Trip Bawean ini benar-benar
terlaksana hampir satu tahun dari yang direncanakan, ajakan dari travelmate
Mbak Arie cukup sering saya tolak, karena jadwal tripnya yang nggak cocok atau
malah kapalnya sudah dibooking oleh instansi, jadi rakyat jelata seperti saya
harus mengalah.
Sampai akhirnya pada libur natal
akhir tahun kemarin, saya mengiyakan ajakannya kembali, karena saya nggak perlu
repot-repot mengajukan cuti. Ini baru yang dinamakan The power of “Hari
Kejepit” yang luar biasa.
Trip Bawean ini sudah diatur oleh
@destinasi_ade, saya tinggal menunggu waktu keberangkatan saja.
Enaknya
Seperti kebanyakan trip Bawean yang
lain, meeting point adalah di Pelabuhan Gresik. Ini pertama kalinya saya
mengunjungi Pelabuhan Gresik yang selain difungsikan sebagai pelabuhan
penumpang juga difungsikan sebagai pelabuhan pengangkutan barang berat. Ruang
tunggu khusus untuk pengangkutan penumpang menuju Pulau Bawean dengan kapal
cepat tidak begitu besar, tetapi terlihat banyak sekali pengunjung maupun penduduk
asli Bawean yang berada di dalam ruangan maupun di halaman kantor pelabuhan
ini.
Untuk menuju Pulau Bawean terdapat 2
jenis kapal, yaitu kapal cepat dan kapal ferry. Jadwalnya pun tidak setiap
hari. Kapal cepat yang melayani rute Gresik ke Bawean ada Kapal Natuna Express
dan Kapal Bahari Express dengan lama perjalanan selama 3 – 4 jam, sedangkan
Kapal Ferry Gili Iyang menempuh perjalanan selama 8 – 10 jam. Sekarang sudah
ada jalur udara dari Bandara Juanda ke Pulau Bawean yaitu Airfast dengan jadwal
yang juga tidak ada setiap hari. Jadi, untuk mengatur trip ke Bawean harus
pintar pilih waktu, apalagi kalau yang pekerja kantoran, siap-siap atur cuti
sebaik mungkin dan perkiraan waktu yang tepat jika ombak Laut Jawa tinggi, maka
kapal tidak ada yang berani berangkat.
Kali ini, transportasi kapal cepat
yang menjadi pilihan saya, yaitu dengan kapal cepat Natuna Express. Jadwal
keberangkatan sempat molor kurang lebih 5 menit dari jam seharusnya yaitu jam 9
pagi. Perjalanan satu jam pertama di tengah laut masih baik-baik saja, lama
kelamaan ombak cukup kencang juga, karena saya mendapatkan posisi di deck
bawah, sehingga goncangan ombak cukup terasa.
Sekitar jam 12 siang, rombongan saya
tiba di Pelabuhan Bawean
“Akhirnya kaki menginjak juga di pulau yang terkenal dengan hewan Rusa-nya ini”
Saya dan rombongan sudah dijemput
oleh tim dari @destinasi_ade yaitu Mas Manduk, putra asli Bawean nih, dia siap
menjadi Guide kita selama di Bawean. Motor pun sudah disiapkan, tinggal nge-gas
saja menuju hotel.
Kelar urusan meletakkan tas dan
istirahat sebentar, saya mulai mengexplore Pulau Bawean. Sore itu dimulai
dengan menuju Penangkaran Rusa. Lokasinya cukup jauh dari hotel, sepanjang
jalan disuguhi pemandangan sawah dan sesekali melewati perkampungan.
Tempat penangkaran Rusa ini tidak
terlalu besar, terlihat beberapa Rusa sedang asyik menikmati dedaunan yang
sudah disiapkan oleh Bapak penjaga. Di sekitar lokasi, dikelilingi juga oleh tebing dari bukit yang menutupi wilayah penangkaran ini. Masih alami sekali tempat ini.
Melewati hutan kecil seperti ini |
Sampailah di tempat penangkaran rusa |
“Akhirnya bisa melihat langsung species Rusa Bawean yang dijadikan maskot di Asean Games 2018”
Danau Kastoba
Sebenarnya ittinerary selanjutnya
adalah menuju Air Terjun Murtalaya, namun Mbak Arie memberikan ide untuk
mengunjungi Danau Kastoba saja. Semua rombongan trip setuju dan tujuan pun
beralih ke Danau Kastoba.
Danau Kastoba terletak di Desa Paromaan, Candi, Kecamatan Tambak dan perjalanan ke Danau Kastoba wowwww kalau saya boleh bilang nih, jauhhhh banget. Awalnya saya berpikir, Pulau Bawean kecil, paling muterin satu pulau beberapa jam juga bisa. Memang iya kecil, tapi lokasi Danau Kastoba yang berada di tengah-tengah pulau, sampai membuat pantat, pinggang semua rombongan pegal-pegal, saking jauhnya. Dari perjalanan yang masih ada sinar matahari sampai senja, rombongan masih berada di jalan.
Gerbang masuk menuju danau |
Sekitar jam 5 sore, saya tiba di
gerbang menuju Danau, selesai memarkir motor di depan rumah penduduk, masih
harus trekking kurang lebih 15-20 menit melewati perbukitan, tergantung kecepatan kaki.
Menjelang petang seperti ini menyusuri bukit memang menimbulkan rasa takut, untungnya ramai-ramai, apalagi ini danau yang jarang dikunjungi pengunjung, terasa hawa mistis di daerah ini.
Lanjut jalan kaki |
Semakin menanjak |
Menjelang petang seperti ini menyusuri bukit memang menimbulkan rasa takut, untungnya ramai-ramai, apalagi ini danau yang jarang dikunjungi pengunjung, terasa hawa mistis di daerah ini.
Sampai danau sudah petang dan banyak
nyamuk. Segera kami mengabadikan momen di sekitar Danau Kastoba.
Back to Hotel
Perjalanan kembali ke Hotel melalui
jalur berbeda dari jalur keberangkatan, saya dan rombongan melewati rute yang
amat jauh, karena rute ini adalah mengelilingi pulau. Satu jam pertama saya
berpikir “sebentar lagi sampai”… sampai akhirnya kurang lebih dua jam
perjalanan di jalan baru tiba di Hotel, yaitu sekitar pukul 8 malam, luar biasa.
Hotel tempat saya menginap berada di dekat dermaga, namanya Hotel Barokah. Sebagian besar, rumah penduduk di Bawean ini ada yang difungsikan sebagai tempat penginapan, mungkin karena geliat pariwisata di Pulau Bawean yang semakin hits.
Fyi :
- Trip ini diorganizer oleh @destinasi_ade. Harga paket
ketika saya ikut adalah 899 ribu sudah include tiket kapal kelas eksekutif PP,
makan, penginapan, motor (belum termasuk bensin)
- Kalau kalian memiliki waktu bebas yang banyak, berangkat
sendiri mungkin lebih fleksibel, mencari tiket kapal sendiri yang kadang
kuotanya belum tentu ada sampai pesan hotel sendiri. Berhubung saya pekerja
kantoran yang nggak mungkin wara wiri ke pelabuhan ngecek ketersediaan tiket,
maka open trip adalah cara paling cerdas
kayaknya rusanya agak kurusan ya mbak?
ReplyDeletebtw di TKP parkir motor di depan rumah penduduk. apa memang tidak disediakan lahan parkir ya?
iya kah rusa nya kurusan? soalnya yg aku tau badan rusa segitu2 aja. Waktu kesana pun, makannya banyak juga ya si rusa ini, disodorin daun2an langsung hap hap
DeleteIya di TKP danau kastoba kemarin, nggak ada lahan parkir, jadi parkir di depan rumah warga, asal taruh aja di depan gerbang masuk itu.
padahal magrib lho, kalo di tempatku rawan pencurian. Tapi di bawean aman insyaalah, soalnya perginya sama orang lokal juga yg sdh tau medan
wkwkwkwk, mungkin juga karena bentuknya pulau gitu ya, ada yang maling gampang ketangkat kayaknya heheh
Deleteiya mb bener, lingkup pulau nya kecil
Deleteiya, bisa jadi krena memang mudah diawasi jadinya aman2 saja Kendaraan, kalau didaerah sini, bisa2 jadi langanan maling motor itu, wkwkwkw
Deletehehe tetep kudu waspada ya kalo tinggal di kota besar. Was was gitu kalo ninggal motor dalam keadaan nggak terkunci setirnya
Deletedisini pas di pinggir jalan lintas sumatera mbak, pernah sebulan 3 motor hilang, jarak antar TKP juga cuma 1 Km lho. hadeuh.....
DeleteBtw saya awalnya mikir pulau ini kecil, tapi ternyata malah ada danaunya segala.
ReplyDeleteSaya punya temen tinggal di sini, kadang kalau mau ke Surabaya nunggu ombak tenang dulu katanya. Serem juga sih, tapi pulaunya indah ya :D
mungkin mirip sama kepulauan karimunjawa luasnya, tp ga nyangka juga di pulau kecil ini ada danaunya
Deletewisata di Gili nya pasirnya putih, bagus juga trnyata. Iya mba, malah kalo ombak gede berhari2, kapal juga off dulu
ombak laut jawa serem mbak hehe
Waahh saya malah belum pernah tahu Karimun JAwa, sungguh kudetlah saya ini hahaha
DeleteBangetttt, dulu saya sering naik kapal kalau mudik, dan setiap kali mendekati Surabaya tuh ombaknya sereeeemmm banget
hehehe tenang mbak, banyak cara untuk tahu Karimun Jawa, yang simple aja yaitu googling hehe. Lahh ngebaca dari media online pun sama kayak jalan2 lho, serasa kayak berada diobyek wisata yg dibaca itu
DeleteBenerrr bangeettt.
DeleteZaman sekarang, terlebih sejak rutin ngeblog dan blog walking, rasanya saya jadi kaya ilmu pengetahuan dan termasuk jadi familier banyak tempat.
Padahal saya di rumah aja, eh kok seperti sering keliling ke mana-mana hanya dari cerita yang ditulis teman-teman hahaha
Keren, pulau kecil ada danaunya begitu ...
ReplyDeleteSayang ya sarananya belum digarap maksimal, kak.
Ternyata jauh juga ditempuh dari pelabuhan Gresik ke Bawean ..., bisa memakan waktu 4 jam.
Semoga ya nantinya jadwal keberangkatan kapal disana bisa melayani tiap hari, kan kasihan misalnya wisatawan jauh datang dari kota lain, sampai di pelabuhan eh# kecelèk ...
iya kak di danaunya terdapat gasebo kecil sederhana, tp sudah agak lusuh kotor
Delete4 jam di tengah laut hehehe mayann jauh juga, ditinggal tidur biar ga pusing aja
harapanku juga begitu untuk jadwal kapalnya, kalo ada tiap hari kan enak, bisa suka2 datang ke bawean
Aku malah pengin ngerasain lama nyebrang pakai kapal ..., pengin berjam-jam gitu di lautan 😁.
DeleteSampai aku pernah membujuk salah satu temanku yang profesinya kru nelayan di Muara Angke sana, ngga dibolehin juga wwwwkk ...
Yo wiz, selama ini cuma sebatas impian gimana rasanya naik kapal terombang ambing gelombang agak besar 😅
Mantuul ..
Kak Ainun bakalan nyebrang ke Bawean kalo jadwal penyebrangan kapalnya udah lancar jaya 😉
kalo kak himawan pengen ngerasain lamaaaaa di kapal, mending jalur antar luar pulau yg cukup jauh spt dari surabaya ke makasar, atau ke mana tergantung keinginan. Keluargaku (minus aku ya) pernah naik rute itu, lamanyaaaa luar biasa. Kapalnya gedean kak,nggak kayak kapal feri ketapang hehe
Deletehahaha iya kayaknya bakalan sering main ke bawean kalo jadwal kapal tiap hari ada
woww.. pemandangan Alamnya sangat memanjakan mata bangetz Mbak, kyennnnn..... bin kerenn.. :)
ReplyDeleteiya mas nata, kalo liat yg ijo2 gini jadi seger matanya. apalagi kalo udah nyebur laut, pengen lama2 tp ombaknya kenceng banget
DeleteBisalah tempatnya jadi rekomendasi tempat wisata. Sepertinya alamnya masih bagus terawat
ReplyDeleteiya bener banget kak, masih alami tempatnya. ga terlalu banyak turis juga disini
DeleteBusyet lama juga nyebrangnya 4 jam. Serasa nyebrang dari bali ke lombok. Apalagi kalau lagi cuaca buruk. Ampyunnnnnn dijeeehhh
ReplyDeletehehehe iya 4 jam di laut mayan lama itu. ini kapal cepat 4 jam. kalo kapal ferry lebih lama lagi. Kalo cuaca buruk kayaknya perlu dipertimbangkan ulang lagi kalo via laut
DeleteSudah pernah mengalami kok kakak, nyebrang pas cuaca buruk, busyettttt ombaknya setinggi kapal, kapalnya juga goyangggh.... Duhhhhh muaaallll....
Deletewaduh ombak setinggi kapal, nggak bisa bayangin
Deletewah asiknya bisa ngeliat rusa bawean di pulau asalnya, walaupun bukan di hutannya hehe. itu berkendara malam ngeri juga ya, untung ramean :)
ReplyDelete-Traveler Paruh Waktu
hehehe betull, lama nggak ke kebun binatang, jadinya liat rusa asli di tempat asalnya hepi gitu.
Deletekalo jalurnya jalan setapak di dalem hutan meskipun bukan hutan2 yang kayak dipedalaman, kalo malem serem juga kayaknya hehe
Tempatnya cakep banget saya kira ini kalimantan karena hutannya cukup lebat. Btw template kita samaan ya mba, mau tanya pake template ini pageviewsnya bagus gak mba?
ReplyDeleteternyata ada di sekitar pulau jawa ya mb, di gresik aja hehe
Deleteiyaa nggak janjian soal template ya padahal hehe, kalo soal pageviewnya, menurut saya lumayan bagus mbak.
ini aku kenapa susah ngatur lebar space footernya ya, mau ngecilin gitu. Browsing2 susah kupahami haha
Space footernya yang warna hitam paling bawah ini bukan ya? Di saya space footernya juga besar koq mba hehe
Deleteiya mb yg warna hitam itu, bingung sendiri aku ngaturnya. Jadi kubiarkan gitu aja kosong, tp "pemandangannya" jadi kurang enak aja gitu
DeleteWah, sudah maju ya Bawean ini. Saya ke sini kalau tidak salah tahun 2016 dan tidak ke Danau Kastobanya.
ReplyDeleteBawean ini ya mirip-mirip Karimun Jawa lah. Sekalinya ombak naik, ya nggak bisa pulang :)
wahh sudah lama juga ya kunjungan ke baweannya,skitar 3 tahun yg lalu
ReplyDeleteiya betul, main ke bawean sama seperti main ke karimun, kapal pun dulu juga tidak tiap hari. Ombak gede kapal tdk berani berlayar
Trip yang luar biasa ke Pulau Bawean yang terkenal dengan rusanya itu. Nah saya masih simpan PIN dari seorang kawan blogger asal sini, nama twitternya @rusabawean wkwkwkw. Sampai sekarang saya masih memanggilnya rusa (bukan mengejek tapi identitasnya sih begitu). Dan satu yang betul menarik, jalan rayanya dipaving! Ausam!
ReplyDeleteehhmm kok kayaknya ga asing sama nama akun itu ya mbak, mungkin aku habis baca2 blog bawean waktu itu, jadi kebayang bayang
Deleteudah maju ya mba ternyata Bawean, aku juga nggak nyangka waktu kesana
Pulau bawean yg terkenal dgn rusanya. Tempat ini sudah saya dengar sejak dulu waktu kuliah di semarang, pulau ini rencananya mau jadi tujuan tempat PKL tapi entah alasan apa dibatalkan dan sampai sekarang pun saya blum pernah kesana
ReplyDeletesayang sekali ya waktu dulu jaman mas aris kuliah, kalo waktu itu jadi tujuan PKL pasti seru ceritanya.
DeleteSaya sepertinya mendengar nama pulau bawean juga nggak lama2 banget, mungkin tau waktu masuk liputan di acara MTMA Trans tv itu. Dari situ sepertinya blm banyak pengunjung yg datang, sampai akhirnya temen2 satu persatu kok pergi sana, akhirnya masukin wish list juga untuk berkunjung ke Bawean
Waahhhh seruuuu
ReplyDeleteKapan yah gw main ke Bawean. Cuti mana cuti...
*liat tanggalan*
hehehe iya seru mas riza.
Deletekalo ada hari kejepit bisa dimanfaatkan itu, bulan mei ada tanggal merah di tengah hari, sayangnya pas puasaan, jadi trip kesana libur. Setelah hari raya bisa diagendakan ambil cuti
Pulau Bawean ternyata luas juga ya ... #amazing, jadi ingin ke sana.
ReplyDeleteLaut Jawa ternyata ganas juga ya
iya Laut Jawa cukup ganas, ombak gede kapal nggak berani berlayar.
Deleteditunggu ceritanya kalo udah ke Bawean nanti ya, pasti seru
Hamparan pasir putihnya wow banget. Asli keren.
ReplyDeleteyes bener banget bang day, liat yang putih putih gini bikin betah sebenernya, tapi ya itu tadi kalo panasnya terik ya cepet gosong hehehe
DeleteAku pengen ksana juga tp kok aku takut naik kapalnya yah mbk, apalagi nek wes goyangan ombah, duh paling wedi aku.
ReplyDeleteberarti kalo kesana kudu siap lahir batin ya mas joe
DeleteMantap, bisa jadi referensi.
ReplyDeleteSetelah pandemi berakhir pengen kesana :)
iya kak masukin wish list dulu hehehe
Deletesemoga cepet berlalu ya,, jadi bisa bebas pergi suka suka kemanapun. aminn
Dulu zaman masih tinggal di Kepulauan Riau suka denger sebutan orang Boyan buat nyebut suku Bawean :)
ReplyDeleteterus zaman suka nonton liga dangdut di indosiar ada salah satu jurinya yg keturunan dari Bawean...
Pulaunya kayaknya luas ya kak, bisa berjam2an muterin pulaunya hehehe...
Berkat rusa bawean, nama pulau bawean bisa ngehits nih...
dJangki | wordpress
aku baru tau ada Boyan, aku coba googling ah hehehe
Deleteiya ternyata luas juga pulau ini, muterin nya kayak perjalanan yogya solo haahaha, nggak nyangka aja, duduk di motor bisa capek juga keliling pulau ini
betul sekali berkat kegiatan Asean Games itu di gelar di indo, rusa bawean jadi primadona, aku dulu sampe kepingin beli boneka maskotnya hahaha
Iya mba, mungkin lidah orang Melayu susah ngomong Bawean, disebutnya Boyan :-)
ReplyDeletedJangki | wordpress
orang bawean ini memang dikenal sebagai perantau, di tahun 60an sdh banyak perantau dari bawean yg datang ke kota solo jawa tengah, tp akhirnya mereka sdh peranak pinak dan kawin dgn warga lokal
ReplyDeleteiya mas Edy, aku diinfo sama warga lokal sini, banyak warga yang merantau ke luar pulau, dan kalau pas musim mudik lebaran, satu pulau ini padet banget katanya
Delete