Saya
percaya kalau sebagian besar masyarakat kita mempunyai jiwa toleransi yang
besar, senang bergotong-royong dan peduli akan nilai-nilai adat budayanya. Dari
kecil juga sudah diberi pelajaran untuk saling menghargai sesama apapun
kondisinya, karena kita semua bersaudara bukan?
Nggak
terlepas dari fisik kita yang sempurna ataupun kurang sempurna, semuanya adalah
sama, sama-sama mempunyai hak dan kewajiban. Begitu pula dengan saudara-saudara
saya penyandang disabilitas. Mengingatkan kembali memori teman-teman soal
disabilitas nih yang mungkin sedikit terlupakan.
Yuk
Kenalan Sama Teman-teman Disabilitas
Pengertian disabilitas yaitu orang yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual
atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan
dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan
efektif dengan warga Negara lainnya berdasarkan kesamaan hak. Pengertian ini
bersumber dari Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas.
Nggak
hanya dari satu undang-undang ini saja yang memberikan pengertian mengenai
disabilitas. Menurut Resolusi PBB, penyandang disabilitas merupakan setiap
orang yang tidak mampu menjamin oleh dirinya sendiri, seluruh atau sebagian,
kebutuhan individual normal dan/atau kehidupan sosial, sebagai hasil dari
kecacatan mereka, baik yang bersifat bawaan maupun tidak, dalam hal kemampuan
fisik atau mentalnya.
Jenis-Jenis
Penyandang Disabilitas
Menurut
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 Tentang Penyandang Cacat, ada tiga jenis
Penyandang Disabilitas, apaan aja? Ada yang tahu?
Cacat
Fisik
Cacat fisik adalah kecacatan yang mengakibatkan
gangguan pada fungsi tubuh, antara lain gerak tubuh, penglihatan, pendengaran,
dan kemampuan berbicara.
Cacat Mental
Cacat
mental adalah kelainan mental dan atau tingkah laku, baik cacat bawaan maupun
akibat dari penyakit, antara lain: retardasi mental, gangguan psikiatrik
fungsional, alkoholisme, gangguan mental organik dan epilepsi.
Cacat
Ganda atau Cacat Fisik dan Mental
Yaitu
keadaan seseorang yang menyandang dua jenis kecacatan sekaligus. Apabila yang
cacat adalah keduanya maka akan sangat mengganggu penyandang cacatnya.
Asas dan Hak-hak Penyandang Disabilitas
Ada empat asas yang dapat menjamin kemudahan atau aksesibilitas penyandang disabilitas yang mutlak harus dipenuhi, seperti :
Asas kemudahan, yaitu setiap orang dapat mencapai semua tempat atau bangunan
yang bersifat umum dalam suatu lingkungan.
Asas kegunaan, yaitu semua orang dapat mempergunakan semua tempat atau
bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan.
Asas keselamatan, yaitu setiap bangunan dalam suatu lingkungan terbangun harus
memperhatikan keselamatan bagi semua orang termasuk disabilitas.
Asas kemandirian, yaitu setiap orang harus bisa mencapai dan masuk untuk
mempergunakan semua tempat atau bangunan dalam suatu lingkungan dengan tanpa
membutuhkan bantuan orang lain.
Kita
Semua Sama
Menurut
Undang-Undang Penyandang Disabilitas, mereka memiliki kekuatan hukum yang
setara dengan masyarakat Indonesia lainnya. Selain itu, mereka juga berhak
mendapatkan perlakuan yang sama dengan warga lain yang tidak memiliki kebutuhan
khusus.
Kalian
pasti pernah mendengar atau bahkan melihat sendiri keberadaan teman-teman
penyandang disabilitas ini bekerja di sebuah gerai makanan atau café. Bahkan
ada café yang sengaja mempekerjakan mereka dan kemampuannya pun nggak perlu
diragukan lagi dalam hal melayani konsumen dan mempersiapkan makanannya. Yang
jelas mereka sudah dilatih sebelumnya dan memiliki semangat kerja yang besar
juga.
Untuk
berkomunikasi juga sudah disediakan sebuah informasi sederhana semacam petunjuk
penggunaan bahasa isyarat untuk bisa bercakap-cakap dan pesan menu makanan. Saya
sendiri pernah mendapatkan seorang driver ojol yang mengaku tuna rungu, untuk
memastikan pesanan saya tepat sasaran, dia mengirim pesan melalui sms. Luar biasa
sekali ya semangat teman-teman penyandang disabilitas ini.
Betul mbak Ainun, kita semuanya sama sama makhluk ciptaan Allah SWT, jangan memandang rendah apalagi menghina disabilitas.
ReplyDeleteBagus juga tuh ada cafe yang mempekerjakan disabilitas, di daerah sini juga ada becak motor yang pengemudinya orang disabilitas, tentu saja becak motornya sudah dimodifikasi dulu sesuai keadaan mereka.��
iya mas agus, semua berhak bekerja sesuai kemampuan masing-masing. Tukang becak di tempat mas agus masih punya semangat kerja, bagus sekali ini
Deletedi sini kita bisa lihat, mreka juga ciptaan Tuhan yang sngat istimewa hehe.
ReplyDeleteiya malah ada di antara mereka yang pinter banget, belajarnya ngalah-ngalahi yang non disability
DeleteKalau saya biasanya langsung teringat orang tuanya, dan salut sama kesabaran orang tuanya membesarkan mereka.
ReplyDeleteTidaklah mudah membesarkan dan menyemangati anak disabilitas.
apalagi setelah dewasa, bisa bekerja dan produktif, dibalik itu pasti ada orang tua yang luar biasa, sehingga anaknya bisa tumbuh optimis dan semangat :)
aku padamu mbak reyy :) bener mbak, aku kalau lewat SLB disini mikir "hebat banget orangtuanya sanggup membesarkan sampe sekolah gini". kudu sabar, telaten dan perhatian.
Deletekalau anaknya udah sukses, orangtua mana yang nggak ikutan bangga
Banget Mba, saya sering banget memikirkan hal demikian kalau pas lagi emosi, lagi capek, kesal.
DeleteTerus buru-buru bersyukur, apa yang saya alami ini belum ada seberapa dengan yang dialami orang tua hebat yang membesarkan anak-anak disability.
Orang tua seperti mereka, ya kudu melawan kesedihan hatinya, kudu semangat demi menyemangati anaknya.
Jadi malu banget kalau masih mau ngeluh juga rasanya :(
aku pribadi sekarang ngurangin ngeluh mbak, baca berita soal keluarga yang kurang mampu beli makan saja bikin aku mewek
DeleteSemakin ke sini, semakin banyak perusahaan atau business yang mempekerjakan orang-orang penyandang disabilitas. Karena faktanya, banyak dari mereka yang berkualitas juga meski memiliki sedikit keterbatasan :)
ReplyDeleteDan memang sudah seharusnya kita merangkul mereka ya mba <3
setujuuuu sekaliiii sama mbak creameno, kadang nih semangat mereka justru lebih gede daripada aku
DeleteHai Ainun, salam kenal.
ReplyDeleteJudul tulisan kamu menarik nih. Emang kita semua sama, aku setuju. Tiap orang, baik yang normal maupun yang disable punya nilai plus dan minus-nya masing-masing, dan tentunya kita saling melengkapi satu sama lain.
hai kaka dini,
Deleteiya kita semua sama di mata Tuhan, jadi kadang ada rasa "rumput tetangga lebih hijau", coba balik lagi ke diri sendiri dan berkaca. Ohh saya bisanya dan mampunya sampai segini, mereka bisa sampai segitu karena punya kelebihan yang nggak saya miliki. Dicoba berpikir positif saja