang mau mandi waktu itu sebenerya ragu lho, pengen ga mandi tapi keringetan, mau mandi tapi kok takut wkwkwk
Deletemana tamu yang sekamar belum ada datang
Takutnya mau mandi kok air nyala terus, karena kesal lalu bertanya, udah belum mandinya. Air langsung mati, eh pas di tengok kedalam ngga ada orang.😱
Deletehyaaa aku balesin komennya jam 12 malem, jeng jeng jeng
DeleteKok aku ..., kenapa malah merasa merinding lihat suasana kamarnya ya ?.
ReplyDeleteKayak disana ada 'something'.
Tapi entahlah, mungkin itu cuma feelingku saja.
Rapi sih, iya.
aku juga ngerasain pas masuk kamar, tapi ehmmm aku tahan tahan hahaha
Deleteitu foto kamar ambil dari web OTA, kalo liat foto asliku lampunya temaram, ga aku publish karena kok kurang bagus juga
kayaknya itu udah full lampu yang nyala, aku sendiri juga heran.
Pas lewat kamar yang single room & kebetulan pintunya kebuka dikit, lampunya terang banget. Mungkin kamar yang model dorm dibikin "hemat alias irit" lampu kali ya :D
O, iyaa beneer tuh .. lampu kamar dormitory roommya sengaja dibuat temam biar ngirit tagihan listrik 😁.
DeletePadahap malah bikin rada scary.
Meskipun ini jujur sedikit ada aura seramnya, tapi kayaknya memang lebih baik yang ini ya Mbak? sedikit lebih luas, meski ya jujur terlalu luas juga bikin merinding sendiri hahaha.
ReplyDeleteDan nggak enaknya dibanding satunya, yang ini kita tidur mangap keliatan dong hahaha, kalau kemaren kan ada kainnya ya?
Etdah, lagian makanya jangan tidur mangap, Rey! :D
Mbak Ainun keren banget emang, mengikuti jejaknya Trinity nih Mbak, saya sering baca di blognya, kalau dia udah merasakan banyak macam kamar model ginian :D
Kalau saya kamar gini mengingatkan saya di kapal Pelni deh :D
hahaha kamar terlalu luas ngga enak juga ya, tiba tiba dipojokan jeng jeng *ngibrit lari*
Deleteiya yang ini nggak pakai kelambu, jadi model tidur kayak apa keliatan, yang diselah bisa intip wkwkwk
mbak trinity aku suka mba, koleksi bukunya masih nyimpen sampai saat ini. Mbak trinity ini juga yang dulu blognya sering aku kepoin, cerita ceritanya ke berbagai negara, keberaniannya juga waktu solo traveling kayaknya bikin aku minimal harus berani juga
Kalau dari konsep desainnya lebih bagus hostel yang ini daripada yang sebelumnya ya mba :D tapi menurut saya juga yang ini agak lebih 'aneh' hawanya, apa mungkin karena kamar mandi menjadi satu dengan ruangan tidur yang ada. Soalnya dari review di hostel lain yang pernah saya baca, kamar mandi biasa terpisah dari ruangan dormitory atau minimal wastafel dan kacanya nggak langsung terlihat jelas dari kasur :))
ReplyDeleteHowever, it still good tho. Semoga one day mba Ainun bisa balik untuk coba private room yang ada :D dan saya tinggal duduk manis membaca ceritanya <3
Nah setuju!
DeleteKaca dan wastafel itu yang bikin aura seremnya makin kerasa, kan jadi membayangkan ada bayangan di situ
*kaboooorrrrrr hahahahaa
iya mbak eno waktu buka pintu pertama kali auranya udah "nggak enak" kerasanya. jadi masuk & bongkar bongkar tas jadi takut sendiri.
Deletedan kalau didatengi langsung ternyata model kamar mandinya tradisional begini hahaha, dan lampu redup, plus waktu ambil foto kamar ada handuk putih yang digantungin sama tamu sebelumnya, kan jadi gimana :D
iya mbak rey, kaca kenapa segede gitu ya hahaha, temen aku aja nggak suka kalau posisi kasur dan kaca langsung berhadapan, yaitu tadi takut ada yang nongol tiba tiba
Campuran nuansa tradisional dan naturalnya kena banget, ya mbak. Sekilas dari foto kaya what a cozy place banget buat bersantai.
ReplyDeletearea diluar kamar terlihat cozy mbak, luas juga, enak buat leyeh leyeh hehehe
Deleteada campuran tradisional unsur kayu dan industrial jadi terkesan menarik
so homey ini hotelnya, wish list aku after corona jadi pengen k Thai nih mba
ReplyDeleteasikkk ada cerita cerita baru lagi soal Thai nih dari mbak grandis
Deletesemoga wabah ini cepat berlalu ya mbak, jadi bisa pergi pergi bebas kemana aja tanpa takut
Jujurnya kalo sendiri di hotel ini aku kayaknya ga berani mba :p. Rada spooky. Tp pada dasarnya aku memang penakut sih.
ReplyDeleteTp kalo seandainya mau stay di sana, aku bakal book yg private aja. Soalnya aku tipe yg kalo traveling pasti belanja banyak, mandi lama, dan ga mungkin bisa tenang hahahahah. Bisa diusir Ama penghuni dorm. Makanya selama ini slalu milih kamar private, biar ga ganggu yg lain :)
aku juga ada rasa takut-takutnya tapi sok cool ngelawan hahaha
Deleteiya mbak fan, kalo dorm begini susah kalo misal lagi pengen mandi lamaan, ntar pintunya digedor gedor :D
dan kalo nyimpen barang kudu ati-ati juga, ntar barang belanjaan malah ilang
padahal hostel ya, tapi dibikin secakep itu, artistik bgt.. kamarnya juga asik... aku selama ini belum pernah sih nginep di dorm, selalu yg private, next time mungkin perlu dicoba kalau lagi solo traveling :D
ReplyDelete-Traveler Paruh Waktu
iya mungkin karena nama hostel tapi bangunan kayak di hotel ini yang bikin aku penasaran booking disini. niat banget si owner bikin penginapan ini, harus menjual gitu ya
Deletehehehe cobain juga di dorm sesekali aja
Lumayan luas juga satu ruangannya. Setidaknya tamu yang di kamar tidak hanya bisa bersantai di atas kasur saja. Terus di area luar kamar juga menarik untuk bersantai.
ReplyDeleteiya untuk satu ruangan terlihat sangat luas ya untuk ukuran kamar dorm, sisa space ruangannya ga sempit sempit amat. di luar ruangan yang area resepsionis juga luas, banyak tempat duduknya, beda sama hostel hostel yang kebanyakan ruangan bersamanya kecil
Delete