Punya waktu sebentar di Surabaya dan pengen keliling kota? Surabaya Tourism Information Center (STIC) punya solusinya nih. Dengan bis Surabaya Shopping and Culinary Track (SSCT), saya bisa menjelajahi tempat-tempat bersejarah di Surabaya dalam waktu 5 jam.
Rutenya kemana aja?
Start city touring ini dari Kantor Surabaya Tourism Center di Jalan Gubernur Suryo atau biasa disebut Balai Pemuda. Rute yang dilalui oleh bis ini yaitu :
Dua hari sebelumnya, saya sudah menelepon kantor STIC untuk booking tempat, bersiap kalau kemungkinan tempat sudah penuh ketika hari Minggu tiba.
Jam 9 pagi tepat saya sudah berada di kantor STIC dan langsung menuju ke loket pembelian tiket. Untuk harga tiketnya sendiri hanya sebesar Rp. 7.500. Murah banget kan untuk perjalanan wisata dengan bis AC yang nyaman.
Jam 9 pagi tepat saya sudah berada di kantor STIC dan langsung menuju ke loket pembelian tiket. Untuk harga tiketnya sendiri hanya sebesar Rp. 7.500. Murah banget kan untuk perjalanan wisata dengan bis AC yang nyaman.
Banner SSCT |
Bis-nya nih |
Jam 9.30 bis perlahan meninggalkan halaman Balai Pemuda. Guide bis SSCT ini merupakan finalis Cak Surabaya, namanya Cak Dul. Cak Dul mulai memperkenalkan temannya, seperti asisten Guide, sayang saya lupa namanya dan driver-nya Cak Supri. Dengan suara medok khas Suroboyoan, Cak Dul menjelaskan bangunan-bangunan yang dilewati disepanjang rute, kocak banget njelasinnya. Jadi nggak bosan di perjalanan.
Murah meriah dan hati senang |
Cak Dul menjelaskan sejarah bangunan-bangunan tua di Surabaya |
Cak Dul menjelaskan sejarah Kota Surabaya |
Pintu masuk Bunker |
Keadaan di dalam Bunker |
Lorong yang menghubungkan ke Rumah Gubernur Surabaya |
Sudut ruangan yang menjual aneka kerajinan |
Taman Ekspresi |
Kreasi anak muda Suroboyo |
Tugu Pahlawan, kebanggaan Surabaya |
Saya dan rombongan diajak Cak Dul berkeliling di Area Tugu Pahlawan. Patung replika pahlawan-pahlawan kebanggaan arek Suroboyo seperti Bung Tomo, Gubernur R. Soerjo dan Doel Arnowo berdiri tegak di bawah rindangnya pepohonan taman.
Selanjutnya, saya diajak menuju Museum 10 November, untuk masuk ke dalam Museum, pengunjung dikenakan tarif Rp. 5.000,-, diluar harga tiket city touring. Kalau nggak mau masuk juga nggak masalah sih. Berhubung saya nggak pernah masuk, tentunya dengan antusias saya mengeluarkan kocek cuma Rp. 5.000,- aja. Murah meriah euy.
Di bagian lobi, saya diajak Cak Dul untuk mendengarkan pidato perjuangan Bung Tomo, hanya dengan memencet tombol yang disediakan, pengunjung bebas mau mendengarkan pidato Bung Tomo sepuas hati. Naik ke lantai 2, terdapat ruang diorama. Beberapa tempat bersejarah yang menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah dibuatkan dioramanya disini, lengkap dengan rekaman pidatonya.
Bung Tomo beraksi dalam bentuk diorama |
Di museum ini terdapat bioskop mini juga, sayang waktu saya datang petugasnya sedang libur. Mungkin lain waktu harus berkunjung ke sini lagi.
Dokumentasi Kota Pahlawan dari tahun ke tahun |
Sebagai gantinya, Cak Dul mengajak saya ke Museum House Of Sampoerna (HOS). Sebelumnya saya sudah pernah kesini, karena sepupu saya belum pernah datang ke HOS, wahh dia-nya sumringah banget, dan saya jadi ikutan antusias.
Salah satu sudut ruang pas masuk pertama kali |
Pendiri perusahaan Dji Sam Soe |
Alat Marching Band yang kerap digunakan apabila ada event besar |
Area yang digunakan oleh pegawai untuk bekerja melinting rokok |
Tiba di Jembatan Merah Plaza (JMP) sudah tengah hari, peserta diberi waktu 2 jam untuk berkeliling JMP. Lama banget. Ada yang mencari makan siang di food court, ada yang pergi berbelanja atau hanya sekedar cuci mata. Kalau saya milih makan siang dulu di warung kaki lima yang ada di sekitar JMP, lalu dilanjutkan dengan keliling JMP sebentar.
Capek duduk-duduk di depan JMP, saya memutuskan untuk menghabiskan waktu di dalam bis, maklum di dalam bis AC-nya lebih dingin daripada harus berpanas-panasan diluar.
Tiba waktunya untuk kembali ke Balai Pemuda, di sepanjang jalan Cak Dul masih aktif menjelaskan bangunan-bangunan dan daerah yang dianggap bersejarah di Kota Pahlawan yang dilalui oleh bis city touring ini.
Lebih asiknya lagi, Cak Dul mengajak semua peserta tour untuk bernyanyi ketika bis melewati Jalan Tunjungan. Yang ada lirik begini nih ”rek ayo rek mlaku-mlaku nang Tunjungan”, maklum saya aja nggak hafal hihihi.
Keluarga baru |
Note :
- Rute tiap 3 bulan diganti, biar nggak melulu itu terus. Untuk updatenya mending follow twitter @TICSby aja
- City Touring bis SSCT ini hanya ada pada hari Selasa, Sabtu dan Minggu dari mulai pukul 09.00 – 14.00
Surabaya Tourism Information Center
Jl. Gubernur Suryo 15 Surabaya
P. +62 31 534-0444
Twitter. @TICSby
Nuwun infonya. Berarti memang lebih enaknya itu booking tempat dulu yah.
ReplyDeleteDi museum dji sam soe ada mobil Rolls Royce punya pemiliknya
ReplyDelete